Bantul - Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta meresmikan shelter tangguh Covid-19. Shalter ini didirikan di gedung SD Kaligondang yang berada lumayan jauh dari pemukiman warga.
Baca Juga:
Lurah Sumbermulyo, Ani Widyani mengatakan dasar dari pendirian shalter ini yaitu adanya surat edaran Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Bantul No 443/00039. Pendirian shalter ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kalurahan Sumbermulyo dan menampung waega yang positif corona, orang tanpa gejala (OTG), gelaja ringan, dan reaktif rapid tes.
“Pendirian shalter ini berdasarkan surat edaran dari pak Sekda untuk memutus mata rantai di penyebaran Covid-19,” kata Ani saat peresmian shelter tangguh covid-19 di Kalurahan Sumbermulyo, Selasa, 27 Januari 2021.
Pendirian shalter ini berdasarkan surat edaran dari pak Sekda untuk memutus mata rantai di penyebaran Covid-19.
Pengelolaan shlater ini dilakukan oleh relawan Kalurahan Aman Covid-19 yang sesuai dengan Surat Keputusan Lurah Nomor 13 tahun 2021, tanggal 21 Januari 2021. Sementara untuk sumber dana atau pembiayaan merupakan dana desa dan swadaya dari masyarakat serta lembaga-lembaga yang peduli.
Shelter ini berkapasitas untuk 40-50 pasien. Saat ini sudah ada 10 pasien yang sudah dirawat di shalter ini. Rinciannya sembilan orang yang merupakan satu keluarga warga Padukuhan Kaligondang dan satu orang warga Padukuhan Cepoko. Sembilan orang bahkan sudah dirawat sejak shalter belum diresmikan, yaitu pada Sabtu, 23 Januari 2021.
“Satu keluarga ini pulang dari Jakarta dan Lampung, waktu di perjalanan tes dan ternyata positif, sehingga bagitu sampai di sini langsung ke shelter,” jelas Ani Widyani.
Sementara itu Asisten I Sekertaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Bantul, Hermawan mengatakan kemampuan Pemerintah Daerah (Pemda) tidak sebanding dengan penambahan jumlah kasus corona. Dengan adanya shelter-shelter di tingkat kalurahan ini nantinya pasti akan membantu mengatasi.
Baca Juga:
Informasi dari Hermawan bahwa saat ini telah ada 61 kalurahan yang mendirikan shalter untuk karantina. Jika satu kalurahan saja terdapat 10 tempat tidur tentu saat ini sudah tersedia 610 kapasitas untuk pasien. "Hal ini sangat membantu menangani kasus Covid-19," katanya. []