Simak! Inilah Investasi yang Cocok Ketika Usia 30-50 Tahun

Perencana Keuangan Eko Endarto menjelaskan ada dua rentang usia yang perlu memperhatikan cara dan instrument investasi yang sesuai. Ini ulasannya.
Ilustrasi - Investasi. (Foto: Tagar/Pixabay)

Jakarta - Memiliki investasi saat ini sangatlah penting untuk mencapai tujuan-tujuan di masa depan. Namun, tentunya investasi yang dilakukan berbeda berdasarkan usia, kebutuhan hidup, dan tujuan yang ingin di capai.

Perencana Keuangan Eko Endarto menjelaskan, ada dua rentang usia yang perlu memperhatikan cara dan instrument investasi yang sesuai, di bawah usia 30 tahun, 30-50 tahun, dan di atas 50 tahun.

“Kalau usia di bawah 30 tahunan, maka 10 persen investasi ditempatkan di instrument risiko rendah seperti deposito, surat utang negara, 15 persen investasi pada risiko menegah, dan 75 persen di risiko jangka panjang atau risiko tinggi,” ucap Eko Endarto, Rabu 15 September 2021.


Bagi investor usia 20-30 tahun berpengalaman, dengan risiko tinggi bisa mencoba reksa dana saham karena sifatnya lebih high risk high return.


Sementara untuk usia menengah antara 30 tahun hingga 50 tahun, tentunya sudah berada di masa-masa produktif. Pada usia ini, nilai investasi perlu ditambah, yakni dengan proporsi 10 persen pada risiko rendah 20 persen pada risiko menengah seperti obligasi dan emas, sementara 70 persen-nya di instumen risiko tinggi.

Eko menyebutkan, pada usia produktif, nominal investasi yang dilakukan minimum 10 persen dari pendapatan. Namun, memasuki usia pensiun, nominal investasi semakin berkurang dengan minimum 5 persen dari pendapatan pada investasi jangka menengah.

Selanjutnya, memasuki usia pensiun, maka sedikit demi sedikit investasi mulai dicairkan. Misalkan saja di usia 45 tahun, dengan memulai pencairan dari investasi yang bentuknya likuid dahulu.

“Di usia 45 sudah mulai bisa dicairkan, dimulai dari yang paling likuid dulu. Kalau yang paling sulit dicairkan itu adalah instrumen jangka panjang seperti properti, jadi bisa belakangan. Sementara seperti emas atau obligasi itu lebih mudah dicairkan,” ujar Eko.

Sementara Head of Market Development Indo Premier Sekuritas Banyu Adiputra, membagi jenis investor menjadi dua kategori, yakni investor berpengalaman dan tidak berpengalaman dengan rentang usia 20 hingga 30 tahun, dan 30 hingga 40 tahun.

Menurut dia, investor usia 20-30 tahun yang masih pemula dan menghindari risiko, lebih baik memilih reksa dana pasar uang yang pada dasarnya tidak berbeda dengan menabung, namun mendapatkan sense of invensting.

“Bagi investor usia 20-30 tahun berpengalaman, dengan risiko tinggi bisa mencoba reksa dana saham karena sifatnya lebih high risk, high return,” ujar Bayu Adiputra.

Sementara untuk investor pengalaman usia 20-30 tahun yang cenderung menghindari risiko, sesuai dengan reksa dana pendapatan tetap karena risiko dan imbal balik lebih tinggi dari pasar uang tapi lebih rendah dari saham.

Sedangkan untuk usia 30-40 tahun, tentunya berada pada posisi finansial yang mapan, dengan jumlah kebutuhan yang lebih banyak. Menurut Banyu, investor usia tersebut (pemula) cocok dengan diversifikasi reksa dana sesuai time horizonnya karena tidak butuh analisis mendalam tapi bisa belajar dalam mengelola budgeting.

“Bagi investor berusia 30-40 tahun dengan pengalaman investasi, cocok dengan investasi reksa dana yang dikombinasi dengan saham agar lebih maksimal returnnya namun harus mulai bisa melakukan analisis sendiri,” katanya.

(Alwin Widiyantoro)

Berita terkait
Cek 10 Daftar Manajer Investasi 2021
Selain daftar tersebut, total ada 97 perusahaan yang terdaftar di OJK. Semoga dapat membantu dalam pemilihan manajer investasi.
Investasi di Obligasi, Apa Aja Sih Untungya?
Mudah dilakukan untuk diperdagangkan di Pasar Sekunder yang diatur mekanisme Bursa Efek Indonesia (BEI) atau transaksi di luar bursa.
Arti Manajer Investasi Menurut Otoritas Jasa Keuangan
Menurut OJK, manajer investasi adalah perusahaan yang mendapat izin usaha untuk melakukan kegiatan usaha manajemen investasi.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)