Bandung, (Tagar 15/5/2018) - Menanggapi adanya isu yang berkembang di media terkait penutupan foto presiden dan wakil presiden di salah satu kelas di SDN 085 Ciumbuleuit Bandung, kepala sekolah membantah jika pihak sekolah dengan sengaja menutupi foto kepala negara dan wakilnya.
Hal tersebut disampaikan Sri Sukowati selaku kepala sekolah dari SDN 085 Ciumbuleit, Bandung. Sri menegaskan bahwa di sekolah tersebut tidak ada penutupan foto dengan latar belakang kepentingan lain, namun dirinya menjelaskan bahwa penutupan itu hanya dalam rangka sterilisasi ruang ujian.
“Penutupan foto Presiden dan Wakil Presiden itu hanya untuk sterilisasi kelas ketika ujian, terutama saat USBN, karena kami tidak ingin adanya kecurangan yang memungkinkan bisa membantu para siswa dalam menjawab soal, karena kami sangat menjunjung tinggi nilai kejujuran,” tegasnya, Selasa (15/5).
Lebih lanjut Sri juga memaparkan, ini adalah sekolah yang harus bebas dari kepentingan politik jika menurutnya isu tersebut digulirkan karena sebentar lagi (2019) diselenggarakan Pemilihan Umum.
“Ini sekolah yang sudah seharusnya bebas dari kepentingan apapun, termasuk kepentingan politik, dan ini sekolah dasar, untuk apa juga? Kan anak-anak yang sekolah di sini belum bisah memilih (pemilu), jadi saya tegaskan bahwa kita tak ada kepentingan lain diluar daripada kepentingan mendidik,” tegas Sri.
Ia juga mengajak berkeliling dan masuk ke beberapa ruang kelas sambil menunjukan foto Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kala di dinding kelas yang tak tertutup. (rian)
