Sikap Politik Brigadir Joxzin Sleman di Pilkada

Pilkada Sleman ada tiga pasang calon. Brigade Joxin menjatuhkan dukungan ke mana?
Brigadir Joxzin Sleman (Foto: Istimewa)

Sleman - Gelaran Pilkada Kabupaten Sleman semakin panas mendekati waktu pendaftaran yang tinggal menyisakan beberapa hari lagi. Kendati sudah muncul tiga nama pasangan calon (paslon), Brigade Joxzin Utara Sleman nampaknya belum menjatuhkan pilihan untuk menentukan dukungan.

Komandan Brigade Joxzin Utara Sleman, Wahyu Setiawan menuturkan hingga saat ini ormas yang dipimpinnya belum menentukan arah dukungan terhadap paslon yang sudah muncul. Ia mengaku akan menunggu hingga ditutupnya masa pendaftaran paslon, dan baru akan memutuskan siapa yang akan didukung.

"Hingga saat ini kami masih melihat profil-profil dari pasangan calon yang sudah muncul. Kami tidak mau terburu-buru dalam menentukan sikap. Selain itu kami juga masih menunggu arahan dari Brigade Joxzin pusat," ungkapnya saat dikonfirmasi, Minggu 30 Agustus 2020.

Hingga H-3 pembukaan pendaftaran sejumlah paslon yang muncul di antaranya Kustini - Danang Maharsa yang diusung PDI Perjuangan dan PAN. Danang Wicaksana - Agus Choliq juga semakin tenar meskipun belum mengantongi surat rekomendasi yang diusung dari Partai Gerindra, PKB dan PPP. Terakhir, muncul paslon Sri Muslimatun - Amin Purnomo yang diusung PKS dan masih membutuhkan koalisi partai agar bisa maju.

 Selain itu kami juga masih menunggu arahan dari Brigade Joxzin pusat

Wahyu mengatakan, dinamika politik munculnya tiga poros di Kabupaten Sleman, merupakan warna tersendiri dari tercerminnya demokrasi politik. Dengan banyaknya paslon yang muncul, masyarakat Sleman akan mempunyai lebih banyak pilihan.

"Tentunya ini sangat bagus untuk perkembangan politik di Sleman. Terlepas banyaknya visi-misi dari per pasangan ini, tentunya masyarakat di Sleman bisa mempunyai pilihan lain yang menurut mereka lebih baik," jelasnya.

Calon pemimpin di Bumi Sembada, menurut Wahyu harus mempunyai jiwa merakyat yang tinggi. Di tengah pesatnya pembangunan dan kemajuan teknologi, tentunya harus dibarengi dengan moral yang mengedepankan kepentingan masyarakat banyak.

Dia mengatakan, banyaknya pembangunan dan kemajuan arus teknologi dan informasi yang tidak bisa ditahan. Pemimpin tentunya akan masuk dalam lingkaran perkembangan yang membawa kemajuan bagi daerah yang dipimpinnya. "Namun sekali lagi harus mempunyai moral. Jangan sampai karena bermimpi kemajuan, tapi rakyat banyak yang jadi korban dari kepentingan segelintir orang," ungkapnya.

Wahyu juga mengingatkan agar masyarkat Sleman tidak terpengaruh dengan politik praktis yang selama ini menjadi momok demokrasi di Indonesia. Rakyat harus mampu selektif memilih pemimpin yang nantinya setiap kebijakannya akan berdampak kepada dirinya sendiri.

"Harus bener-bener selektif. Sekali pun pandemi ini membuat semua orang tidak mempunyai penghasilan seperti biasanya, jangan sampai tergoda. Ingat pemimpin yang baik adalah yang mau membawa perubahan dengan mengajak rakyatnya secara bersama-sama, bukan dengan sogokan yang lalu akhirnya dia lupa siapa yang membuatnya duduk dikursi sana," tuturnya. []

Berita terkait
Kustini-Danang Memilih Slogan di Pilkada Sleman
Paslon di Pilkada Sleman, Kustini dan Danang Maharsa sedang memilih slogan untuk kampanye. Paling kuat usulannya adalah KUDA Maharsa.
Beredar Rekomendasi DPP Gerindra di Pilkada Sleman
Beredar surat rekomendasi DPP Gerindra yang ditandatangani Ketua Umum Prabowo Subianto dan Sekjend Ahmad Muzani untuk Pilkada Sleman.
Pernyataan Sikap 17 DPC PAN di Pilkada Sleman
PAN dua kali menang di Pilkada Sleman. Kini partai ingin perubahan, yakni dengan menolak dinasti politik.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.