Subsidi Kuota, Kemenag Paksa Siswa Pakai Operator XL, Ada Apa?

Pengamat kebijakan publik Adib Miftahul menyayangkan sikap Kementerian Agama (Kemenag) RI memaksa siswa pakai operator dari PT XL Axiata Tbk.
Pengamat kebijakan publik Adib Miftahul menyayangkan sikap Kementerian Agama (Kemenag) RI memaksa siswa pakai operator dari PT XL Axiata Tbk. (foto: pinterest).

Jakarta - Pengamat kebijakan publik Adib Miftahul menyayangkan sikap Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui Dirjen Pendidikan Islam yang ia lihat tidak memiliki sense of crisis terhadap dunia pendidikan lantaran mewajibkan siswa untuk menggunakan provider PT XL Axiata Tbk untuk menunjang Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19.

Adib mengatakan, pola kerjasama antara Kemenag itu sangat mencederai dunia pendidikan. Terlebih, sistem cari untung itu ia lihat justru menambah beban siswa sekaligus wali murid yang sudah merasakan jenuh dengan metode pembelajaran daring.

Ini sama saja menggadaikan pendidikan anak bangsa. Bagaimana mau memberikan pendidikan gratis? Bullshit semua.

"Dengan begitu justru masyarakat akan curiga. Ini ada apa? Memang Dirjen Pendidikan Islam itu tidak mengukur ? Apakah XL itu memiliki sinyal paling bagus ?" kata Adib kepada Tagar, Jumat 20 November 2020.

Baca juga:  XL Axiata dan PFI Aceh Salurkan Bantuan Sembako

Adib menerangkan, sistem PJJ di masa pandemi ini tidak bisa dipungkiri sangat membebani masyarakat. Untuk itu, ia meminta jangan diperparah lagi dengan paksaan untuk menunjuk satu provider saja.

"Masyarakat lebih tahu harus menggunakan provider mana yang akan dipakai untuk belajar daring. Ini kan bukan baru dijalankan hari ini, tapi sudah delapan bulan. Pasti masyarakat memiliki pengalamannya sendiri," ujarnya.

Kalaupun harus menentukan provider, menurut Adib, Kemenag harus berlaku arif, dengan melihat provider apa yang pantas digunakan sesuai dengan keberadaan masyarakat.

"Jadi tidak bisa menunjuk XL saja sebagai provider yang pantas digunakan," ucapnya.

Selain itu, Direktur Kajian Politik Nasional (KPN) ini juga menyinggung soal biaya yang terkesan menjadi utang dan dibebankan kepada siswa. Menurutnya, kebijakan itu merupakan hal yang tidak pantas dilakukan oleh Lembaga Negara berbasis agama, apalagi untuk kebutuhan pendidikan anak bangsa.

"Ini sama saja menggadaikan pendidikan anak bangsa. Bagaimana mau memberikan pendidikan gratis? Bullshit semua," ucap Adib.

Baca juga:  XL Bagi Kuota 30GB Gratis untuk Pelajar dan Mahasiswa

Sebelumnya, Kemenag mengeluarkan dua surat edaran dalam waktu berdekatan terkait kerja samanya dengan provider PT XL Axiata Tbk untuk menunjang PJJ selama pandemi. 

Dalam surat pertama yang diterbitkan pada tanggal 14 September 2020 tertulis bahwa Kemenag dan PT XL Axiata Tbk bekerjasama untuk memberikan Starter Pack (SP) XL untuk seluruh siswa madrasah di seluruh Indonesia.

Kemudian dalam surat kedua, terbit pada 23 Oktober 2020, terlihat klarifikasi dari Kemenag. Dalam nomor 1 poin a menyebutkan bahwa Kemenag memberikan keleluasaan siswa untuk memilih sejumlah provider.

Selanjutnya pada nomor 2 poin a, menerangkan bahwa Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KKSK) akan menetapkan dana kepada madrasah dengan ketentuan siswa di tingkat Raudlatul Athfal sebesar Rp 20.000 untuk mendapatkan 20 GB. Siswa Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah sebesar Rp. 35.000,- untuk kuota data 35 GB.

Lalu dalam poin D menyatakan bahwa Direktorat KKSK akan melakukan penagihan kepada madrasah dengan ketentuan yang tertulis pada sub i, yakni kuota data yang telah terinjeksi namun tidak dipakai oleh siswa maka tidak dapat ditagihkan. Pada sub ii, kuota data yang pemakaiannya kurang dari 1 GB maka nomer tersebut tidak boleh diberikan bantuan kuota data pada bulan selanjutnya. []

Berita terkait
Warna dan Tipe Favorit Konsumen Suzuki XL7
Suzuki Indonesia mengumumkan peningkatan penjualan model sport utility vehicle (SUV) XL7 yang mencapai 107,7 persen.
Google Stop Penjualan Pixel 4 dan Pixel 4 XL
Meskipun telah resmi menghentikan penjualan, Google tetap memastikan pembaruan perangkat lunak untuk Pixel 4 dan Pixel 4 XL selama tiga tahun.
Google Stop Produksi Pixel 3A dan 3A XL
Google menyetop produksi ponsel kelas menengah produksinya, yaitu Google Pixel 3A dan Google 3A XL.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.