Jakarta - La Liga Spanyol bakal dinyatakan berhenti dan tidak dilanjutkan bila Real Madrid, bukan Barcelona, yang menduduki puncak klasemen. Mantan bos Barca Joan Gaspart nyinyir ke Madrid yang diuntungkan dengan digulirkannya kembali kompetisi di tengah pandemi Covid-19.
Barca bertengger di posisi teratas klasemen dengan poin 58. Unggul 2 poin dari Madrid yang berada di peringkat 2 saat kompetisi dihentikan karena Covid-19.
Madrid gagal memanfaatkan peluang merebut posisi Barca setelah kalah 2-1 dari Real Betis. Sedangkan Blaugrana sendiri sukses menaklukkan Real Sociedad 1-0.
Bila Madrid yang menduduki puncak klasemen sebelum dihentikannya sepak bola, maka La Liga dipastikan bakal berakhir dan tidak dilanjutkan
Persaingan yang ketat dan masih memungkinkan terjadi pergeseran posisi karena kompetisi menyisakan 11 pertandingan lagi, maka La Liga diputuskan dilanjutkan. Meski pandemi belum berakhir, kompetisi tetap akan digulirkan lagi dengan memenuhi protokol kesehatan.
Menurut Gaspart La Liga bakal mengikuti langkah Ligue 1 Prancis bila Madrid yang menduduki posisi puncak. Meski hanya unggul tipis dari Barca dan posisi di klasemen masih bisa berubah, namun liga bakal dinyatakan selesai bila Madrid yang memimpin liga.
"Bila Madrid yang menduduki puncak klasemen sebelum dihentikannya sepak bola, maka La Liga dipastikan bakal berakhir dan tidak dilanjutkan," kata Gaspart seperti dikutip Marca.
Gaspart secara tidak langsung menyebutkan Madrid selalu diuntungkan. Apalagi sebelumnya mantan wasit papan atas Spanyol menyebut bila 9 dari 10 wasit merupakan pendukung Los Blancos. Namun eks sang pengadil itu, Eduardo Iturralde Gonzalez, menjamin meski mendukung Madrid, mereka tetap berusaha tidak memihak Madrid saat tim itu bertanding.
Madrid sendiri memegang rekor juara La Liga. Barca memang mendominasi dengan memenangi 8 trofi liga selama 11 musim terakhir, namun mereka belum bisa menyamai rekor La Casa Blanca alias si Gedung Putih yang sudah 33 kali juara. Disusul Los Cules yang menang 26 kali.
Gaspart, Wakil Terbaik Sekaligus Presiden Terburuk
Gaspart sendiri sesungguhnya termasuk salah satu wakil presiden terbaik dalam sejarah Barca. Saat itu, dia menjadi wakil Josep Lluis Nunez.
Namun saat menjadi presiden klub menggantikan Nunez, dirinya justru melakukan banyak blunder. Di era Gaspart, Madrid sukses memboyong ikon dan kapten Barca, Luis Figo pada 2000. Ini menjadi transfer kontroversial dan setiap kali laga el Clasico di Camp Nou, Figo selalu mendapat cemooh dari suporter Barca.
Baca juga:
Barca Masih Bisa Datangkan Neymar dengan 1 Syarat
Madrid Hanya Miliki Karim Benzema di Lini Depan
Kesalahan Gaspart kian menumpuk karena dana penjualan Figo yang memecahkan rekor transfer dunia itu digunakan secara salah. Barca mendatangkan duo Arsenal, Emmanuel Petit dan Marc Overmars serta Gerard dari Valencia. Hasilnya, 3 pemain itu jeblok di Barca.
Gaspart juga dinilai bertanggung jawab atas memburuknya performa Azulgrana. Setelah berkuasa selama 32 bulan, dia kemudian meletakkan jabatan menyusul hasil mengecewakan Barca di pertandingan. Gaspart pun disebut sebagai salah sau presiden terburuk dalam sejarah klub. []