Skandal Data, Pengguna Facebook Justru Naik, Kok Bisa?

Firma keamanan siber Goldman Sachs melihat usaha Facebook agar pengguna tetap merasa aman saat berjejaring sosial mulai menampakkan hasil, terdapat kenaikan jumlah pengguna meski pun kasus yang menimpa mereka tergolong skandal besar dalam dunia keamanan siber.
Facebook (techadviso)

Jakarta, (Tagar 21/5/2018) - Facebook memperbaiki platform jejaring media sosial mereka setelah diterpa kasus kebocoran data 87 juta penggunanya dan telah menangguhkan lebih dari 200 aplikasi.

Firma keamanan siber Goldman Sachs melihat usaha Facebook agar pengguna tetap merasa aman saat berjejaring sosial mulai menampakkan hasil, terdapat kenaikan jumlah pengguna meski pun kasus yang menimpa mereka tergolong skandal besar dalam dunia keamanan siber.

Dikutip dari laman Phone Arena, jumlah pengguna dari perangkat mobile di Amerika Serikat naik 7 persen menjadi 188,6 juta. Jumlah waktu yang dihabiskan di Facebook per hari juga mengalami kenaikan kurang dari 10 persen.

Penghapusan 583 juta akun palsu berdampak pada target iklan di Facebook yang juga naik. Iklan di Facebook setelah kejadian ini mampu menjangkau lebih banyak pengguna jika dibandingkan dengan periode sebelum terjadi kasus.

Nilai saham Facebook yang sempat turun setelah skandal perlahan membaik. Facebook pada 18 Maret bernilai 185,09 dolar AS, turun menjadi 149,02 dolar AS pada 26 Maret setelah skandal mencuat. Tapi, pada 18 Mei lalu, angkanya naik menjadi 182,68 dolar AS. Selama dua bulan setelah diterpa kasus besar, Facebook hanya turun 1,3 persen. (ant/rmt)

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu