Sinetron CHSI di RCTI Menghakimi Perempuan yang Mengidap Kanker Serviks

Menyemarakkan Hari Kanker Sedunia 2023 pada Sabtu, 4 Februari, tulisan ini saya angkat lagi sebagai bagian dari kampanye kanker
Ilustrasi – (Sumber: Twitter Ditjen P2P Kemenkes RI. @ditjenpppl)

Oleh: Syaiful W. Harahap*

Catatan: Artikel ini pertama kali ditayangkan di Tagar.id pada tanggal 4 Februari 2023. Redaksi.

TAGAR.id - Bias gender yaitu perlakuan yang berbeda berdasarkan jenis kelamin sering merugikan perempuan. Kondisi inilah yang terjadi pada sinetron “Catatan Hati Seorang Istri” (CHSI) yang disiarkan stasiun televisi nasional “RCTI.”

Pada episode tanggal 15/7-2014 ada kisah tentang Hannah, diperankan oleh Dewi Sandra, salah satu pemeran dalam CHSI, yang menderita kanker serviks.

Dikisahkan dalam sinetron itu Hannah tidak bisa melayani suaminya dalam hubungan seksual dan kemungkinan besar juga akan mandul.

Intrik-intrik dalam rumah tangga dengan bumbu selingkuhan pun semakin menyudutkan Hannah karena dikait-kaitkan dengan kewajiban istri melayani suami. Hannah disebutkan sebagai perempuan yang tidak berguna karena tidak bisa melayani kebutuhan biologis suaminya.

Bahkan, ada perempuan lain yang mengintimidasi Hannah dengan dalil-dalil moral dengan tujuan agar Hannah mengizinkan suaminya, Edy Bramantyo atau Bram diperankan oleh Ashraf Sinclair, untuk menikah lagi.

Episode ini benar-benar menyesatkan karena tidak ada penjelasan bahwa kanker serviks yang diidap Hannah ditularkan oleh suaminya.

Sayang, penulis tidak mengikuti serial sinetron itu dan hanya tertarik episode tersebut karena mendengar ada kanker serviks sehingga saya tidak mengetahui dengan pasti apakah Bram suami pertama Hannah.

Kalaupun Bram bukan suami pertama Hannah yang jelas kanker serviks yang diidap Hannah ditularkan oleh laki-laki melalui hubungan seksual, di dalam dan di luar nikah.

kanker serviksIlustrasi – (Sumber: healthshots.com)

Celakanya, dalam sinetron itu sama sekali tidak ada penjelasan dan gambaran bahwa kanker serviks itu ditularkan oleh laki-laki ke Hannah sehingga dikesankan bahwa penyakit itu memang penyakit (bawaan) Hannah.

Kanker serviks dikenal juga sebagai kanker leher rahim. Kanker ini disebabkan oleh virus yang disebut human papilloma virus (HPV). Virus ini menular dari seorang yang mengidap HPV ke orang lain melalui hubungan seksual penetrasi dengan kondisi penis dan vagina bersentuhan langsung. Virus ini juga menular melalui transmisi seks oral.

Pada tahun 2020 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan 36.633 kasus kanker serviks (9,2%). Jumlah kematian akibat kanker, termasuk kanker serviks, sabanyak 234.511. Berdasarkan data dari Globocan 2018, di Indonesia kanker serviks ada di urutan kedua dari berbagai jenis kanker.

Celakanya, karena cara penularan yang selalu disembunyikan membuat banyak perempuan tidak menyadari dirinya berisiko tertular kanker serviks. Untuk mengetahui apakah seorang perempuan tertular kanker serviks bisa diketahui melalui pap smear (teknik medis berupa skrining terhadap perempuan untuk mengetahui apakah ada kanker serviks).

Jika sinetron tersebut bermuatan pendidikan, maka amat layak menjadi sumber ilmu pengetahuan, khususnya tentang kanker serviks. Sayang, kanker serviks dijadikan alat pembenaran untuk pemberian izin menikah lagi bagi seorang suami ketika istrinya mengidap kanker serviks yang justru kemungkinan besar ditularkan dari suaminya sendiri.

Ada kesalahan fatal pada sinetron di Indonesia yaitu dikesankan bahwa sinetron agamis atau religius itu adalah sinetron dengan lambang-lambagan agama, dialog-dialog agamis, dan pelaksanaan ibadah yang ditonjolkan dengan cara-cara yang ekstrim.

Padahal, sinetron yang amagis atau religius bukan pada penampilan fisik dan dialog, tapi muatan sinetron tersebut yang bisa membawa penonton atau pemirsa untuk lebih kuat menjalankan agama yang dianutnya.

Pada film Death Wish 3 (1985), dibintangi oleh Charles Bronson, digambarkan betapa lambang-lambang agama tidak bermakna bagi perilaku yang memakainya. Alkisah, Paul Kersey, diperankan oleh Bronson, mencari pemerkosa dan pembunuh putrinya.

Ketika bertemu dengan salah seorang pelaku, Paul Kersey mengatakan: Apakah kau percaya Tuhan?

Tentu saja pelaku kejahatan itu mengatakan “ya” karena dia memakai lambang-lambang fisik agama yang dianutnya.

Sebentar lagi Anda bertemu dengan Tuhan, pistol menyalak: Dorrrrrrr .....

Itu ‘kan bentuk kritik dan pendidikan bahwa menganut agama tidak harus memakai lambang-lambang agama yang dianut. Lagi pula penampilan agamis tapi kelakuan satanis. Amit-amit ….

Dalam sinetron “CHSI” ada lagi pernyataan Hannah yang tidak etis yaitu mengatakan bahwa perempuan yang sering membawa nasi ke rumahnya adalah penggoda karena sudah membuka jilbabnya.

Pertanyaannya adalah: Apakah perempuan yang menggoda suami orang hanya perempuan yang tidak memakai jilbab?

Sinetron itu juga “dihiasi” dengan isak tangis dan air mata yang justru tidak membuat pemirsa menitikkan air mata (dari berbagai sumber). []

* Syaiful W. Harahap, Redaktur di Tagar.id

Berita terkait
Cara Mendeteksi Gejala Awal Kanker Payudara, Penyakit yang Diderita Nunung Srimulat
Selain benjolan, berikut beberapa tanda dan gejala awal penyakit kanker payudara seperti yang diidap komedian Nunung Srimulat.