Jakarta - Juventus harus juara Serie A Italia. Itu sudah menjadi 'lagu wajib' pemain dan pelatih yang berada di tim I Bianconeri. Pelatih Andrea Pirlo pun menyadari bahwa dirinya tak punya pilihan harus membawa Juve meraih Scudetto ke-10 kalinya secara berturut-turut.
Pirlo memang menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai pemain di AC Milan. Selama 9 musim di Rossoneri, dia pun mencicipi 2 trofi Liga Champions dan Serie A. Selain itu, Pirlo memenangi UEFA Super Cup 2 kali dan sekali FIFA Club World Cup.
Saat pindah ke Juve, dirinya hanya memang tak pernah memenangi kuping lebar. Namun selama 4 musim di Juve, Pirlo selalu memenangi Scudetto.
Saya tahu saya harus bisa juara. Ini seperti saat saya sebagai pemain, begitu pula saat menjadi pelatih
Artinya bersama Juve, target juara di Serie A harus bisa dicapai meski mereka selalu gagal di kompetisi Eropa. Hal itu sepenuhnya disadari pelatih berusia 41 ini. Saat ditetapkan sebagai pelatih tim senior menggantikan Maurizio Sarri, dia langsung dibebani mempertahankan gelar juara.
Tak peduli bila Pirlo yang semasa sebagai pemain mempopulerkan posisi deep-lying playmaker ini masih minim pengalaman melatih tim. Ekspetasi fans La Vecchia Signora terhadap Pirlo tetap tinggi. Padahal dia bersaing dengan pelatih-pelatih yang sarat pengalaman seperti Antonio Conte (Inter Milan), Stefano Pioli (AC Milan), Paulo Fonseca (AS Roma), Simone Inzaghi (Lazio) sampai Gian Piero Gasperini (Atalanta).
"Saya pelatih Juventus. Jadi normal saja bila siapa pun yang datang ke sini harus menjadi juara," kata Pirlo seperti dikutip Football Italia.
"Saya tahu saya harus bisa juara. Ini seperti saat saya sebagai pemain, begitu pula saat menjadi pelatih," ujar dia.
Juve melakukan pemanasan sebelum berlaga di kompetisi domestik mempertahankan trofi juara dengan menghajar tim dari Serie C Novara 5-0 di Stadion Allianz, Minggu, 13 September 2020 malam WIB. Uji coba digelar hanya satu pekan sebelum Juve memasuki arena Serie A dengan menghadapi Sampdoria.
Kemenangan Le Zebre dibuka sang bintang Cristiano Ronaldo. Selanjutnya, eks gelandang Arsenal Aaron Ramsey memperbesar keunggulan tim.
Juve menambah gol melalui Marco Pjaca. Sedangkan striker muda Manolo Portanova memborong 2 gol yang menjadikan tim menang 5 gol tanpa balas.
"Saya puas dengan penampilan tim karena kami hanya memiliki waktu 2 hari untuk latihan bersama. Pemain menunjukkan komitmennya dan itu hal yang paling penting," ucap Pirlo lagi.
Pirlo Siapkan Variasi Solusi
Di laga itu Pirlo mencoba sejumlah skema dan strategi permainan yang bisa menjadi variasi solusi. Di babak pertama, dia memainkan 4 bek. Namun di babak ke-2, Juve turun dengan 3 bek.
"Kami mencoba beberapa solusi. Di babak pertama, kami bermain dengan 4 bek yang kemudian berubah menjadi 3 bek. Di babak ke-2, kami mempertahankan skema 3 bek karena memang mempersiapkan solusi yang berbeda di pertandingan," tutur dia.
Baca juga:
Ronaldo Tak Lagi 'The Untouchable' di Juventus
Juventus Lepas Paulo Dybala Demi Gaet Paul Pogba
"Saya juga senang karena semua pemain bisa diturunkan di pertandingan pertama ini. Tim pun antusias dan mereka menikmati tipe permainan yang baru ini," kata Pirlo lagi.
Juve yang mengawali laga di kompetisi dengan menjamu Sampdoria, Senin, 21 September 2020 dini hari WIB. Usai laga itu, Juve menghadapi 2 lawan berat, AS Roma dan Napoli, secara berturut-turut. Juve langsung bekerja keras di musim ini. []