Singapura Incar Perjalanan Bebas Karantina dengan Amerika

Singapura berupaya izinkan pelancong dari AS yang telah divaksinasi Covid-19 masuk ke Singpuara tanpa melalui karantina sebelum akhir tahun 2021
Seorang pria beristirahat di sepanjang taman Merlion di Singapura pada 15 Mei 2020 (Foto: voaindonesia.com - AFP/Roslan Rahman)

Singapura – Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Gan Kim Yong, mengatakan negara tersebut sedang berupaya untuk mengizinkan pelancong dari Amerika Serikat (AS) yang telah divaksinasi Covid-19 masuk ke Singpuara tanpa melalui karantina sebelum akhir tahun 2021.

Singapura, pusat perjalanan dan pariwisata, memulai program serupa untuk pelancong dari Jerman dan Brunei bulan lalu sebagai bagian dari pelonggaran bertahap kontrol perbatasan Covid-19.

"Kami telah sukses menjadi pilot Jalur Perjalanan Bervaksinasi (Vaccinated Travel Lanes/VTL) dengan Jerman dan Brunei untuk memfasilitasi masuknya individu yang divaksinasi penuh ke Singapura untuk bisnis dan liburan," kata Gan Kim Yong dalam pidatonya saat berkunjung ke Washington DC, AS.

warga di orcahd road sgWarga Singapura pakai masker di salah satu pusat perbelanjaan (Foto: straitstimes.com/ST FILE)

"Kami sekarang sedang mengerjakan VTL dengan AS sesegera mungkin, dan tentunya sebelum akhir tahun,” katanya sebagaimana dilasir dari Kantor Berita Reuters.

Pengunjung yang divaksinasi di VTL dapat melewati persyaratan isolasi jika mereka dites negatif dalam tes reaksi berantai polimerase/PCR (ah/rs)/Reuters/voaindonesia.com. []

Jumlah Kasus Covid-19 di Singapura Akhirnya Tembus Juga 100.000

Thailand dan Singapura Catat Kasus Harian Tertinggi Covid-19

Korban Meninggal Akibat Covid-19 di Singapura Lampaui SARS

Virus Corona Varian Baru Terdeteksi di Singapura

Berita terkait
Singapura Berlakukan UU untuk Tangkal Campur Tangan Asing
Singapura sahkan UU yang bertujuan melawan campur tangan asing, kritikus melihat langkah ini untuk meredam perbedaan pendapat
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)