Yogyakarta - Kejuaraan Nasional Indonesia Enduro Championship (Indurocs) yang digelar di Borobudur Highland, Magelang, tidak terganggu virus corona. Sebuah event sport tourism yang memadukan olahraga enduro (Mountain Bike) dan mempromosikan wisata dari Badan Otorita Borobudur (BOB) ini digelar pada Sabtu, 7 Maret 2020 dan Minggu, 8 Maret 2020.
Kasus warga Indonesia yang dinyatakan positif virus corona membuat sejumlah event terpaksa ditunda. Namun kejuaraan nasional Indurocs ini tetap digelar di tengah berkembangnya virus corona
Tak hanya itu, kejuaraan yang menghadirkan para pembalap enduro nasional juga bisa diikuti pembalap dari luar negeri. Mereka mengikuti Indurocs karena sesungguhnya sudah berada di Indonesia sebelum kasus virus corona.
Jangan heran ada pembalap dari Jepang dan Brasil yang akan mengikutinya. Mereka bisa ikut karena sudah berada di Indonesia sebelum virus masuk ke negara kita
"Sebaliknya ada 14 pembalap dari Malaysia dan Singapura yang tidak bisa datang karena virus corona," kata koordinator penyelenggara dari Matarantai, Andreas Joss, di Yogyakarta, Kamis 5 Maret 2020.
Namun, menurut Andreas, Indurocs tidak sepi pembalap asing. "Jangan heran ada pembalap dari Jepang dan Brasil yang akan mengikutinya. Mereka bisa ikut karena sudah berada di Indonesia sebelum virus masuk ke negara kita," ujar dia
Olahraga dan Wisata Perkenalkan Kawasan Gelang Projo
Event yang memadukan olahraga dan wisata menjadi terobosan dari Badan Otorita Borobudur (BOB) untuk memperkenalkan kawasan Gelang Projo (Magelang, Kulonprogo, Purworejo) sebagai salah satu destinasi wisata superprioritas. BOB sendiri sesungguhnya tidak hanya mengelola Candi Borobudur, sebuah destinasi wisata yang sudah mendunia. Namun candi itu hanya merupakan satu titik dalam wilayah otoritatif badan yang berada di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Cakupan kawasan yang menjadi otoritasnya jauh lebih luas karena mencakup Magelang, Kulonprogo, Purworejo atau dikenal dengan Gelang Projo. Ini termasuk salah satu 10 wisata prioritas di Indonesia yang tengah dikembangkan. Dengan adanya Candi Borobudur sebagai daya tarik, maka kawasan itu termasuk salah satu dari 5 superprioritas.
BOB itu pun mengembangkan Borobudur Highland yang memiliki wilayah eksotik dan bisa menjadi destinasi wisata. Upaya memperkenalkannya secara masif dilakukan dengan menggelar Kejurnas Indurocs.
Kejuaraan MTB (Mountain Bike) seri pertama dari tiga seri itu dilaksanakan di Pinus Bike Park, Borobudur Highland. Menurut rencana, dua seri berikutnya juga digelar kawasan wisata di Tangkuban Parahu, Bandung, dan Serang, Banten.
"Selama ini banyak yang mengira bila BOB yang berada di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif hanya mengelola Candi Borobudur. Padahal itu hanya satu titik di bawah otorita kami," kata Direktur Utama BOB Indah Juanita.
"Wilayah yang dikelola BOB menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata. Dan kami memperkenalkan area baru yang memiliki pemandangan eksotik di Borobudur Highland. Melalui kejurnas enduro, saya berharap ada perpaduan sport tourism. Adanya kejuaraan MTB dengan lintasan yang menantang sekaligus memperkenalkan daerah wisata," ujarnya.
Menurut Andreas, dipilihnya Pinus Bike Park di Kawasan Borobudur Highland tidak lepas juga dari keindahan alam, kesejukan alam yang masih alami dan kontur tanah yang cocok untuk olahraga ekstrem enduro. Selain itu banyak rintangan baik alami maupun buatan yang menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta.
"Dengan elevasi 400 meter, ini menjadikan trek di Borobudur Highland merupakan paling curam di Indonesia," kata David Iskandar, atlet dari Yogyakarta.
"Karakter trek juga sedikit berbeda karena tanah merah yang bakal licin bila hujan. Dan daerah itu memang sering hujan sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi pembalap," ujar dia.
Kejuaraan nasional ini akan diikuti kurang lebih 300 peserta. Indurocs Race sendiri mengacu pada peraturan Enduro World Series (EWS). Ada 9 nomor lomba di kejurnas. Namun yang dihitung adalah nomor men elite dan women elite. []
