Strategi Uni Eropa Lawan Gerakan Anti Yahudi

Uni Eropa pada Selasa, 5 Oktober 2021, mengumumkan sebuah rencana menyeluruh untuk melawan gerakan antisemitisme
Para aktivis membentangkan spanduk bertuliskan "Eropa Menentang Neo-Nazi" dalam sebuah protes di depan Parlemen Yunani pada 15 Desember 2021 untuk menentang rasisme (Foto: voaindonesia.com - AFP/Louisa Gouliamaki)

Jakarta – Uni Eropa pada Selasa, 5 Oktober 2021, mengumumkan sebuah rencana menyeluruh untuk melawan gerakan antisemitisme yang tumbuh semakin membesar di benua itu tersebut.

Rencana yang disusun melibatkan penggunaan tiga strategi, termasuk diantaranya memerangi ujaran kebencian atau hate speech dan kejahatan terhadap kelompok Yahudi, melindungi budaya Yahudi, serta mendidik publik mengenai ajaran Yudaisme.

Cabang eksekutif Uni Eropa, Komisi Eropa, memperkenalkan rencana ini dalam sebuah konferensi pers di Strasbourg, Prancis.

massa memprotes gerakan antisemitismeMasa mengahadiri demonstrasi di Place de la Republique in Paris, Prancis, pada 19 Februari 2019, untuk memprotes gerakan antisemitisme yang meningkat di negara tersebut (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Philippe Wojazer)

Dalam pernyataannya, komisi itu mengatakan gerakan anti Yahudi di Eropa dan wilayah-wilayah lain dunia kian meningkat dan sudah mengkhawatirkan.

Mengutip angka-angka dari Badan Uni Eropa Untuk Hak-Hak Fundamental, 90% warga Yahudi mengatakan gerakan anti Yahudi telah meningkat di negara mereka, dan menganggap masalah tersebut cukup seriu. Sementara 38% warga Yahudi mempertimbangkan untuk berimigrasi karena mereka merasa tidak aman berada di wilayah Uni Eropa.

Berdasarkan rencana yang baru diumumkan itu, di mana rencana tersebut akan dimplementasikan selama satu dekade ke depan, pihak Komisi Eropa akan menggunakan dana milik Uni Eropa untuk mendukung negara-negara anggota mereka mengembangkan strategi nasional sendiri untuk memerangi ujaran kebencian di internet dan tempat lainnya, serta memperkenalkan hak-hak fundamental.

Berbicara dengan awak media mengenai rencana ini, Wakil Presiden Komisi Uni Eropa Untuk Urusan Promosi Gaya Hidup, Margaritis Schinas, mengatakan “gerakan anti Yahudi bukanlah masalah orang Yahudi dan melawan hal itu merupakan tanggung jawab bersama. Saya pertegas bahwa gerakan anti Yahudi tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung oleh Uni Eropa.” (jm/em)/voaindonesia.com. []

Arab, Bahrain dan Mesir Putuskan Hubungan dengan Qatar

Ancaman Israel Atas Penghentian Penjualan Es Krim di Tepi Barat

Ekstremisme di Jerman Makin Subur di Masa Pandemi Covid-19

Presiden Prancis Genjot Kampanye Anti-Ekstremisme

Berita terkait
Rentang Sejarah Serangan Teroris Ekstremis Kanan di Dunia
Dalam 10 tahun terakhir telah terjadi banyak serangan terhadap komunitas Muslim dan Yahudi, serta orang non-kulit putih, di seluruh dunia
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)