Solok - Longsor kembali menerjang daerah Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu, 19 Februari 2020. Tanah longsor menimbun sejumlah ruas jalan di tiga lokasi berbeda. Bahkan ribuan jiwa terancam terisolasi akibat bencana alam ini.
Tidak bisa dilalui kendaraan, masyarakat terisolasi dari daerah luar karena jalan tersebut merupakan akses satu-satunya.
Informasinya, tiga titik longsor berada di Nagari Aia Luo, Kecamatan Payung Sekaki. Di sana, lebih dari 1.300 warga terancam terisolasi, karena tumpukan material tanah longsor menutup seluruh badan jalan. Kemudian, longsor juga terjadi di kawasan Nagari Sumiso yang mengancam akses jalan 250 jiwa.
Menurut Kepala BPBD Kabupaten Solok Armen, material tanah longsor menimbun seluruh badan jalan. Akibatnya, akses jalan dari Nagari Sirukam menuju NAgari Aia Luo putus total.
"Tebing longsor menimbun badan jalan. Tidak bisa dilalui kendaraan, masyarakat terisolasi dari daerah luar karena jalan tersebut merupakan akses satu-satunya," kata Armen, Rabu, 19 Februari 2020.
Namun saat ini, akses jalan tersebut mulai bisa dilalui sepeda motor. Hal itu setelah pihaknya menurunkan satu unit alat berat untuk melakukan pembersihan material longsor.
Selain longsor, kata Armen, satu unit jembatan juga dilaporkan roboh di Jorong Lubuk Rasam, Nagari Surian, Kecamatan Hiliran Gumanti.
"Akses jalan di sana juga putus total. Akibatnya, sekitar 75 keluarga dengan 100 jiwa lebih terisolasi. Sekarang kami masih berupaya membangun jembatan darurat," katanya.
Sebelumnya diberitakan, banjir dan longsor menerjang enam kecamatan di Kabupaten Solok. Bahkan, seorang warga dilaporkan tewas tertimbun material longsor.
Korban longsor yang meninggal dunia itu bernama Hendri, 38 tahun, warga Jorong Balai Okak, Nagari Taruang-taruang, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok. Dia dikabarkan tertimpa material longsor saat melintas di lokasi kejadian.
"Kejadiannya di Sungai Lasi. Jasadnya sudah ditemukan dan diserahkan kepada keluarga. Dia tertimpa bantu besar," kata Kepala BPBD Kabupaten Solok Armen, Selasa, 18 Februari 2020.
Menurut Armen, peristiwa banjir dan longsor dipicu hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Solok sejak Senin, 17 Februari hingga Selasa, 18 Februari 2020.
Banjir dan longsor melanda wilayah Kecamatan Kubung, Lembang Jaya, Sungai Lasi, Hiliran Gumanti, Bukit Sundi dan Payung Sekaki.
Di Kecamatan Kubung, kawasan terdampak parah berada di Nagari Selayo dan Tanjung Bingkuang. Sedangkan di Bukit Sundi adalah Nagari Muara Panas.
"Kerugian terbesar adalah sawah tertimbun di Supayang, Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki. Kemudian di Tanjung Bungkung dan Selayo di Kecamatan Kubung. Nagari Muara Panas, Kecamatan Bukit Sundi. Kerugian akibat bencana tersebut mencapai Rp 16 miliar," katanya. []