Survei Internal BPN, Sistem Penelitiannya Seperti Apa?

Ahmad Riza Patria mengungkapkan metode yang digunakan dalam survei internal BPN.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengikuti debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Debat kedua yang hanya diikuti capres yakni capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres 02 Prabowo Subianto tanpa wapresnya itu mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, (Tagar 21/3/2019) - Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Ahmad Riza Patria mengungkapkan metode yang digunakan dalam survei internal BPN. 

Riza menyebutkan, jajak pendapat dilakukan mengikuti metode pengambilan survei serupa, seperti yang biasanya digunakan lembaga-lembaga survei nasional.

"Kalo metode ya sama. Survei dimana-mana kan random ya, tidak mungkin disensus orang per orang," kata dia kepada Tagar News melalui sambungan telepon, Kamis (21/3) siang.

Meski begitu, Ketua DPP Partai Gerindra itu justru mengaku belum mengetahui perihal teknis waktu, jumlah responden serta titik wilayah pengambilan survei. Riza Patria hanya mengungkapkan bahwa pihaknya memang selalu melakukan survei secara berkala.

Hasil survei berkala selama ini juga diakui Riza tidak pernah dibagikan kepada publik. Sebab, survei merupakan bagian dari evaluasi internal BPN.

"Persisnya saya belum tahu, karena kemarin saya enggak hadir rapatnya, nanti saya salah," kata dia.

"Prinsipnya, kita memang selalu ada survei (internal) secara berkala, yang memang tidak pernah dipublikasikan. Karena ini kan memang untuk konsumsi internal," imbuhnya.

Dirinya juga mengucap syukur dalam survei internal tersebut angka elektabilitas Prabowo-Sandi terpantau terus mengalami kenaikan.

Terkait tudingan miring yang menyebut hasil survei internal akal-akalan BPN demi mengimbangi survei yang lebih dulu beredar, Riza Patria mengatakan jajak pendapat yang dilakukan Litbang Kompas dapat menjadi rujukan karena hasilnya sesuai dengan hasil survei internal BPN.

"Kita syukuri bahwa Prabowo-Sandi dalam survei selalu bertumbuh atau angkanya selalu naik. Orang mau nuding macam-macam ya silakan. Sekarang ya liat Kompas saja. Dari Kompas bisa dilihat bahwa kita terus naik," pungkasnya.

Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak pernah mengaku kalau pihaknya telah menggelar survei internal. Dalam survei tersebut, elektabilitas Prabowo-Sandi berada di angka 54 persen, mengungguli Jokowi-Ma'ruf Amin yang berada di angka 40-an persen.

"Hasil survei kami, justru saat ini sudah crossing, Prabowo-Sandi sudah di angka 54 persenan sedang Jokowi 40an (persen)," kata Dahnil lewat pesan singkat yang diterima wartawan, Senin (11/3). []

Baca juga:

Berita terkait
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia