Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ketersediaan vaksin Covid-19 penting untuk mendorong pemulihan ekonomi seluruh dunia. Menurutnya, tanpa vaksin maka perekonomian masih terus dalam tekanan.
"Akses vaksin menjadi penting, karena tidak akan ada pemulihan ekonomi di seluruh dunia sampai seluruh negara mendapatkan akses vaksin tersebut," ungkap wanita yang biasa disapa Ani ini dikutip dari keterangan tertulis Minggu 22 November 2020.
Hal inilah yang membuat akses untuk mendapatkan vaksin menjadi salah satu fokus pembahasan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang diselenggarakan secara virtual oleh Arab Saudi pada tanggal 21 sampai 22 November 2020.
Akses vaksin menjadi penting, karena tidak akan ada pemulihan ekonomi di seluruh dunia sampai seluruh negara mendapatkan akses vaksin tersebut.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, dalam pertemuan KTT G20 terdapat dua fokus pembahasan, yaitu finance track dan sherpa track. Fokus pada finance track sendiri adalah mengenai upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi, termasuk pembiayaan bagi vaksin.
Dalam hal ini, dibahas mengenai bagaimana negara-negara di seluruh dunia, terutama negara berkembang, bisa mendapatkan akses vaksin Covid-19 tersebut.
"Di sinilah letak peranan dari lembaga-lembaga multilateral menjadi sangat penting, bagaimana mereka bisa memberikan dukungan pendanaan bagi negara-negara berkembang atau negara miskin, sehingga seluruhnya mendapatkan vaksin," sebutnya.
- Baca Juga : Sri Mulyani: Ekonomi Nasional Mulai Bergerak ke Zona Positif
- Baca Juga : Sri Mulyani Ingin Putus Tali Kemiskinan Antar Generasi
Sri Mulyani juga mengatakan, menteri keuangan negara anggota G20 juga mengakui bahwa pandemi telah memberikan dampak luar biasa bagi perekonomian setiap negara. Sehingga upaya bersama dalam penanganan Covid-19 agar ekonomi kembali pulih sangat diperlukan.
"Covid-19 telah menyebabkan dampak yang sangat-sangat luar biasa di berbagai negara. Oleh karena itu, semua negara melakukan kebijakan bersama-sama untuk menangani Covid-19 dan mengendalikan perekonomian agar pulih kembali," tegasnya.[]