Sopir Angkot di Padang Putar Video Tarian Erotis

Persoalan ugal-ugalan hingga sopir angkot di bawah umur di Kota Padang, Sumatera Barat, belum kunjung teratasi.
Sederet angkutan kota (angkot) Padang berbagai jurusan. (Foto : Tagar/Rina Akmal)

Padang - Selama ini, angkutan kota (angkot) Padang, Sumatera Barat, populer dengan desain interior dan eksteriornya yang variatif dan kreatif. Bahkan bisa disebut seperti jelmaan miniatur transformer di dunia nyata.

Kondisi sudah berlangsung lebih dari satu dekade belakangan. Banyak cara yang dilakukan sopir menarik minat penumpang untuk menaikinya angkotnya. Mulai dari hiasan gambar luar angkot yang mencolok hingga hiasan padat di dalam mobil.

Ada yang menyulap angkotnya seperti mini bar. Demi menyamankan penumpang, sopir angkot juga melengkapi mobilnya dengan TV LED yang memutar musik sekaligus video.

Kalau angkotnya bagus, sopirnya ganteng, dan musiknya keren maka akan digandrungi anak-anak muda, apalagi anak sekolahan.

Puluhan video kreativitas desain angkot Padang juga sudah beredar di internet. Bahkan sempat masuk dalam jajaran angkot terunik di salah satu program televisi swasta nasional.

Namun akhir-akhir ini, konsep kreativitas angkot Padang mulai mengarah ke hal negatif. Misalnya, ada sebagian oknum sopir yang sengaja memutar video musik yang menampilkan penari yang tidak senonoh ketika angkot sedang berpenumpang.

Dari pantauan Tagar, sejumlah angkot sengaja memutar video dengan penari perempuan yang tidak ubahnya seperti penari stripis dan erotis di klub malam. Hal ini ditemukan di sebuah angkot berwarna orange jurusan Pasar Raya-Tabing.

Malam itu baru sekitar pukul 20.00 WIB. Penumpang angkot serasa berada di tempat pertunjukan konser. Kerlap-kerlip lampu remang-remang di dalam angkot membuat penumpang perempuan di dalamnya kian risih.

Berbeda dengan penumpang lelaki yang justru menikmati dan bahkan melototi video tarian yang diputar sopir. Mereka seperti menikmati sekali persembahan musik dan tarian tak senonoh itu, sembari sesekali melihat ke jendala dan bergumam seperti mengikuti lirik lagu.

Saking asiknya menikmati lagu dan tarian di TV angkot, tiga remaja laki-laki sempat melewati tempat turunnya. "Siko ciek da. Andeh, talampau turun wak (di sini bang. Aduh, terlewati tempat turun saya)," keluh seorang remaja semberi meloncat turun.

Sabtu 4 Januari 2020 siang atau sekitar pukul 13.30 WIB, Tagar kembali mencoba menaiki angkot jurusan Air Tawar ke Pasar Raya Padang. Nyaris sama dengan angkot sebelumnya, angkot berwarna putih ini pun dihiasi beragam interior.

Dua unit TV LED juga tampak terpasang di dalam angkot. Satu TV LED ukuran sekitar 7 inci, terpasang di depan atau tepatnya disamping stir pengemudi. Sedangkan satu LED berukuran sekitar 24 inci terpampang di di bagian penumpang.

Seperti malam dan siang sama saja. Angkot ini juga memutar lagu barat yang menampilkan penyanyi dan penari mengumbar aurat. Bahkan bisa dikatakan pornografi. Sementara, penumpang angkotnya mayoritas pelajar SD, SMP hingga SMA.

Angkot lagiSopir angkot Padang memutar video dengan penari tak senonoh siang hari. (Foto : Tagar/Rina Akmal)

Salah sopir bernama Andre, mengaku tujuannya memasang TV LED di angkotnya, semata-mata untuk menarik minat dan membuat penumpang nyaman. Menurutnya, penumpang sekarang kerap pilih-pilih kalau naik angkot.

"Kalau angkotnya bagus, sopirnya ganteng, dan musiknya keren maka akan digandrungi anak-anak muda, apalagi anak sekolahan. Makanya saya sengaja pasang seperti itu, lagipula sah sah saja jika saya ingin memanjakan penumpang dengan service seperti itu," katanya.

Hanya saja, niatnya memanjakan penumpang muda-mudi justru menjadi persoalan serius bagi kaum ibu-ibu. Salah seorang penumpang bernama Isti, 42 tahun, mengaku risih dengan sajian tontonan sopir yang tidak senonoh.

Menurutnya, angkot sebagai sarana transportasi umum harusnya bijak dalam memutar video dan lagu-lagu bernuansa pornografi. Sebab semua usia, semua orang bebas dan bercampur di dalam angkot.

"Saya risih kalau angkot memutar lagu-lagu yang videonya fulgar, kebanyakan itu lagu-lagu barat. Parahnya ketika saya naik angkot dengan anak saya yang masih TK, melihat video tersebut ia komplain karena pemahaman yang dia dapat dari orangtuanya dan sekolah berbeda dengan yang dilihat," katanya.

Tak jarang sampai di rumah, anaknya mempertanyakan video yang ia saksikan di angkot tersebut. Dia berharap jika sopir ingin memutar lagu dengan video, hendaknya melihat dulu siapa penumpang yang dibawanya. Jika mayoritas anak-anak dan remaja, sebaiknya tidak perlu ditayangkan.

Tak Punya SIM, Ugal-ugalan

Banyak lagi persoalan negatif di angkot Padang. Selain masalah tayangan yang tidak senonoh, fenomena sopir angkot di bawah umur juga menjadi catatan penting untuk dituntaskan.

Kalau ndak capek, ndak ka mambao pitih pulang doh. Tambah lo setoran kini naik kato induak samang (kalau tidak cepat, tidak dapat uang untuk dibawa pulang. Tambah lagi setoran naik kata induk semang).

Rata-rata sopir angkot yang berusia di bawah 18 tahun itu, tidak memiliki Surat Izin Menegemudi (SIM). Parahnya lagi, mereka kerap memacu kecepatan kendaraan yang tidak menentu dan tak jarang nyaris bertabrakan.

Umpatan kepada sopir angkot tidak saja datang dari penumpang, masyarakat pengendara lain pun kerap risih ulah sopir angkot yang saban hari ugal-ugalan di jalan raya.

"Mereka pikir jalan ini punya nenek moyangnya. Nanti kalau tabrakan, pengendara lain kena, penumpangnya juga luka-luka. Sopir angkot ugal-ugalan ini sudah jadi santapan saya setiap pergi dan pulang kerja," kata Roni, 32 tahun, salah seorang karyawan swasta di Padang.

Salah seorang guru bernama Murni, mengaku sering kali jengkel ketika menumpang angkot yang sopirnya masih remaja. Sebab laju kendaraannya nyaris tidak pernah stabil. Mula-mula kencang, lalu di rem mendadak. Dia juga sering menyaksikan pengendara lain mengumpat kepada sopir angkot.

"Saya hampir setiap hari naik angkot dari Tabing ke Lolong. Kadang ada beberapa sopir yang saya kenal dan mereka masih di bawah umur. Acap kali sopir angkot ini kebut-kebutan," katanya.

Murni berharap, pihak berwenang dapat segera menertibkan para sopir angkot di bawah umur yang kerap membawa angkot ugal-ugalan. "Gara-gara ngejar setoran, mereka tega mempertaruhkan nyawa penumpang. Ini keluhan yang sudah lama sekali dan belum ada solusinya," katanya.

Angkot cuiAngkot Padang, Sumatera Barat, jurusan Air Tawar-Pasar Raya Padang.(Foto : Tagar/Rina Akmal)

Senada dengan itu, seorang pelajar SMA di Padang, Widya, 16 tahun, mengaku jantungnya seperti mau copot setiap kali menumpang angkot. Menurutnya, meski sopir bisa mengontrol kecepatan tersebut, namun yang namanya jalan raya tidak bisa diprediksi.

"Mereka seperti tidak memikirkan keselamatan kami sebagai penumpang. Saya ingin pak polisi menindak ini, terutama yang ugal-ugalan," tuturnya.

Menurut Widya, mayoritas sopir angkot yang kebut-kebutan masih berusia di bawah umur, paling tidak seusianya. Aksi ugal-ugalan semakin menjadi-jadi ketika sopir ini berpapasan dengan angkot yang juga dikemudikan sopir seusianya.

Terkait hal itu, salah seorang sopir angkot jurusan Air Tawar-Pasar Raya Padang mengaku hanya menggantikan sopir asli angkot tersebut. Dia juga mengaku tidak memiliki SIM karena sifatnya hanya menambang beberapa jam atau menggantikan sementara.

"Sopir asli bukan saya kak, tapi ada teman saya dan dia sudah punya SIM. Saya hanya mengantikan sampai jam tiga sore," kata sopir yang masih belia bernama Andre itu.

Terkait kelakuan sopir yang kerap ugal-ugalan, dia mengaku terpaksa melakukan hal tersebut. Sebab setoran angkot wajib dikeluarkan setiap hari. Jika penumpang tidak memenuhi target, maka sopir tidak mendapat gaji.

"Kalau ndak capek, ndak ka mambao pitih pulang doh. Tambah lo setoran kini naik kato induak samang (kalau tidak cepat, tidak dapat uang untuk dibawa pulang. Tambah lagi setoran naik kata induk semang)," katanya.

Menurutnya, aksi kejar-mengejar penumpang hanya bisa dilakukan di jam-jam tertentu. Seperti pagi hari, saat anak sekolah dan pegawai berangkat kerja. Setelah itu siang dan sore saat mereka pulang sekolah dan bekerja.

Dasarnya Bandel

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Padang, Dian Fakri, mengaku pihaknya sudah sering melakukan penertiban bersama Satlantas Polresta Padang. Mulai dari persoalan KIR, angkot ugal-ugalan, sopir tidak memiliki SIM dan banyak lagi persoalan lainnya.

"Sebenarnya itu bukan kewenangan kami, mereka akan berurusan dengan polisi kalau tidak ada SIM dan ugal-ugalan. Tapi kami tetap melakukan razia bersama Polresta untuk menertibkan angkot ini," katanya, Kamis 23 Januari 2020.

Pihaknya mengaku juga kerap memanggil pemilik angkot yang sopirnya dilaporkan kerap ugal-ugalan di jalan raya. "Kami juga sudah berkoordinasi dengan Organda, agar persoalan-persoalan angkot ini bisa dituntaskan karena tidak saja berpengaruh pada kenyamanan penumpang tapi juga keselamatan sopir dan penumpang," tuturnya.

Dishub juga mewanti-wanti pengusaha angkot agar melarang sopirnya memutar video yang tidak senonoh. Menurutnya, pemutaran video itu bisa dijerat UU pornografi.

"Pidana itu, penjara hadangannya. Makanya saya ingatkan hati-hati dalam memutar lagu yang ada videonya. Angkot itu umum bisa saja anak kecil yang naik angkot," katanya.

Jika masyarakat menemukan angkot memutar video tak baik atau pun ugal-ugalan, kata Dian, silahkan rekam dan laporkan ke pihaknya. "Rekam jelas wajah sopirnya. Biar kami lapor sama pemilik angkot dan mereka mendapatkan sanksinya. Kalau perlu ke polisi," katanya. []

Berita terkait
Asal Mula Aceh Dijuluki Serambi Mekkah
Sebutan Serambi Mekkah menggambarkan Aceh pernah menjadi pusat peradaban dan khazanah keilmuan di Asia Tenggara.
Jembatan Persaudaraan Desa Menari Kabupaten Semarang
Desa Menari di Dusun Tanon, Desa Ngrawan, Getasan, Kabupaten Semarang bukan sekadar desa wisata. Ia menjadi jembatan persaudaraan manusia.
Siang di Kampong Kopi Bawakaraeng Gowa
Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam dari Kota Makassar dengan kondisi jalan mulus, kami tiba di Kampong Kopi Bawakaraeng di Gowa.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.