Survei LIPI: 78% Pekerja Tetap Produktif Selama WFH

Survei yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan 78 persen pekerja tetap produktif selama work from home (WFH).
Ilustrasi Work From Home (WFH). (Foto: Pixabay/balouriarajesh)

Bekasi - Survei yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kementerian Ketenagakerjaan, dan Universitas Indonesia, mengungkapkan sebanyak 78 persen pekerja mengaku tetap produktif meskipun bekerja dari rumah atau work from home

"WFH (work from home) tidak berpengaruh terhadap produktivitas pekerja, karena 78 persen pekerja yang WFH menyatakan tetap produktif," kata peneliti dari Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, Ngadi, dalam webinar Survei Dampak Darurat Virus Corona terhadap Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta, Rabu, 20 Mei 2020. 

Dari 1.213 responden yang diteliti, terdapat 64 persen yang menyatakan bekerja dari rumah. Para responden itu terdiri dari 54,3 persen laki-laki dan 45,7 persen perempuan. Kemudian, responden yang tinggal di desa ada 23,9 persen, dan 76,1 persen yang tinggal di kota. 

Baca juga: Karyawan Twitter Diizinkan WFH Selamanya

Dengan melihat masih banyak yang bisa menjaga produktivitas selama bekerja dari rumah, Ngadi menuturkan bahwa dalam jangka panjang WFH masih bisa terus diberlakukan, terutama sebelum pandemi Covid-19 berakhir. 

Meskipun demikian, dia tidak memungkiri WFH akan berpengaruh terhadap pola konsumsi dan mobilitas pekerja yang memengaruhi berjalannya perekonomian masyarakat, terutama pada sektor jasa transportasi, perdagangan, dan makanan

Ngadi mengatakan, pengangguran dan orang yang mengalami penurunan pendapatan akan bertambah karena pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. Untuk itu berbagai kebijakan dari pemerintah seperti bantuan sosial dan Kartu Prakerja harus dipastikan tepat sasaran agar sampai kepada mereka yang terdampak. 

Baca juga: Cara Melawan Kantuk Selama WFH di Bulan Puasa

Kemudian, para korban pemutusan hubungan kerja (PHK) juga tidak boleh luput dari bantuan yang sudah disiapkan pemerintah, karena mereka sangat membutuhkan untuk bertahan hidup di tengah ekonomi yang sedang morat-marit ini. 

Ngadi menekankan, sektor-sektor terparah yang perlu menjadi perhatian khusus adalah sektor konstruksi, sektor perdagangan, rumah makan dan jasa, sektor transportasi, pergudangan, dan komunikasi. 

Dia juga merekomendasikan keselamatan jiwa tetap harus diutamakan, sehingga protokol kesehatan termasuk kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) harus tetap dijaga dengan baik hingga pandemi Covid-19 dapat berakhir. []

Berita terkait
Terobosan Layanan Pajak WFH Kanwil DJP Jakarta Selatan II
Berikut daftar aplikasi otomasi pelayanan KPP di lingkungan Kanwil DJP Jakarta Selatan II yang bisa diakses Wajib Pajak pada masa Work from Home.
Tjahjo Kumolo Putuskan Masa WFH ASN Diperpanjang
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo menerbitkan surat edaran mengenai perpanjangan WFH bagi ASN.
Facebook Izinkan Karyawan WFH Hingga Akhir Tahun
Facebook akan mengizinkan karyawan yang memungkinkan bekerja dari jarak jauh untuk tetap bekerja dari rumah hingga akhir tahun.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu