Sonia Gandhi Enggan Rayakan Ulang Tahun ke- 73

Sonia Gandhi, politikus perempuan India, berulang tahun ke-73, dia tak merayakannya karena prihatin terhadap kasus perkosaan dan pembunuhan
Sonia Gandhi (Foto: Instagram/@Iamsoniagandhi)

Jakarta – Tepat hari ini, Senin, 9 Desember 2019, seorang politikus perempuan yang juga presiden dari Indian National Congress (INC), Sonia Gandhi, berulang tahun ke-73. Namun, Sonia enggan merayakan hari kelahirannya tersebut. Keputusan ini didorong oleh rasa sedihnya terhadap maraknya kasus pemerkosaan dan pembunuhan (terhadap korban pemerkosaan) yang terjadi di distrik Unnao, Uttar Pradesh, India Utara, beberapa pekan belakangan.

Dilansir dari Indiatoday, kasus pemerkosaan terakhir menimpa seorang perempuan berusia 23 tahun yang meninggal akibat luka bakar yang dialaminya. Peristiwa ini terjadi saat korban tengah dalam perjalanan untuk menghadiri sidang kasus pemerkosaan yang pernah dialaminya pada bulan Maret lalu. Berdasarkan data dari pemerintah setempat, rata-rata terjadi 92 kasus pemerkosaan di India setiap hari.

Sebelum berkiprah di dunia politik, Sonia hanyalah seorang ibu rumah tangga yang melakukan pekerjaan domestiknya dan jarang mendapat sorotan publik. Baru setelah kematian suaminya, Rajiv Gandhi, pada 21 Mei 1991, yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri India dibunuh oleh Thenmuli Rajaratnam, seorang separatis Tamil, Sonia mulai didorong oleh para pemimpin senior INC  untuk masuk ke dunia politik dan kemudian bergabung pada tahun 1997. Setahun kemudian dia dicalonkan sebagai presiden partai.

Perempuan yang pernah bercita-cita  jadi pramugari ini lahir di Lusiana, Italia, pada 9 Desember 1946. Sonia dibesarkan di keluarga Katolik Roma. Setelah menyeleasikan pendidikan dasarnya di sekolah lokal, Sonia kemudian melanjutkan pendidikannya di Bell Educational Trust di Cambridge, Inggris. Ketika tengah menempuh pendidikannya di Cambridge, Sonia sempat bekerja sebagai pelayan paruh waktu di sebuah restauran. 

Suatu ketika ia bertemu dengan Rajiv Gandhi yang pada saat itu terdaftar sebagai mahasiswa di Trinity College di University of Cambridge. Hingga pada akhirnya, Sonia dan Rajiv memutuskan untuk menikah pada 1968 dan dikarunia dua orang anak, Rahul Gandhi (1970) dan Priyanka Gandhi Vadra (1972).

Pada tahun 2004, partainya memenangkan kontestasi pemilu. Namun, Sonia menolak untuk menjabat sebagai Perdana Menteri India. Hal ini dipicu karena munculnya oposisi dari nasionalis Hindu yang menganggap Sonia Gandhi bukanlah keturunan asli India.

Perempuan yang berperan besar dalam perancangan United Progressive Alliance (UPA) ini, pernah menjabat sebagai dewan penasihat nasional. Sebagai dewan penasihat nasional, ia dipercaya dalam pembentukan dan implementasi hak atas informasi, RUU keamanan pangan, dan Mahatma Gandhi National Rural Employment Guarantee Act (MNREGA).

Dikarenakan masalah kesehatan, selama paruh kedua masa pemerintahannya di UPA, Sonia kurang berpartisipasi secara aktif. Puncaknya, pada Desember 2017, Sonia mengundurkan sebagai Presiden Kongres. Namun, pada Agustus 2019, ia kembali memimpin partai.

Perempuan yang mendapatkan kewarganegaraan India pada tahun 1983 ini, pada tahun 2004 pernah menggemakan kampanye dengan slogan ‘Aam Aadmi’ (Manusia Biasa). Hal ini sangat jauh berbeda dengan slogan ‘Indian Shining’ dari National Democratic Alliance (NDA) yang dipimpin oleh Bharatiya Janata Party (BJP).

Pada 16 Desember 2017, putranya, Rahul Gandhi, mengambil alih posisi sebagai presiden ke- 49 dari Indian National Congress. Namun, Rahul mengundurkan diri pada 25 Mei 2019. Hal ini dipicu karena kekalahan berturut-turut yang dialami oleh Partai Kongres selama masa kepemimpinan Rahul.

Pada pemilihian umum India 2014, Sonia dikatakan memiliki aset senilai 92,8 juta rupee. Namun, tak seperti ibu mertuanya yang punya selera mode, dalam berpakaian, Sonia menerapkan gaya “Simple is Stylish”. Meski begitu, Sonia masuk dalam daftar 50 orang berpakaian terbaik versi koran Inggris The Guardian.

Sebagai politikus terkuat dan berpengaruh di India sejak 2004-2014, Sonia Gandhi telah meraih berbagi macam penghargaan dan nominasi di antaranya, ia pernah dinobatkan sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh di dunia pada tahun 2007 dan 2008. Kemudian pada tahun 2013 ia menduduki peringkat ke-21 sebagai orang paling kuat, dan peringkat ke-9 sebagai perempuan paling kuat dalam majalah Forbes. []

Berita terkait
Kebakaran Pabrik Tas di India Tewaskan 40 Orang
Sebuah pabrik tas di India yang mempekerjakan ratusan oang terbakar pada Minggu, 8 Desember 2019. Sedikitnya 40 orang dinyatakan tewas.
Polisi India Tembak 4 Pelaku Pemerkosa Dokter Muda
Empat tersangka pelaku pemerkosaan yang disertai pembunuhan dokter muda ditembak polisi India ketika berusaha kabur saat proses rekonstruksi.
Malaysia Pusing Ulah Ovestay Turis China dan India
Kementerian Dalam Negeri dibuat pusing dengan semakin banyaknya turis dari China dan India yang tinggal terlalu lama (overstay).
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan