TAGAR.id, Jakarta – Perusahaan streaming musik asal Swedia, Spotify Technology, dilaporkan berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada pekan ini. Hal itu dilakukan demi mengurangi biaya operasional perusahaan.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin, 23 Januari 2023, Spotify tidak secara gamblang memberi tahu berapa jumlah karyawan akan akan terkena PHK.
“Meski rencana PHK ini akan direalisasikan secepatnya, belum ada kepastian jumlah dan posisi mana saja yang akan terkena dampak,” kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut tanpa ingin disebutkan namanya.
Menurut laporan pendapatan kuartal III/2022, raksasa streaming musik itu memiliki sekitar 9.800 karyawan.
Pada Oktober 2022, perusahaan yang berbasis di Stockholm, Swedia ini sebelumnya telah memberhentikan 38 orang di studio podcast Gimlet Media dan Parcast.
Selain itu, Spotify juga memberhentikan sejumlah karyawan editorial podcast pada September 2022 lalu.
Perusahaan membuat komitmen besar untuk program siniar sejak 2019 lalu. Hal itu menghabiskan lebih dari US$1 miliar untuk memperoleh jaringan podcast, perangkat lunak pembuatan, layanan hosting, dan hak atas acara populer seperti The Joe Rogan Experience dan Armchair Expert.
Kendati demikian, podcasting belum memberikan keuntungan pada investor. Saham Spotify anjlok 66 persen tahun lalu karena investor mempertanyakan kapan mereka akan mulai melihat keuntungan.
Para eksekutif Spotify juga mengatakan pada Juni 2022 bahwa bisnis podcast akan menguntungkan dalam satu hingga dua tahun ke depan. []