Sikap Politik Yenny Wahid, Pengamat Sebut Masih Fifty-fifty

"Mungkin juga Yenny ke Prabowo karena Ma'ruf Amin terlalu didominasi oleh warna Muhaimin Iskandar yang secara faksi politik berbeda dengan Yenny," tutur Adi.
Direktur Wahid Institute Yenny Wahid (tengah) didampingi Ketua Panitia Pelaksana Asian Para Games (Inapgoc) Raja Sapta Oktohari (kanan) dan Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono (kiri), membawa api obor Asian Para Games 2018 di Alun-Alun Sungai Kapuas, Pontianak, Kalbar, Rabu (19/9/2018). Pawai Obor Asian Para Games 2018 melintasi garis khatulistiwa di Pontianak, sebelum nantinya berlanjut ke Medan pada 23 September 2018. (Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang)

Jakarta, (Tagar 25/9/2018) - Keputusan Yenny Wahid untuk berpihak pada salah satu pasangan calon presiden, akan ditentukan esok, Rabu, (26/9). Lalu, kemanakah dukungan putri kedua Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid akan ditepikan? Kepada Joko Widodo-Ma'ruf Amin atau Prabowo Subianto-Sandiaga Uno?

"Kalau melihat irisan Islamnya yang inklusif, Yenny Wahid sepertinya akan mendukung Jokowi," jawab pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno saat dihubungi Tagar News via pesan WhatsApp, di Jakarta, Selasa (25/9).

"Sekalipun dalam banyak hal, Yenny banyak berbeda dengan sikap-sikap Ma'ruf Amin yang kebijakannya sering menguntungkan kelompok kanan seperti fatwa soal Ahok," sambung Adi.

Banyaknya pendukung Jokowi yang masih punya wawasan terbuka soal Islam, menurut Adi, menjadi pertimbangan pula untuk Yenny, jika akhirnya memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf.

"Karena banyak pendukung Jokowi yang wawasan Islamnya juga terbuka, membela kaum minoritas, non muslin dan seterusnya," jelasnya.

Namun, kenyataannya Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini juga menilai kemungkinan Yenny memilih Prabowo-Sandi untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Alasannya, tak dapat dipungkiri karena perbedaan faksi politik Yenny dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang juga mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Mungkin juga Yenny ke Prabowo karena Ma'ruf Amin terlalu didominasi oleh warna Muhaimin Iskandar yang secara faksi politik berbeda dengan Yenny," tutur Adi.

Juga, hambatan psikologis antara Yenny sebagai pewaris sah Gus Dur sang pendiri PKB, dengan Cak Imin yang menjadi Ketua Umum PKB kini.

"Suka tak suka, faksi Yenny sebagai pewaris sah Gus Dur dengan faksi Muhaimin belum cair. Hambatan psikologis ini bisa jadi sebab Yenny dukung Prabowo," bebernya.

Kemungkinan Yenny mendukung salah satu pasangan memang masih fifty-fifty. Namun, jika Yenny sudah memastikan arah dukungan, suara jaringan Gus Durian tentunya akan menambah pundi-pundi suara pemilih salah satu pasangan di Pilpres 2019.

"Iya masih fifty-fifty kemungkinannya. Hanya, tentunya (mempengaruhi suara pemilih) minimal pemilih Gus Durian, akan ikuti langkah politik Yenny," pungkasnya.

Seandainya Pilih Prabowo-Sandi

Yenny Wahid - Sandiaga UnoYenny Wahid (tengah) menyaksikan bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno (kiri) menunjukkan tempe yang diberikan oleh Ibu Sinta Nuriyah Wahid (kanan), saat berkunjung ke Ciganjur, Jakarta, Senin (10/9/2018). Kedatangan Sandiaga Uno ke kediaman keluarga Gus Dur itu untuk bersilaturahmi. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)
Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandi Mardani Ali Sera menilai jika Yenny, pada akhirnya memberikan dukungan pada Prabowo-Sandi, tentu saja akan memperkuat Koalisi Indonesia Adil Makmur.

"Akan memperkuat barisan, tentu," jelas dia kepada Tagar News.

Sebab, Ketua DPP PKS ini menilai Yenny merupakan salah satu tokoh kemanusiaan yang berpengaruh. Dukungannya tentu akan baik bagi koalisinya, meski, pertarungan Pilpres nantinya tak akan ringan.

"Yenny Wahid salah satu aktivis kemanusiaan yang berpengaruh. Beliau melanjutkan perjuangan ayahanda Gus Dur dengan baik. Siapa pun yang didukung beliau akan dapat kebaikan. Tapi tetap saja, tidak ada pertarungan Pilpres yang ringan. Karena memang medan yang dihadapi terjal," jelasnya.

Untuk posisinya nanti dalam koalisi, Mardani menyerahkan pada Prabowo maupun Sandi. Tapi dapat dipastikan Yennya akan mendapatkan posisi terbaik jika bergabung dengan koalisinya.

Senada dengan Mardani, Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mujahid pun mengakui pentingnya deklarasi dukungan, seperti halnya dukungan dari Yenny Wahid, esok.

"Dalam perlombaan yang sangat ketat, dukungan dari suatu tokoh dan keluarganya adalah hal penting," ujarnya saat dihubungi Tagar News, di Jakarta, Selasa (25/9).

Namun, ia pun menyadari, dukungan awal tersebut tak lantas menjadi dukungan riil suara konkrit untuk Pilpres 2019. Koalisinya harus tetap mempunyai strategi, di lapangan untuk mendapatkan suara pemilih.

"Akan tetapi dalam zaman milenial dan masyarakat yang semakin cerdas seperti sekarang, dukungan di tokoh dan keluarganya tersebut tidak otomatis akan menjadi riil suara konkrit yang maksimum, jika tidak ditindak lanjuti oleh usaha-usaha konrit di lapangan," tuturnya.

Kombinasi antara dukungan tokoh dan kerja lapangan, sangat diperlukan untuk mendapatkan suara rakyat di Pilpres 2019.

"Dengan lain kata, tetap perlu kombinasi antara dukungan tokoh atau figure dan kerja lapangan untuk memanfaatkan  dukubgan tersebut menjadi suara maksimum," tutupnya.

Andai Yenny Pilih Jokowi

Yenny Wahid - JokowiYenny Wahid putri KH Abdurrahman Wahid akrab disapa Gus Dur menerima kunjungan Presiden Joko Widodo di rumah orangtunya di Ciganjur, Jakarta, Jumat (7/9/2018). Silaturahmi Presiden ke kediaman keluarga Gus Dur bertepatan hari lahir Presiden keempat RI tersebut juga untuk meminta restu maju dalam Pemilihan Presiden 2019. (Foto: Instagram/Yenny Wahid)
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Irma Suryani Chaniago tak banyak berkomentar soal deklarasi dukungan dari Yenny Wahid. Menurutnya, sudah biasa tokoh-tokoh dukung-mendukung dalam Pilpres.

"Biasa saja, soal dukung mendukung dalam Pilpres. Kalau beliau dukung Jokowi, alhamdulilah," ujar Ketua DPP Partai Nasdem ini kepada Tagar News.

Sama halnya dengan Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo. Ia juga menyerahan sepenuhnya pada Yenny, untuk menentukan arah dukungan pada salah satu paslon yang akan bertarung di Pilpres 2019. Karena ia yakin Yenny akan memilih yang terbaik.

"Terkait dengan Yenny, menurut saya Yenny punya pandangan yang jernih akan memilih siapa. Tapi pastilah memilih yang terbaik," imbuh Bamsoet di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/9).

Akan tetapi, Bamsoet tetap berharap, Yenny nantinya dapat memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf. "Mudah-mudahan saja Yenny memilih yang terbaik yaitu Jokowi-Ma'ruf," tukas Ketua DPR tersebut. []

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.