Survei Internal Gerindra Sebut Prabowo Unggul Atas Jokowi

Partai Gerindra secara berkala melakukan survei internal. Hasilnya, Prabowo unggul atas Jokowi. Suara Prabowo terus naik dan suara Jokowi turun terus.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi pembicara kunci pada bedah buku "Nasionalisme Sosialisme dan Pragmatisme: Pemikiran Ekonomi Politik Sumitro Djojohadikusumo" di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9). (Foto: Ant)

Jakarta, (Tagar 9/10/2017) - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade, mengatakan bahwa elektabilitas Prabowo Subianto masih lebih tinggi dibandingkan Joko Widodo.

"Jika Pemilihan Presiden (Pilpres) digelar hari ini, saya meyakini Prabowo Subianto akan melenggang sebagai pemenangnya," kata Andre, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (9/10).

Menurut Andre, Partai Gerindra secara berkala melakukan survei internal. Hasilnya, Prabowo unggul atas Jokowi. Bahkan, kecenderungannya suara Prabowo terus naik sementara suara Jokowi turun terus.

"Kami Gerindra optimistis Prabowo menang di pilpres karena kami punya survei internal yang dilakukan secara berkala," ucapnya.

Andre mengatakan hal itu menanggapi rilis survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang hasilnya Presiden Joko Widodo unggul telak atas Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

Survei SMRC mengambil sampel 1.220 digelar 3-10 September 2017. Dengan metode multistage random sampling dan margin of error survei sebesar sekitar 3,1 persen.

Jokowi meraih hasil 38,9 persen, disusul Prabowo dengan persentase 12,0 persen. Dengan kata lain, bila Pilpres diadakan sekarang, Jokowi mendapat dukungan terbanyak. Jokowi juga unggul dari hasil pertanyaan semi terbuka dengan perolehan 45,6 persen dan Prabowo 18,7 persen.

Terkait hasil survei SMRC ini, Andre menyebutnya sebagai bentuk pesanan karena berkaca pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta lalu, SMRC juga terlihat tidak objektif dengan menempatkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di atas Anies Baswedan.

Persentase yang disebutkan dalam survei terakhirnya jelang Pilkada DKI, bahkan hanya mencatat Anies unggul satu persen atas Ahok. Padahal selisihnya pada hari-H sangat besar, Anies unggul jauh atas Ahok.

"Gerindra tidak ambil pusing dengan survei-survei pesanan, survei hanya untuk menggiring opini publik. Masyarakat sudah tahu, sudah cerdas, sekarang semua serba susah, daya beli masyarakat lemah, masak masyarakat masih mau memilih Jokowi," ucapnya. (Fet/Ant)

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.