Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Pendapatan Negara Mei 2021 Membaik

Menkeu Sri Mulyani mengatakan bahwa pertumbuhan pendapatan negara bulan Mei 2021 membaik seiring kinerja belanja dan investasi
Ilustrasi: Presiden Joko Widodo saat meresmikan Pelepasan Ekspor ke Pasar Global Tahun 2020 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 14 Desember 2020 (Foto: setkab.go.id - Biro Pers Setpres/Rusman)

Jakarta – Pertumbuhan pendapatan negara bulan Mei 2021 membaik. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan hal tersebut tercapai seiring peningkatan kinerja belanja dan investasi untuk penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN), pertumbuhan pajak dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) meningkat, serta kepabeanan dan cukai yang terjaga.

Penerimaan pajak membaik dari pagu Rp 1.229,6 triliun realisasinya Rp 459,6 triliun atau 37,4% dari target, meningkat 3,4% dari nominal pajak yang dikumpulkan pada Mei tahun 2020.

“Jadi kalau dibandingkan year-on-year ada peningkatan. Tentu ini adalah sangat baik karena saat ini proses pemulihan dan peningkatan pajak ini tentu harus berjalan secara alamiah sedikit demi sedikit bersamaan dengan insentif yang terus kita berikan juga kepada perekonomian,” ujar Menkeu, dikutip dari laman Kementerian Keuangan (Kemenkeu), 22 Juni 2021.

Untuk penerimaan bea cukai, dari pagu sebesar Rp 215 triliun terealisasikan Rp 99,32 triliun atau 46,2 persen dari target. Realisasi pendapatan bea cukai tumbuh 21,6% dari target. Rinciannya, bea masuk tumbuh 3,56% dipengaruhi oleh tren kinerja impor nasional yang meningkat, cukai tumbuh 11,9% didorong pertumbuhan Cukai Hasil Tembakau, dan bea keluar tumbuh 844,6% didorong oleh peningkatan ekspor komoditi tembaga dan tingginya harga produk kelapa sawit.

Menkeu Sri MulyaniMenkeu Sri Mulyani (Foto: setkab.go.id/Dokumentasi Humas Setkab)

“Bea cukai juga memberikan insentif fiskal untuk alat kesehatan, vaksin, dan juga bagi dunia usaha secara umum dalam bentuk pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor. Kalau kita lihat masih didominasi juga oleh alat-alat kesehatan terutama impor vaksin yang memang sangat tinggi,” ujar Sri Mulyani.

Sementara itu, kinerja PNBP sampai dengan bulan Mei 2021 semakin membaik didukung meningkatnya pendapatan sumber daya alam (SDA) nonmigas, PNBP lainnya, dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU). Dari target Rp 299,1 triliun sudah terealisasikan Rp 167,6 triliun atau 56,2%. Pertumbuhan PNBP meningkat 22,4% dari tahun 2020.

“PNBP ke depan ini akan terus kita lihat sebagai satu mekanisme untuk juga mendukung kemampuan pemerintah memberikan pelayanan publik terutama untuk pendidikan, kesehatan, tapi di sisi lain juga untuk sumber daya alam yang memang memberikan penerimaan di luar penerimaan pajak yang juga sangat penting,” ujar Menkeu. (Humas Kemenkeu/UN)/setkab.go.id. []

Berita terkait
Sri Mulyani: Pendapatan Negara Positif 0,7% Februari 2021
Menkeu, Sri Mulyani Indrawati, memaparkan bahwa kondisi perekonomian di bulan Februari 2021 menunjukkan sinyal pemulihan yang semakin kuat
Mendukung Pertumbuhan Ekonomi di Wilayah Perbatasan Natuna
Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, dorong pertumbuhan ekonomi
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi