Surya Tjandra Dorong Pengembangan Kawasan Labuan Bajo

Wamen ATR/BPN Surya Tjandra mengatakan pemerintah mendorong pengembangan Kawasan Super Prioritas Nasional, Labuan Bajo Provinsi NTT.
Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kota Kupang. (Foto: Tagar/Kementerian ATR/BPN)

Jakarta - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Surya Tjandra mengatakan pemerintah mendorong pengembangan Kawasan Super Prioritas Nasional, Labuan Bajo.

Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kota Kupang. Ia mengatakan, Provinsi NTT membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka menyukseskan Rencana Major Project RPJMN 2020-2024 di wilayah tersebut, salah satunya Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat.


Kawasan andalan diharapkan mampu menjadi pusat dan pendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan di sekitarnya.


"Kawasan andalan adalah yang ada di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), daerah yang harus dikembangkan di luar Labuan Bajo. Kawasan andalan dibutuhkan untuk memastikan ketika suatu wilayah berkembang itu betul-betul memang punya dampak," ujarnya dalam keterangan, Sabtu, 18 September 2021.

Ada tiga kawasan yang berpotensi sebagai kawasan andalan dari Labuan Bajo, antara lain Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Timur, dan Kabupaten Ngada. 

Faktor-faktor kunci untuk mengembangkan kawasan andalan yaitu pengembangan sumber daya manusia (SDM), penelitian dan pengembangan, pengembangan pasar, akses terhadap sumber input atau faktor produksi, adanya keterkaitan, kerja sama, dan kemitraan; serta iklim usaha yang kondusif. 

"Kawasan andalan diharapkan mampu menjadi pusat dan pendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan di sekitarnya," ucap Surya Tjandra. 

Selain itu, untuk mendukung Labuan Bajo, ia menyebutkan adanya inisiasi pilot project antara Kementerian ATR/BPN dengan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo-Flores (BPOLBF), yakni pemberdayaan masyarakat NTT yang sensitif terhadap eksistensi masyarakat adat. 

Rencana pilot project ini melibatkan 9 GTRA kbupaten dan Kantor Pertanahan di Pulau Flores di antaranya Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, dan Lembata. 

"Pemberdayaan tanah masyarakat pasca Sertipikat Hak Atas Tanah (SHAT) sesuai dengan kondisi sosial, budaya, ekonomi serta potensi wisata Pulau Flores," ucap Surya Tjandra. []


Berita terkait
Kolaborasi DPR & Kementerian ATR/BPN demi Kesuksesan PTSL
Kementerian ATR/BPN menyelenggarakan Sosialisasi Program Strategis yang dihadiri Anggota Komisi II DPR RI yang dilakukan demi kesuksesan PTSL.
Kementerian ATR/BPN Dorong Pendaftaran Tanah di Flores
Kementerian ATR/BPN menyampaikan pentingnya pendaftaran dan pemetaan tanah masyarakat melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Strategi Kementerian ATR/BPN Atasi Permasalahan Pertanahan
Kementerian ATR/BPN siapkan strategi untuk mengatasi permasalahan di kawasan super prioritas nasional tepatnya di Kabupaten Manggarai Barat.