Jakarta - Darurat krisis ekonomi yang melanda pemerintah Sri Lanka memaksa pihak berwenang menyita stok makanan pokok serta menetapkan harga tertinggi.
Kebijakan yang dilakukan Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, untuk mengamankan pasokan bahan makanan dengan harga yang wajar, demi menahan inflasi akibat jatuhnya nilai valuta asing di negara tersebut, seperti dilansir dari Program Power Breakfast IDX Channel, Selasa, 7 September.
Keadaan darurat di bawah peraturan keamanan publik pada pekan lalu. Bahkan pemerintah setempat telah menunjuk mantan jenderal angkatan darat sebagai komisaris layanan penting, serta bertugas menyita stok makanan dari pedagang dan pihak pengecer.
“Petugas berwenang dapat mengambil upaya-upaya untuk menyediakan bahan makanan penting dengan harga murah kepada masyarakat, dengan membeli stok bahan makanan penting termasuk padi, beras dan gula," ungkap pernyataan resmi media kepresidenan Sri Lanka, dikutip Reuters, Selasa, 7 September 2021.
Pemerintah telah melakukan lebih dari 1.000 penggerebekan selama beberapa pekan terakhir untuk menyita stok bahan dari gudang di seluruh negeri.
Tak hanya itu, pemerintah juga menerima laporan bahwa pihak pedagang telah menimbun bahan makanan pokok seperti padi, beras, dan gula dalam jumlah besar, untuk kemudian dijual kembali dengan harga lebih tinggi. Dimana, pihak setempat menjamin tidak akan mengalami krisis pangan pada tahun ini.
“Pemerintah telah melakukan lebih dari 1.000 penggerebekan selama beberapa pekan terakhir untuk menyita stok bahan dari gudang di seluruh negeri," terang Menteri Layanan Koperasi, Lasantha Alagiyawanna, dilansir Reuters.
Adapun, guna menanggapi hal tersebut, pejabat Sri Lanka mulai mengajukan undang-undang baru kepada parlemen, yang diklaim akan melindungi konsumen dan menjerat para pedagang yang bersalah. Di sisi lain, para penjual justru khawatir tindakan yang lebih ketat akan berdampak tidak adil terhadap mereka. []
Baca Juga:
- Sri Lanka Kekurangan Pangan Karena Krisis Mata Uang
- BJ Habibie Sempat Memulihkan Krisis Moneter
- Pandemi dan Krisis Moneter 2.0
- Sri Lanka Kekurangan Pangan Karena Krisis Mata Uang