Jakarta - Politikus Andi Arief yang turut buka suara perihal sengketa tanah antara PT Sentul City dengan Rocky Gerung, menilai bahwa konflik ini memiliki motif politik yang kental. Oleh karena itu Andi meminta Rocky untuk usut tuntas masalah ini sehingga inti persoalan yang sebenarnya dapat terungkap.
Kerapkali menjadi pusat perhatian atas lontaran kritiknya terhadap pemerintah, berikut profil Andi Arief yang dilansir dari kanal YouTube Tagar TV.
Andi Arief merupakan seorang mantan aktivis pro-demokrasi sekaligus politikus Indonesia yang lahir di Bandar Lampung, 20 November 1970 silam. Andi dikaruniai dua orang anak dari seorang istri bernama Devianti.
- Baca Juga: Andi Arief Berbicara Tentang People Power
- Baca Juga: Demokrat Disalahkan, Andi Arief Celoteh di Twitter
Sejak SD hingga SMA, Andi bersekolah di tanah kelahirannya. Hingga kemudian ia merantau ke Yogyakarta untuk menempuh pendidikan tinggi di UGM Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Sejak masa perkuliahan, Andi memang sudah aktif di berbagai kegiatan organisasi. Antara lain menjabat sebagai Ketua Umum Senat Mahasiswa Fisipol UGM dan menjabat sebagai Pemimpin Umum Majalah Mahasiswa Fisipol.
Kariernya melesat naik semenjak mengenal Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY. Awal pertemuan Andi dengan SBY terjadi saat Andi memimpin Solidaritas Mahasiswa Indonesia cabang Yogyakarta. Kala itu, SBY sedang menjabat sebagai Danrem 072/Pamungkas di wilayah Yogyakarta.
- Baca Juga: Jari Andi Arief 'Gatal', Sekarang Presiden Jokowi Incarannya
- Baca Juga: Andi Arief Sudahlah, Jokowi Bukan Presiden Baper Tukang Curhat
Pada masa aktifnya beberapa tahun silam, Andi terlibat menumbangkan rezim order baru. Kegiatan-kegiatannya dianggap mengancam order baru. Bahkan Andi sempat menjadi korban penculikan aktivis pada Maret tahun 1998. Namun, ia dibebaskan beberapa bulan setelahnya.
Hubungan Andi dengan SBY semakin erat ketika Andi dipercaya menjadi bagian tim pemenangan SBY-JK dalam Pemilu 2004. Selepas kemenangan SBY, Andi diberikan mandat untuk menjabat sebagai Komisaris PT Pos Indonesia sejak 2006-2009, dan Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana di tahun 2009.
(Risma Perdana Izzati)