Siswa di Solo Tetap Belajar di Rumah jika Rapid Test Reaktif

Siswa Solo yang hasil rapid test-nya reaktif tetap diminta belajar di rumah. Mereka tidak diperkenankan ikut pembelajaran tatap muka di sekolah.
Ratusan guru dan siswa di tiga sekolah di Solo jalani rapid test jelang uji coba pembelajaran tatap muka. Jika ada yang reaktif maka siswa tetap belajar di rumah. (Foto: Tagar/Sri Nugroho)

Solo - Ratusan siswa dari tiga sekolah di Kota Solo, Jawa Tengah, menjalani rapid test jelang uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Jika hasilnya reaktif mereka tetap belajar di rumah dan diharuskan ikut tes swab PCR. 

Tiga sekolah di Solo yang akan menggelar uji coba PTM pada Rabu, 4 November 2020 adalah SMPN 4, MTsN 1, dan SMP AL Azhar Syifa Budi. Rapid test digelar digelar di masing-masing sekolah, Senin, 2 November 2020. Selain siswa, ada juga guru dan karyawan sekolah yang ikut tes cepat.  

Data yang dihimpun Tagar, di SMPN 4 ada 63 guru dan karyawan serta 119 siswa yang mengikuti rapid test. Namun hanya hadir 116 siswa. Dua siswa batal ikut karena tengah sakit dan seorang lainnya menjalani rapid test mandiri.

Di MTsN 1, rapid test diikuti 103 guru dan karyawan. Sedangkan untuk siswa, dari 96 yang ikut rapid test, tiga batal ikut karena mengundurkan diri dan dua anak tanpa keterangan.

Sedangkan di SMP AL Azhar Syifa Budi, tes deteksi dini Covid-19 diikuti 39 dari total rencana 42 guru dan karyawannya. Adapun yang belum hadir akan menjalani rapid test susulan di RS Bung Karno Solo.

Jika ada yang reaktif, maka tidak diperbolehkan untuk ikut PTM dan tetap menjalani belajar dari rumah.

Untuk siswa, ada sebanyak 19 orang yang hadir, 12 siswa mengundurkan diri dan lima anak menjalani rapid test mandiri serta seorang lainnya sakit.

"Ini adalah persiapan untuk kegiatan sekolah dengan PTM. Harapannya hasilnya nonreaktif semua. Jika ada yang reaktif, maka tidak diperbolehkan untuk ikut PTM dan tetap menjalani belajar dari rumah," kata Kepala SMPN 4 Sri Wuryanti. 

Nantinya, lanjut Sri, para siswa akan menjalani PTM dengan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, khusus di SMPN 4, ada dua surat yang harus ditandatangani oleh orang tua siswa. Yakni surat persetujuan anaknya sekolah PTM dan surat kesediaan untuk antar jemput.

"Jadi, orang tua tahu persis perjalanan anaknya sendiri. Kami sementara melarang siswa ke sekolah dengan kendaraan umum mulai dari angkutan kota hingga transportasi online," ucap dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo Etty Retnowati dari total ada 442 orang yang dijadwalkan mengikuti rapid test, yang hadir sebanyak 426 orang.

"Sisanya tidak ikut karena ada yang sakit, akan rapid test mandiri dan ada yang memang mundur,” jelas dia.

Baca juga: 

Etty menyebut hasil dari rapid test baru akan keluar pada Selasa 3 November 2020 atau jelang sehari uji coba PTM. 

"Siswa yang di-rapid ini 50 persen siswa kelas IX dan akan melakukan PTM selama dua pekan mulai Rabu 4 November. Nanti setelah selesai mereka akan di-rapid lagi dan untuk yang 50 persen sisanya juga akan di-rapid untuk persiapan PTM gelombang kedua,” beber dia.

Etty menambahkan, evaluasi akan terus dilakukan selama PTM berjalan dan kesimpulannya akan diputuskan setelah gelombang 1 dan 2 selesai melaksanakan uji coba. Jika memang tidak ada masalah maka PTM akan dijalankan untuk kelas VIII.

"Untuk tahapan kali ini kami lakukan rapid test. Jika nanti ada yang reaktif, baru kami tindaklanjuti dengan swab test. Ini juga menyangkut ketersediaan anggaran," imbuh dia. []

Berita terkait
Sekolah Tatap Muka di Solo, Siswa dan Guru Wajib Swab Test
3 SMP di Solo bersiap uji coba belajar tatap muka setelah sebelumnya sukses di simulasi. Para siswa dan guru di sekolah itu wajib ikut swab test.
Simulasi Belajar di Kelas, Solo Target Buka Sekolah Januari
Kota Solo menggelar simulasi belajar tatap muka di kelas. Rencananya, sekolah mulai dibuka awal Januari 2021.
Ganjar Pranowo Dukung Solo Gelar Sekolah Tatap Muka
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Kota Solo tidak melakukan simulasi sekolah tatap muka secara serentak seperti di Brebes.