Jakarta – Keputusan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang berencana menggelontorkan subsidi kuota internet sebesar Rp 9 triliun kepada guru dan siswa mengundang perhatian khusus dari beberapa kalangan. Pasalnya, pemerintah diminta untuk cermat dalam memilih perusahaan penyedia jasa telekomunikasi (provider) agar fasilitas tersebut dapat diakses di seluruh wilayah Indonesia.
Salah satu tokoh yang menaruh atensi adalah Rektor Universitas Al Azhar Indonesia, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin. Menurut dia, negara harus jeli dalam memilih rekan kerja untuk agar dana yang digunakan dapat dioptimalkan dengan baik.
"Saya melihat pemberian kuota ini sangat positif. Meski demikian harus tepat sasaran dan jangan sampai menjadi mubazir hanya karena salah provider," tutur beberapa waktu lalu.
Lantas, siapakah penyedia jasa telekomunikasi yang dianggap paling layak untuk menggarap program subsidi kuota internet Kemendikbud senilai Rp 9 Triliun?
Berdasarkan riset yang dilansir oleh lembaga independen penilai kualitas seluler global Opensignal, disebutkan bahwa Telkomsel menjadi provider paling baik di Indonesia selama periode Juli 2020.
Dalam laporannya, Opensignal mengungkapkan bahwa Telkomsel dinilai unggul dalam pengalaman video dibandingkan dengan operator lain.
Disebutkan pula jika Telkomsel tetap bertahan sebagai satu-satunya operator di Indonesia yang mendapat penilaian pengalaman video berkategori baik (55-65). Sementara itu, XL, Indosat, dan 3 ditempatkan dalam golongan penilaian cukup baik (40-55).
“Ini artinya pengguna merasakan waktu pemuatan video yang lebih cepat pada jaringan Telkomsel dan gangguan pemutaran yang lebih sedikit saat streaming video pada smartphone dibandingkan dengan jaringan lain,” tulis Opensignal seperti yang dikutip Minggu, 6 September 2020.
Lebih lanjut, perusahaan plat merah tersebut juga diklaim memiliki aplikasi suara paling jernih saat menggunakan layanan suara over-the-top (OTT), seperti WhatsApp, Facebook Messenger, Skype, dan lain sebagainya.
Kemudian, Opensignal juga membeberkan jika pengguna di Indonesia telah merasakan peningkatan dalam hal ketersediaan 4G pada seluruh provider.
“Kami mencatat perkembangan tertinggi sebesar 4,4 persen poin dalam jaringan Indosat, diikuti dengan peningkatan yang signifikan sebesar 3,3 persen poin pada Telkomsel, sementara skor untuk Smartfren, XL dan 3 berkembang di antara 1-1,8 persen poin,” sebut rilis tersebut.
Alhasil, empat dari lima jaringan mampu terhubung dengan layanan 4G setidaknya selama 90 persen dari total waktu pakai. Terakhir untuk sisi aplikasi yang bersifat hiburan, terjadi persaingan yang ketat antara provider 3 dan Telkomsel sebagai operator entertainment terbaik di Indonesia.