Yogyakarta - Aksara Jawa bakal segera diarsipkan dalam bentuk digital atau digitalisasi. Hal ini terungkap usai Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI Johnny G Plate bertemu dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat, 16 Oktober 2020.
Sri Sultan HB X menuturkan, pihaknya pernah mengusulkan ke pemerintah pusat supaya aksara Jawa didigitalisasi. Meski begitu, tidak hanya aksara Jawa saja yang akan didigitalisasi tapi juga bahasa dari daerah lain di Indonesia. "Jangan sampai bahasa daerah lain kehilangan penutur aslinya," katanya, Jumat, 16 Oktober 2020.
Baca Juga:
Sri Sultan tidak ingin bahasa daerah kalah dengan bahasa Indonesia. Sehingga nanti masyarakat lokalnya sendiri tidak paham bahasa daerahnya. "Jangan sampai masyarakat asli daerahnya tidak bisa berbahasa daerah. Termasuk aksara jawa agar bisa dipahami masyarakat," tegasnya.
Jangan sampai bahasa daerah lain kehilangan penutur aslinya.
Hal senada juga dikatakan Menteri Kominfo, Johnny G. Plate bahwa digitalisasi aksara jawa penting dilakukan supaya dapat dipahami, dimengerti, dan dilestarikan oleh generasi saat ini atau pun generasi yang akan datang. "Agar aksara jawa yang di prasasti atau budaya bisa terdigitalisasi," ujar dia.
Baca Juga:
Saat ini digitalisasi aksara Jawa sedang dalam proses. Pihaknya menargetkan pada Desember tahun ini sudah ada penetapan digital aksara Jawa. "Tapi prosesnya tidak mudah karena kami berdiskusi dengan lembaga-lembaga internasional dalam digitalisasi aksara Jawa," katanya.
Ia menambahkan, Kominfo ingin menjadikan Yogyakarta sebagai salah satu pusat persiapan sumber daya manusia (SDM) digital. Ia mengklaim mendapat dukungan dari Sri Sultan untuk pengembangan SDM digital tersebut. "Kami bahkan diajak memanfaatkan fasilitas milik Pemda DIY untuk membantu talenta digital," paparnya. []