Setelah Dibangun, Pasar di Banteang Tak Difungsikan

Pasar Rakyat Onto di Kabupaten Bantaeng tak kunjung difungsikan, meski sudah setahun selesai dibangun.
Tampak bagian depan bangunan Pasar Rakyat Onto di Kampung Beru, Kelurahan Onto, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng. (Foto: Tagar/ Fitriani)

Bantaeng - Pasar Rakyat Onto di Kabupaten Bantaeng selesai dibangun oleh Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan pada 26 Juni 2018 lalu. Namun pasar tak kunjung difungsikan. Warga sekitar sangat berharap pasar segera beroperasi.

Saeni, warga yang rumahnya dekat pasar tradisional itu mengaku senang kalau pasar segera dibuka. Soalnya kalau berbelanja ke Pasar Rakyat Dapoko, yang terletak di Desa Ulugalung, Kecamatan Eremerasa, jaraknya terlalu jauh dari desa mereka di Kampung Beru, Kelurahan Onto, Kecamatan Bantaeng.

"Kita terlalu jauh ke Pasar Dapoko. Ada 6 kilometer jauhnya," kata Saeni.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Koperasi, UMK dan Perdagangan Kabupaten Bantaeng, Meyryani Majid mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang dalam tahap merampungkan calon pedagang yang akan mengisi pasar.

"Belum beroperasi, tapi sementara proses. Yang pasti kita prioritaskan masyarakat setempat untuk mengisi pasar," ujarnya.

Disinggung masalah pembayaran bahan material bangunan yang belum beres, sehingga terkendala untuk beroperasi, dia menampik. Majid menyebut, rekanan sudah melunasi pembayaran bahan material kepada Daeng Soi, pemilik lahan yang juga pemasok material bangunan.

"Sudah dibayar itu. Cuman yang masalah, kalau yang dititipkan uang pembayaran dalam hal ini mandor pembangunan, tidak sampaikan ke pemilik lahan. Itu sudah ditangani itu," katanya.

Baca juga:

Sebelumnya beredar kabar bahwa pasar tradisional itu belum difungsikan lantaran bahan material pembangunan sebesar Rp 5 juta tidak dibayar rekanan kepada Daeng Soi.

Daeng Soi membenarkan sisa pembayaran bahan material bangunan belum sampai ke tangannya. Namun dia membantah, itu menjadi penyebab sehingga pasar tidak dioperasionalkan.

Dia tak mempersoalkan belum lunas sisa pembayaran, karena menurut dia pasar itu merupakan kepentingan bersama.

Diketahui Daeng Soi sebelumnya merupakan pemilik lahan di atas bangunan pasar. Dia kemudian menyerahkan lahan seluas 25 x 30 meter untuk membangun Pasar Rakyat Onto. Dia lalu menjadi pemasok bahan material pembangunan pasar.

"Ada yang belum dibayarkan sebesar Rp 5 juta. Saya tidak permasalahkan. Karena pasar sejatinya milik bersama jika itu sudah difungsikan. Jadi banyak yang kira kalau pasar ini tidak beroperasi karena saya yang tahan. Padahal tidak, tidak ada niat untuk tahan-tahan. Ini pasar, masyarakat butuh," kata dia, Selasa 22 juli 2019.

Pengakuan Daeng Soi, dalam perjanjian pelepasan lahan, dia dijadikan sebagai pengelola pasar nantinya dan memiliki kios di dalam pasar.

Namun melihat pasar tak kunjung berfungsi, setengah berkelakar dia mengatakan akan menjadikan bangunan pasar sebagai gudang penyimpanan jagung miliknya. "Mau apa lagi kalau tidak dipakai pasar, paling simpan jagung saja," kata sambil tertawa.[]


Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.