Suprajarto, Selesai di BRI Enggan ke BTN

Bekas Dirut Bank BRI Suprajarto menolak penunjukannya menjadi Dirut BTN karena merasa hanya sepihak. Ini profil sang bankir.
Suprajarto. (Foto: Instagram/@suprajarto_)

Jakarta - Direktur Utama (Dirut) Bank Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang telah dicopot Suprajarto mendadak menjadi buah bibir karena penolakannya atas jabatan Dirut Bank BTN, karena tidak pernah diajak berbicara soal penunjukannya.

Suprajarto menggelar jumpa pers selang beberapa waktu setelah sejumlah media menurunkan berita terkait penunjukannya sebagai Dirut BTN, pada Kamis malam, 30 Agustus 2019.

Di bawah kendali Suprajarto inilah, BRI mulai melakukan beberapa transformasi.

“Dimana saya tidak pernah diajak bicara mengenai penetapan ini sebelumnya, apalagi diajak musyawarah. Oleh karena itu, atas penetapan RUPSLB BTN pada hari ini tersebut, saya tidak dapat menerima putusan itu,” ujar Suprajarto.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang diselenggarakan Kamis, 29 Agustus 2019 telah menghasilkan pergantian Direktur Utama (Dirut).

RUPSLB itu menunjuk Suprajarto sebagai Dirut menggantikan Maryono. Suprajarto saat ditunjuk masih sebagai Dirut PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Sepak Terjang Suprajarto  

Pendidikan sarjana Suprajarto diselesaikan di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta jurusan ekonomi. Kemudian melanjutkan 2 ke jurusan manajemen pemasaran Universitas Padjadjaran dan S3 jurusan manajemen bisnis Universitas Padjadjaran.

Sebelum bergabung di BRI pada 1983, Suprajarto sempat bekerja di Badan Perencanaan Daerah Sleman, sebelum menyelesaikan gelar sarjana. 

Setelah lulus kuliah, pria kelahiran 1956 itu melamar di sejumlah instansi pelat merah pusat. Dia diterima beberapa instansi, seperti BRI, Bulog, dan Pertamina. Namun akhirnya melabuhkan pilihan di BRI karena bank tersebut yang memanggilnya pertama untuk tandatangan kontrak.

Seharusnya, pada tahun itu Suprajarto diangkat menjadi camat, sehingga marah sang ayah tak terhindarkan saat meminta izin pergi merantau.

Hingga tahun 2005, dirinya menjadi pegawai operasional hingga akhirnya dipercaya sebagai sekretaris perusahaan BRI. Pada 2006, dia diberikan amanah menjadi pimpinan wilayah BRI Jakarta selama setahun. Kemudian, pada 2007, dia menjabat sebagai direktur jaringan dan servis sampai 2015.

Pada tahun 2015 juga, Suprajarto dipindah di bank milik negara lainnya. Ia didaulat menjadi wakil direktur Utama di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Hanya dua tahun menjabat, Suprajarto kembali lagi ke BRI diangkat menjadi Dirut BRI menggantikan Asmawi Syam yang memasuki masa pensiun pada Maret 2017.

Di bawah kendali Suprajarto inilah, BRI mulai melakukan beberapa transformasi. Setidaknya ada lima pilar yang diluncurkan untuk mendorong segmen mikro, retail, konsumer, korporasi, dan anak usaha. Segmen mikro merupakan core business BRI. 

Nantinya anak usaha akan dijadikan satu perusahaan yang mampu memberikan kontribusi besar bagi induk. Ditargetkan, tahun 2022, porsi mikro dan usaha kecil menengah (UKM) mencapai 80 persen, sisanya 20 persen di korporasi.

Bahkan, BRI juga sempat mengundang konsultan untuk membenahi anak usaha. 

Nantinya anak usaha akan dijadikan satu perusahaan yang mampu memberikan kontribusi besar bagi induk. 

Konsekuensinya, BRI mulai melakukan standardisasi di bidang teknologi informasi dan sumber daya manusia (SDM). 

Tidak jarang Suprajarto memberangkatkan karyawannya untuk studi banding ke luar negeri untuk belajar pengelolaan secara efisien.

BRI meluncurkan corporate culture baru yang memuat lima pilar. Selain budaya kerja, BRI juga memperbaiki sistem pola penggajian untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, pada pertengahan 2017.

Suprajarto selalu menekankan pada jajarannya untuk selalu semangat dalam bekerja supaya bisa menyelesaikan target yang telah ditentukan perusahaan. 

Salah satu momen terbesar yang dirasakan oleh Suprajarto dan insan BRI sepanjang 2016 adalah peluncuran BRIsat. 

Bagi Suprajarto, langkah tersebut menopang efisiensi biaya berlangganan transponder kepada satelit lain.

Titik lokasi layanan BRI yang tersebar, menurut Suprajarto, sudah bukan menjadi hambatan untuk menggelar jaringan telekomunikasi satelit di seluruh Indonesia. 

Titik layanan ini bisa berupa unit kerja, ATM offsite BRI, agen BRIlink di area terpencil, Teras Kapal, dan Exhibition bis Ebuzz BRI.

Keberadaan BRIsat telah membuat BRI dapat mengembangkan berbagai layanan baru, antara lain digital banking hingga konferensi video/audio untuk komunikasi internal BRI. []

Berita terkait
BTN Kucurkan Pembiayaan Perumahan Karyawan Istiqlal
BTN salurkan pembiayaan perumahan syariah dengan cicilan Rp 775 ribu per bulan dan uang muka satu persen, bagi para imam, muadzin, dan karyawan Masjid Istiqlal.
Dana PKH Rp 7 Miliar Mengendap, BRI Sampang Didemo
Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Peduli Keluarga Pra Sejahtera Sampang menggelar aksi demo di depan Kantor BRI.
Dilarang Jokowi, Menteri Rini Tetap Rombak BUMN
Meski sudah dilarang Jokowi tidak merombak pejabat di kementerian hingga oktober mendatang. Rini tetap merombak sejumlah direksi bank milik negara.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.