Survei LSI: Ahok Masuk Presiden Pilihan Bersaing dengan Prabowo

Nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masuk dalam bursa nama presiden pilihan masyarakat.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (Foto: Tagar/Instagram)

Jakarta - Nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masuk dalam bursa presiden pilihan masyarakat. Ahok bersaing dengan sejumlah nama lainnya, seperti Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, dan Ganjar Pranowo.

Ini terungkap lewat survei termutakhir dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang merilis hasil survei pada Senin, 22 Februari 2021.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyebutkan, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak memilih dalam pemilu, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random sebanyak 1.200 responden sebagai sampel basis. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Terhadap responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih dan dilakukan sejak 25 - 31 Januari 2021 lalu.

Menurut Djayadi, jika pemilihan presiden dilakukan saat ini, Joko Widodo paling banyak disebut, yakni 18 persen.

Kemudian, Prabowo Subianto 12 persen, Anies Baswedan 5,7 persen, Ganjar Pranowo 3,5 persen, Sandiaga Salahudin Uno 2,6 persen, Ahok 2,5 persen, Tri Rismaharini 2,3 persen, AHY 1,4 persen, dan Ridwan Kamil 1,1 persen.

Dilihat dari basis pemilih di Pilpres 2019, kebanyakan pemilih Prabowo-Sandi masih memilih Prabowo Subianto

Sementara nama lain kurang dari 1 persen, dan yang masih belum mau menjawab 45,3 persen.

Djayadi HananDirektur Eksekutif LSI Djayadi Hanan. (Foto: Tagar/tangkapan layar)

Pada simulasi semi terbuka dengan menunjukkan daftar 29 nama tanpa nama Joko Widodo dan responden boleh menyebutkan nama lain, Prabowo Subianto paling unggul, yakni 22,6 persen.

Baca juga: 

Kemudian Ganjar Pranowo 10,6 persen, Anies Baswedan 10,2 persen, Ahok 7,2 persen, Sandiaga Salahudin Uno 6,9 persen, Tri Rismaharini 5,5 persen, Ridwan Kamil 5 persen, AHY 4,8 persen. Sementara nama lain kurang dari 3 persen, dan belum menjawab 10,4 persen.

"Alasan tegas, berwibawa, kemudian merakyat, jujur dan bersih dari KKN, merupakan tiga alasan utama pemilih dalam menentukan pilihan presiden," ungkap Djayadi.

Prabowo Subianto unggul di pemilih laki-laki maupun perempuan, di semua kategori usia, baik muslim maupun non-muslim, etnis Sunda, Madura, Betawi, Bugis, dan Melayu.

Juga unggul di kalangan berpendidikan rendah dan menengah, semua kategori pendapatan, di pedesaan maupun perkotaan, terutama di wilayah Sumatera, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi.

"Dilihat dari basis pemilih di Pilpres 2019, kebanyakan pemilih Prabowo-Sandi masih memilih Prabowo Subianto (44,2 persen), sementara basis pemilih Jokowi-Amin kebanyakan memilih Ganjar Pranowo (22,8 persen)," tukas Djayadi.[]

Berita terkait
Respons Banjir DKI Jakarta, BPIP Minta Kerja Ahok Dilanjutkan
BPIP meminta Pemprov DKI Jakarta dapat melanjutkan kebijakan mantan Gubernur Ahok dalam mengatasi persoalan banjir.
Terbongkar, Alasan Ahok Bergabung di PDI Perjuangan
Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok beberkan mengapa dirinya lebih memilih bergabung di PDIP ketimbang partai lain
Pesan Menohok Ahok untuk Kaum Muda yang Mau Terjun Politik
Pesan Ahok kepada kaum muda Tionghoa yang mau terjun ke dunia politik cukup menohok.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.