Siapa Rentan Kena Virus Corona Versi Dinkes Semarang

Ternyata tidak sembarang orang mudah terjangkit virus corona. Hanya orang tertentu yang bisa terinfeksi. Siapa mereka?
Suasana di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang belum lama ini. Menurut Dinas Kesehatan Kota Semarang virus corona hanya bisa menjangkiti warga usia lanjut dan mereka yang tidak menjaga pola hidup sehat. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang - Presiden Jokowi telah mengumumkan adanya dua warga negara Indonesia (WNI) yang terpapar virus corona atau covid-19. Kabar tersebut sontak meningkatkan kekawatiran masyarakat terhadap kemungkinan terinfeksi virus asal Wuhan, China tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang Mochamad Abdul Hakam mencoba meredam kekawatiran yang ada. Ia mengatakan virus tersebut tidak menyebar kepada sembarang orang. Corona lebih berpotensi memapar orang tua dan mereka yang tidak menjaga pola hidup sehat.

Keyakinan Hakam didasari sejumlah penelitian ilmuwan di Amerika Serikat dan Australia yang menyebutkan virus corona lebih rentan menjangkiti orang usia lanjut. Orang berusia 40 tahun, angka kerentanan tertular sebesar 0,2 persen. Lalu, usia 40-50 meningkat menjadi 0,4 persen.

Dari sejumlah penelitian, orang rentan virus corona adalah mereka yang berusia lanjut.

Kerentanan itu meningkat lagi di orang dengan usia 50-60, yakni 1,3 persen. Sedangkan pada usia 60-70 tahun, tingkat kerentanannya sebesar 2,4 persen. Yang paling tinggi di atas usia 80 tahun, sebesar 3,8 persen. "Dari sejumlah penelitian, orang rentan virus corona adalah mereka yang berusia lanjut," tutur dia, Selasa, 3 Maret 2020.

Meski begitu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Menurutnya dengan daya tahan tubuh yang kuat, seseorang akan sulit terjangkit virus apapun, termasuk covid-19.

"Artinya kalau kondisi tubuhnya masih oke, enggak usah khawatir ketika ketemu dengan mereka yang terinfeksi. Kejadian di Kapal Diamond Princes Jepang yang WNI-nya ada 180 orang, itu kan ada yang enggak kena. Padahal mereka kontak langsung dengan orang yang terinfeksi virus corona," tutur dia.

Selain itu, pihaknya juga meminta masyarakat tak panik. Sebab, secara ilmu kedokteran, seseorang yang panik akan menurunkan imunitas tubuh terhadap serangan virus. "Yang jelas kami sadar, masyarakat sekarang panik. Kami imbau supaya masyarakat tetap biasa saja. Tetap olah raga, tidur cukup, hindari stres. Kalau lagi flu, harus menggunakan masker, jangan keluar rumah dulu," katanya.

Saat ini, pihaknya sedang mengerahkan seluruh potensi yang dimiliki puskesmas di Kota Semarang untuk melakukan sosialisai tentang gerakan masyarakat sehat cegah masuk corona. "Dalam sosialisasi tersebut, dicontohkan cara menggunakan masker yang benar, cuci tangan, berjabat tangan dengan orang asing. Itu mengantisipasi supaya tidak ada terjadi penularan," ujarnya. []

Baca juga: 

Berita terkait
Semarang Waspada Corona, Kesehatan 2 Warga Dipantau
Dua warga Semarang dalam masa pemantauan Dinas Kesehatan setelah mereka tiba dari luar negeri.
Pulang Umrah, WNI Terduga Corona Dirawat di Kariadi
7 WNI terduga virus corona langsung dicek kesehatannya usai pulang dari umrah di RSUP Kariadi, Semarang. Bagaimana penanganannya?
Bagaimana Cara Semarang Cegah Virus Corona Masuk
Kota Semarang, lewat Bandara Ahmad Yani bersiap diri menghadapi potensi penyebaran virus corona. Bagaimana caranya?
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.