Sering Kecelakaan Warga Abdya Protes Jalan Berlubang

Pihak terkait di Abdya harus segera mengambil tindakan, sebab jika terus dibiarkan maka kondisi lubang akan terus bertambah dan membesar.
Seorang pengendara sedang melintas di area jalan berlubang di Desa Ladang Neubok, Kecamatan Blangpidie Aceh Barat Daya, Kamis, 10 September 2020. (Foto: Tagar/Istimewa)

Aceh Barat Daya - Jalan berlubang di lintasan Desa Guhang ke Desa Ladang Neubok Kecamatan Blangpidie kembali dikeluhkan warga. Kondisi jalan yang demikian telah membuat banyak korban mulai dari kecelakaan ringan sampai berat.

"Karena kondisi jalan yang seperti itu sudah sangat sering membuat warga kecelakaan akibat masuk lubang dan terjatuh dari kendaraan," kata Muzakir seorang pengendara warga Blangpidie, Kamis, 10 September 2020 di Aceh Barat Daya.

Menurutnya, pihak terkait di Abdya harus segera mengambil tindakan, sebab jika terus dibiarkan maka kondisi lubang akan terus bertambah dan membesar, jika sudah begitu maka tentu saban waktu korban akan terus bertambah.

"Ini tidak boleh dibiarkan, pemerintah harus segera mengambil sikap walau darurat terlebih dahulu, dengan tujuan agar tidak banyak lagi warga yang menjadi korban," ujarnya.

Sudah sangat sering membuat warga kecelakaan akibat masuk lubang dan terjatuh dari kendaraan.

Terpisah Hendri warga Desa Ladang Neubok mengaku sering mendapati adanya kecelakaan sewaktu-waktu di lintasan itu akibat kendaraannya masuk lubang. Kecelakaan paling sering terjadi, menurutnya di waktu hujan dan malam hari.

"Malam dan waktu hujan itu sangat sering, karena lubang tertutup air dan kalau malam lubang tidak terlalu terlihat," sebutnya.

Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PU-PR) Abdya Muhibbudin mengaku pihaknya sudah mengupayakan untuk memperbaikinya namun jalan di lintasan tersebut sering kena air saat hujan, sehingga kerab membuat timbulnya lubang, masalah lain juga karena lintasannya merupakan wewenang provinsi sehingga bukan kewenangan dinasnya.

"Dinas hanya bisa berinisiatif tambal saja dikarnakan dari segi anggaran bukan kita punya jalan itu, kalau kita tangani itu adalah inisiatif dinas saja. Kita tak tau harus bagaimana lagi," katanya.

Baca juga:

Lintasan daerah itu menurutnya memang sudah sangat layak untuk diperbaiki karena sudah berusia lantaran dibangun sejak belasan tahun silam, sehingga wajar jika ada kerusakan disaat-saat tertentu terlebih musim hujan.

"Sudah lama sekali dibangun, mungkin 14 tahun sudah ada umurnya, jadi wajar kalau dibangun baru," katanya. [PEN]

Berita terkait
Satu Lagi Imigran Rohingya di Aceh Meninggal Dunia
Seorang imigran Rohingya kembali meninggal dunia di Aceh akibat sesak nafas dan penyakit hernia.
Warga Demo dan Paparkan 30 Dosa Plt Gubernur Aceh
Dalam aksi ini, massa juga memaparkan 30 ‘dosa’ Plt Gubernur Aceh terhadap rakyatnya.
IDI: 1 Juta Warga Aceh Rawan Jika Terpapar C-19
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh khawatir pandemi C-19 terus melebar di Aceh.
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi