Sinergitas Penanggulangan HIV/AIDS di Ciamis

Untuk meningkatkan kegiatan penanggulangan HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Ciamis, Jabar, ditingkatkan penguatan kelembagaan dan masyarakat
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, dr Yoyo, sedang memberikan paparan terkait kasus HIV/AIDS dalam kegiatan Penguatan Kelembagaan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA). (Foto: ciamiskab.go.id).

Ciamis - Berdasarkan data secara keseluruhan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kasus HIV/AIDS secara rinci yang ditangani sampai Juni 2020 adalah HIV 536 kasus dan AIDS sebanyak 301 kasus dengan tujuh kematian. Berdasarkan usia pengidap HIV/AIDS berumur antara 15 sampai 54 tahun.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, dr Yoyo, pada kegiatan Penguatan Kelembagaan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Ciamis, di Operasional Room Setda Kabupaten Ciamis, 21 Juli 2020.

Ditambahakan oleh Kadiskes, memang betul bahwa dalam penanggulangan HIV/AIDS tidak bisa hanya dilakukan oleh Komisi Penanggulan AIDS dan Dinas Kesehatan saja, namun perlu melibatkan semua pihak, mulai dari Pemerintah Kabupaten, camat, lurah, dan kepala desa hingga masyarakat dan tokoh keagamaan.

“Harus ada komitmen bersama untuk melakukan tindakan yang nyata dari semua pihak, karena HIV/AIDS sudah menjadi masalah yang kompleks,” kata Kadinkes. Tidak hanya masalah pengobatan, tapi harus ada kepedulian dari lingkungan sekitar untuk peduli agar masyarakat sekitar tidak tertular HIV/AIDS.

Sementara Asisten Daerah Ekbangkesra Kabupaten Ciamis, Dr H Toto Marwoto, MPd, mengatakan di Jawa Barat sejak tahun 2015 kurang lebih terdapat 388.000 kasus HIV/AIDS. “Bahkan untuk Kabupaten Ciamis tidak kurang dari 500 kasus dan tentu ini sangat memprihatinkan,” ujarnya.

“Tanpa spirit dan moralitas, maka jelas rencana penanggulangan kasus HIV/AIDS tidak akan berjalan dengan maksimal. Perlu ada sinergitas kolaborasi dalam pelaksanaan penguatan KPA di Kabupaten Ciamis,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Sekertaris KPA Provinsi Jawa Barat, Iman Tedjarachmana. Menurut Iman, HIV/AIDS itu adalah epidemi yang terlupakan karena Covid-19. “Kami ada kecemburuan, karena akan lebih baik penanganan HIV/AIDS ini juga perlu adanya peranan dari keseluruhan lembaga yang ada di pemerintahan, termasuk masyarakat, yang sama halnya seperti penanganan Covid-19,” ujar Iman.

Namun, Iman merasa bangga karena angka penurunan jumlah kasus HIV/AIDS di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2019 termasuk kenaikan yang paling kecil di banding dengan daerah yang lain se-Indonesia.

Iman memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Ciamis, Karena sejauh ini, menurut Iman, Ciamis ini bila menemukan suatu masalah selalu saja ada dengan solusi-solusi yang dapat memecahkan permasalah sekaligus masukan juga baginya.

“Melalui pertemuan penguatan sinergitas ini, semoga frekuensi kasus HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis akan terus menurun, baik secara organisasi maupun teknis pelaksanaanya dapat berjalan lebih cepat dan baik,” kata Iman (ciamiskab.go.id). []

Berita terkait
Jawa Barat di Peringkat 4 Jumlah Kumulatif HIV/AIDS
Di Jawa Barat terjadi lonjakan kehamilan di beberapa daerah, jika ibu hamil tidak ikut program pencegahan ada risiko bayi lahir dengan HIV/AIDS
0
Emma Raducanu dan Andy Murray Optimistis Bertanding di Wimbledon
Raducanu, 19 tahun, akan melakukan debutnya di Centre Court ketika dia bermain melawan petenis Belgia, Alison van Uytvanck