Surya Paloh Singgung Kekalahan NasDem Aceh di Pemilu

Surya Paloh membandingkan perolehan suara NasDem Aceh dengan Papua di Pemilu 2019.
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. (Foto: Tagar/Muh Fadhil)

Banda Aceh - Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menyinggung kekalahan Partai Nasional Demokrat (NasDem) di Aceh saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Hal itu disampaikan Surya Paloh saat silaturahmi dengan kader dan pengurus Nasdem seluruh Aceh di Kota Banda Aceh, Aceh, Jumat 21 Februari 2020.

Surya Paloh menyoroti tidak adanya wakil dari Provinsi Aceh di DPR RI hasil dari Pemilu lalu.

Tetapi ini kembali kepada diri kita, kita harus rebut kembali pada 2024.

“Kita pernah memiliki dua dapil yang tersisi (di Aceh), kita berharap bertambah, tapi faktanya tidak seperti yang diharapkan. Tapi saudara-saudara kita di Papua meraih hasil menggembirakan yaitu tiga kursi. Saya kira itu boleh menjadi obat hati kita (di Aceh),” ujar Surya Paloh.

Meski tanpa perwakilan di DPR RI, Surya Paloh tak menyalahkan siapa pun. Ia berharap, seluruh kader NasDem di Aceh bangkit dan dapat memperbaiki kesalahan pada Pemilu yang akan datang.

Ia menyerukan kepada seluruh kader untuk punya tekat merebut kembali kesukseskan Nasdem di Aceh pada Pemilu 2014. Sebagai partai yang baru, Nasdem mampu menjadi nomor dua di Serambi Mekkah pada Pemilu 2014 silam.

“Kita ingin merebut kembali, atau kita membiarkan. Itu bukan urusan siapa-siapa, ini bukan tanggung jawab siapa-siapa, tapi ini juga bukan salah siapa-siapa. Tetapi ini kembali kepada diri kita, kita harus rebut kembali pada 2024,” ujarnya.

Sementara, Ketua Umum Dewan Pimpinan Wilayah Partai NasDem Aceh, Zaini Djalil meminta maaf atas merosotnya partai tersebut pada Pemilu 2019 lalu. Sebagai pimpinan partai, Zaini mengaku sangat bersalah.

Menurut Zaini, pesta politik tahun 2019 telah membuat Partai NasDem sangat merosot di Aceh. Ini bisa dibuktikan dengan menurunnya jumlah perolehan kursi di DPR RI, DPR Aceh dan DPRK.

"Pada Pileg 2019, DPR RI dari dua kursi menjadi nol, DPRA dari delapan menjadi dua, DPRK dari 62 menjadi 48, artinya ada penurunan drastis yang luar biasa,” kata Zaini.

Menurut Zaini, menurunnya prestasi Nasdem pada 2019 disebabkan oleh tsunami politik yang melanda Aceh, sehingga partai ini menjadi korban.

“Kalau istilah saya tsunami politik. Ada peristiwa yang tidak kita duga, sehingga kita turun drastis pada 2019,” tuturnya.

Meski demikian, Zaini mengaku tak ada yang disalahkan atas capaian itu. Menurutnya, seluruh kader mulai dari kecamatan hingga pusat telah bekerja maksimal untuk meraup suara rakyat.

"Tidak perlu ada yang kita salahkan, mari kita evaluasi kesalahan-kesalahan,” tutur Zaini.

Zaini yakin pada Pemilu 2024 mendatang, Nasdem di Aceh akan kembali berjaya. Keberhasilan pada 2014 diyakini akan dicapai kembali. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh kader punya komitmen untuk merebut kembali hal itu.

“Semua kader harus yakin Nasdem bisa besar kembali pada 2024,” ujarnya. []

Berita terkait
Bendungan Keureuto Kurangi Risiko Banjir Aceh Utara
Kementerian PUPR sedang menyelesaikan pembangunan Bendungan Keureuto untuk mengurangi risiko bencana banjir di Aceh Utara.
Irma NasDem Bingung FPI dan PA 212 Demo di Istana
Politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago mempertanyakan Demo FPI dan PA 212 di Istana Negara pada Jumat, 21 Februari 2020.
Di Depan Surya Paloh, PKS: Tidak Senang Goreng Hoaks
Presiden PKS mengaku partainya tidak senang menggoreng hoaks di depan Ketum Partai NasDem Surya Paloh.