Sulit Juara Liga Premier, Ini Target Man United

Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer mengangkat bendera putih dalam perebutan trofi Liga Premier Inggris. Target Man United hanya piala.
Manchester United sudah menyerah dan mengangkat bendera putih dalam perebutan titel Liga Premier Inggris. Musim ini, Man United hanya membidik Piala Liga, Piala FA atau Liga Europa. Pemain Man United Mason Greenwood (kiri) merayakan gol bersama rekannya. (Foto: standard.co.uk)

Jakarta - Manchester United kembali memupus asa menjadi juara Liga Premier Inggris. Manajer Ole Gunnar Solskjaer sudah mengangkat bendera putih dalam perebutan trofi liga. Musim ini, Man United hanya membidik Piala Liga atau Piala FA dan paling tinggi Liga Europa. 

Man United masih sulit merengkuh trofi liga sejak ditinggalkan manajer legendaris Sir Alex Ferguson. Setelah terakhir kali menjadi juara musim 2013, Man United tak pernah kali memenanginya meski sudah berganti pelatih mulai David Moyes, Louis van Gaal sampai Jose Mourinho dan kini diarsiteki Solskjaer. 

Solskjaer yang kini memegang kendali Man United pun sudah tak yakin Marcus Rashford dkk mengejar ketinggalan poin dari tim-tim papan atas. Ironis karena tim yang mencatat rekor 20 kali juara Liga Premier ini sudah menyerah saat kompetisi memasuki bulan November

Trofi liga sudah lepas dari target karena kami sudah tertinggal jauh untuk bisa mengejar tim-tim papan atas

Padahal, kompetisi baru menyelesaikan 12 pertandingan. Belum ada separuh jalan. Hanya, Solskjaer tampaknya sudah menyerah karena performa tim yang masih labil. Jangankan berpikir untuk bersaing dengan Liverpool yang kembali meraih kejayaan di era 1980-1990 an, Man United bisa masuk empat besar saja sudah merupakan prestasi yang luar biasa. 

Bagaimana tidak, performa Man United yang tak konsisten menjadikan mereka masih tertahan di peringkat tujuh dengan poin 16. Terpaut 18 poin dari Liverpool yang bertengger di puncak klasemen. Man United justru lebih dekat dengan jurang degradasi karena hanya unggul delapan poin dari tim yang berada di zona merah. 

Beralih Fokus

Setelah menyerah untuk menjaga persaingan di liga, Solskjaer beralih fokus pada Piala Liga, Piala FA dan Liga Europa. Dia berharap bisa mengantarkan Man United meraih salah satu trofi itu atau justru meraih treble dengan memenangi semuanya. 

Ya, saat ini Man United sudah melangkah ke perempat final Piala Liga. Mereka berpeluang besar melaju ke final karena menghadapi tim dari divisi bawah Colchester United. Bahkan The Red Devils bermain di kandang sendiri di Old Trafford saat menghadapi Colchester. 

Di Liga Europa, Man United sudah lolos ke 32 Besar. Kemenangan 3-0 atas Partizan Belgrade dengan mengandalkan deretan pemain muda menebalkan keyakinan Solskjaer untuk mencoba mengukir prestasi juara di kompetisi Eropa. Bila juara, setidaknya Man United bisa berkompetisi di Liga Champions musim depan. 

Manajer asal Norwegia ini juga bisa menaruh harapan pada Piala FA. Turnamen tertua sepak bola ini memang lebih bergengsi ketimbang Piala Liga. Jadi, Piala FA bisa menjadi prioritas Solskjaer. 

Paling tidak, Solskjaer mengikuti jejak Ferguson yang memenangi Piala FA 1990 dan Piala Winners 1991 (kompetisi kasta kedua Eropa sebelum berganti Liga Europa) lebih dulu di tahun-tahun pertama di Man United. Selanjutnya, mereka baru memenangi liga pada 1993 dan kemudian sejarah pun mencatat berbagai rekor yang ditorehkan Ferguson selama hampir 25 tahun bersama Man United. 

Solskjaer mengatakan, "Saya tidak akan berhenti berusaha memenangkan piala karena Liga Premier sudah di luar jangkauan kami." 

"Trofi liga sudah lepas dari target karena kami sudah tertinggal jauh untuk bisa mengejar tim-tim papan atas. Namun jelas kami tetap harus meningkatkan performa di kompetisi," jawabnya. 

Mantan striker Man United ini menyadari dengan pemain muda yang menjadi tulang punggung tim, sulit bagi dirinya untuk bersaing dengan pasukan Liverpool yang ditangani Juergen Klopp atau Pep Guardiola dengan Manchester City. 

Hanya, Man United memang didominasi anak muda ketimbang Liverpool dan City. Lagipula Klopp dan Guardiola dinilai kurang berani memberi kepercayaan kepada pemain muda. Target juara di Liga Premier atau Liga Champions menjadikan keduanya jarang mengubah komposisi pemain. Perubahan hanya dilakukan saat pemain inti absen karena cedera atau akumulasi kartu. 

Solskjaer menuturkan bila dirinya ingin menjaga filosofi klub yang memunculkan pemain muda, terutama dari akademi klub. Menurutnya itu adalah DNA Man United. 

Dan, petinggi maupun pemilik klub memang berharap DNA itu yang harus dijaga. Dan, Solskjaer dinilai sosok paling tepat mengawal anak muda dari tim yang sudah tiga kali menjadi juara Liga Champions ini. 

Saat mengalahkan Brighton & Hove Albion, skuat yang diturunkan Solskjaer rata-rata berusia 23. Bahkan di laga sebelumnya saat menang atas Partizan, pemain yang masih berusia belasan seperti Mason Greenwood (18) dan James Garner (18) ikut diturunkan. 

"DNA klub dan itu yang menjadi filosofi kami adalah memberi kesempatan kepada pemain muda. Bila mereka berkembang dan menjadi pemain terbaik, ini tentu sangat menyenangkan kami," ujarnya. 

Hanya, Solskjaer mengakui bila performa anak muda asuhannya masih belum stabil. Ini yang menjadikan tim tak konsisten. Mereka kerap kehilangan poin di laga yang seharusnya dimenangkan seperti saat ditahan Liverpool atau Leicester City. Namun mereka juga kadang bermain gemilang saat saat menghadapi Partizan, Brighton atau bahkan Chelsea. 

"Kami memang belum cukup konsisten. Namun anak-anak terus belajar dan tim makin berkembang," ucap Solskjaer memungkasi. []

Berita terkait
Pasukan Muda Man United Taklukkan Brighton
Manchester United mulai menunjukkan konsistensinya. Pemain mudanya membawa Man United meraih kemenangan 3-1 atas Brighton & Hove Albion.
Anak Muda Man United Mulai Tebar Ancaman
Anak muda Manchester United mulai menebar ancaman seperti saat mengalahkan Partizan Belgrade di Liga Europa.
Lolos 32 Besar, Man United Butuh Konsistensi
Manchester United lolos ke 32 besar Liga Europa usai mengalahkan Partizan Belgrade 3-0. Hanya, Man United tetap butuh konsistensi.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi