Sosok Chandra Mahulae Disebut Cakada Humbahas

Sebuah Forum Group Discussion Mahasiswa Katolik dan pemuda lintas generasi di Medan, menyebut Chandra Mahulae Cakada Humbahas.
Para penggagas kegiatan FGD (foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Sebuah Forum Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh mantan aktivis Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan pemuda dan mahasiswa lintas generasi, di Roemah Buah, Jalan Taruma, Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sabtu, 20 Juli 2019, menyebut Chandra Mahulae sebagai calon kepala daerah (Cakada) Humbahas.

Diskusi tersebut diselenggarakan guna menyukseskan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) serentak tahun 2020 mendatang. Penggagas kegiatan itu mencari sosok alternatif cakada yang akan mengikuti Pilkada di dua puluh tiga kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Utara.

"Pada forum ini sebenarnya sangat spesifik menginventarisir kader maupun tokoh katolik di daerah yang kita harapkan mampu berkontribusi untuk pembangunan daerah dan kita yakini enggak malu-maluin," kata Koordinator Forum Julwanri Munthe.

Muda, cerdas dan peduli dengan daerah, Chandra Mahulae juga merupakan putra daerah.

Dalam diskusi ini, Julwanri tanpa keraguan menyebut sosok Cakada Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Chandra Mahulae S.Sos karena timbang dan bobotnya. Chandra Mahulae S.Sos merupakan lelaki muda cerdas dan pernah menjadi ketua PMKRI.

"Muda, cerdas dan peduli dengan daerah, Chandra Mahulae juga merupakan putra daerah," ucap pria yang pernah menjabat sebagai Ketua PMKRI Medan periode 2013 - 2014 itu.

Sedangkan penggagas Lainnya, Nahason Gea menegaskan bahwa forum ini nantinya terus bergulir, terutama untuk membahas Pilkada Humbahas.

"Akan mutarlah nanti, untuk kali ini salah satu pembahasan memang Kabupaten Humbang Hasundutan dimana ada figur kuat Chandra Mahulae yang juga keluarga besar kita, alumni PMKRI, kita juga tidak tahu apa ini sudah terpikirkan oleh beliau atau bagaimana, secepatnya akan kita buka komunikasi dan kuatkan," kata Nahason.

"Artinya kita ingin persiapan maksimal ketika masih ada waktu, memang ini adalah politik, pertama butuh kerja-kerja marathon, ulet dan jaringan, kita coba uji jejaring yang sudah ada," ujar ketua PMKRI sejak tahun 2015.

Mahasiswa asal Humbahas yang hadir dalam diskusi tersebut turut memberikan pandangan terkait perubahan yang dinilai malah mundur.

"Dengan APBD yang saat ini sampai dengan 1 triliun rupiah, pembangunan daerah seperti infrastruktur semakin lemah. Itu terasa sejak 4 tahun berjalan, pemerintah saat ini banyak jalan hancur dan berlubang," ucap mahasiswa peserta forum diskusi, Jonson Hasugian.

Siapakah Chandra Mahulae?

Secara terpisah, Chandra Mahulae ketika diwawancarai wartawan melalui telepon selularnya mengatakan jika memang diberi amanah, siap mengikuti Pilkada di Humbahas.

"Amanah dari rakyat harus dijaga, selama menjadi anggota dewan ini, sudah banyak aspirasi masyarakat yang saya dengar, sudah banyak yang telah terealisasi. Saya siap ikut Pilkada jika diberi amanah oleh masyarakat," ucapnya.

Chandra Mahulae adalah ketua PMKRI Medan dua periode, tahun 2007 sampai 2009. Dia memiliki pengalaman berorganisasi yang mumpuni.

Pada usia 21 tahun Chandra lulus dari Fisipol USU (Universitas Sumatra Utara) Medan. Sejak 2009 hingga 2019, dia terpilih menjadi anggota legislatif Humbang Hasundutan dari dapil kecamatan Pakkat, Parlilitan dan Tarabintang atau dikenal sebutan Papatar. 

Pria 32 tahun ini juga sering melayangkan kritik dan koreksi kepada eksekutif terkait banyaknya kebijakan yang tidak sesuai. []

Berita terkait
0
Gempa di Afghanistan Akibatkan 1.000 Orang Lebih Tewas
Gempa kuat di kawasan pegunungan di bagian tenggara Afghanistan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan mencederai ratusan lainnya