Suka Membagikan Kata Mutiara di Medsos, Punya IQ Rendah!

Orang yang menyukai kata-kata mutiara dan senang membagikan kutipan bijak di media sosial sebenarnya memiliki tingkat kecerdasan atau IQ rendah.
Ilustrasi layar otak pada telepon pintar menutupi wajah. Sebuah gambaran studi menunjukkan orang yang suka membagikan kata bijak di medsos memiliki IQ rendah. (Foto: Tagar/Getty Images)

Jakarta - Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang menyukai kata-kata mutiara dan senang membagikan kutipan bijak di media sosial sebenarnya memiliki tingkat kecerdasan atau Intelligence Quotient (IQ) lebih rendah.

Laporan Suara.com mengutip dari Independent.ie, studi berjudul On the Reception and Detection of Pseudo-Profound Bull**it menemukan bahwa mereka yang merasa 'terangkat' oleh kutipan motivasi mendapat skor lebih rendah dalam tes IQ secara keseluruhan.

Selain itu, dalam penelitian ditemukan pecinta kutipan inspirasional atau kata-kata bijak juga lebih cenderung percaya pada paranormal dan teori konspirasi.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Judgment and Decision Making tahun 2015 ini melibatkan lebih dari 845 peserta. Mereka diminta untuk menilai seberapa dalam mempercayai serangkaian kutipan bijak itu.

Banyak dari kutipan yang ditunjukkan kepada peserta adalah asli, namun peneliti juga memasukkan kutipan yang dibuat-buat menggunakan kosa kata positif dan afirmatif yang kemudian mereka minta peserta untuk menilai seberapa dalam mereka percaya itu.

Setelah itu, setiap peserta menjalani tes kognitif untuk menilai kecerdasan mereka.

Mengutip Indiatoday.in, para peneliti menggunakan kutipan kalimat yang dibuat secara acak dari New Age Bull**it Generator dan situs lain yang disebut Wisdom of Chopra.

Beberapa kutipan kalimat tidak ada artinya, seperti "alam adalah ekosistem kesadaran yang mengatur dirinya sendiri" dan "hidup ini tidak lain adalah oasis yang mulia dari keyakinan yang sadar diri."

Hasilnya, beberapa orang gagal untuk membedakan antara kutipan yang bermakna dan yang benar-benar mendalam. Dan orang-orang itulah yang membagikan banyak kutipan atau kata-kata bijak secara online

Peneliti pun melihat individu yang tidak dapat membedakan pernyataan "omong kosong" dan menilainya sebagai suatu yang bijak adalah kurang cerdas dan tidak mungkin terlibat dalam pemikiran reflektif.

"Mereka yang lebih mudah menerima omong kosong kurang reflektif, lebih rendah dalam kemampuan kognitif - berhitung, kecerdasan verbal dan cairan, lebih rentan terhadap kebingungan ontologis dan ide konspirasi, lebih cenderung menganut keyakinan agama dan paranormal, dan lebih cenderung mendukung pengobatan komplementer dan alternatif," ungkap Gordan Pennycook, peneliti utama sekaligus seorang psikolog kognitif di University of Waterloo di Ontario Kanada.[]

Berita terkait
Studi Menunjukkan Virus Corona Dapat Turunkan Kesuburan Pria
Studi terbaru menunjukkan bahwa sistem reproduksi pria mungkin menjadi sasaran dan dirusak oleh virus SARS-CoV-2 (virus corona)
Studi Ungkap Bahaya Diet Soda Bagi Jantung dan Gejala Strokes
Siapa yang ingin menjaga kesehatan jantung dan menjauhi gejala strokes? Anda perlu memerhatikan diet soda.
Studi: Bayi Minum Susu Pakai Botol Telan Partikel Mikroplastik
Bayi yang diberi susu melalui kemasan botol dapat menelan jutaan partikel mikroplastik setiap hari.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.