Serapan BTT Dampak Corona Masih Minim di Yogyakarta

Serapan anggaran BTT, seperti pemulihan dampak pandemi corona di DIY masih minim. Serapan tertinggi Kota Yogyakarta, terendah Kulon Progo.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Budi Wibowo. (Foto: Tagar/Rahmat Jiwandono)

Yogyakarta - Serapan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanggulangan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih minim. Dana BTT sebagian besar dimanfaatkan untuk menyelenggarakan program pemulihan ekonomi. Salah satunya penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat terdampak Covid-19.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Budi Wibowo menyatakan, penyebab rendahnya serapan BTT karena kebutuhan belanja masing-masing daerah berbeda. Ada daerah yang serapan BTT di atas 90 persen.

"Faktanya serapan BTT di Kota Yogyakarta sebesar Rp 32, 8 miliar dari Rp 35,5 miliar atau setara 92,5 persen. Di Kulon Progo dari Rp 92,4 miliar, hanya terserap Rp 18,5 miliar atau 20,2 persen," katanya di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa, 28 Juli 2020.

Ia tidak mempersoalkan rendahnya serapan anggaran BTT. Namun, pemerintah kabupaten/kota di Yogyakarta diimbau untuk melakukan upaya tindak lanjut supaya BTT dapat terserap maksimal. "Pemimpin daerah diminta untuk mengoptimalkan sumber dana yang ada guna menyokong perekonomian daerah," katanya.

Budi menyebutkan anggaran BTT dari Pemda DIY telah disalurkan ke kabupaten/kota di DIY senilai Rp 330,7 miliar. Hingga kini dana yang sudah terserap sekitar Rp 273 miliar. Selain Kota Yogyakarta dan Kulon Progo yang sudah disebut di atas, berikut rincian tiga kabupaten lainnya.

Pemimpin daerah diminta untuk mengoptimalkan sumber dana yang ada guna menyokong perekonomian daerah.

Serapan BTT untuk Sleman dari Rp 18,3 miliar, terserap Rp 9,4 miliar atau 51,3 persen; Bantul dari Rp 140,3 miliar, terserap Rp 56,6 miliar atau 40,3 persen; dan Gunungkidul dari Rp 37,9 miliar baru terserap sekitar Rp 18,02 persen.

Mantan Sekda Kulon Progo ini mengungkapkan, dana BTT yang dialokasikan tidak bisa digunakan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan. Hanya difokuskan untuk menanggulangi dampak Covid-19. "BTT tidak bisa digunakan untuk proyek-proyek rutin," katanya.

Untuk tahun 2020 ini, pemda DIY telah menganggarkan dana BTT sebesar Rp 600 miliar. Setengahnya sudah dimanfaatkan. Tidak menutup kemungkinan bila jumlah tersebut dapat bertambah.

Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menambahkan, apabila jumlah kasus Covid-19 di DIY tidak menurun pada tahun depan. Pemda DIY harus menyiapkan BTT yang lebih besar lagi. "Perlu dilakukan pencermatan anggaran jika grafiknya tidak menurun," kata dia. []

Berita terkait
Solusi Ekonomi Tumbuh Saat Pandemi di Yogyakarta
UMKM menopang ekonomi DIY. Saat pandemi, mereka terpukul. Pertumbuhan ekonomi DIY pun minus. Berikut solusi agar kembali bangkit.
Ada 102 Kasus Penyelewengan Bansos Covid-19
Ada 102 kasus dugaan penyalahgunaan wewenang dana bantuan sosial bagi warga terdampak Covid-19 di seluruh Indonesia.
Bansos Covid-19 di Semarang Tak Hanya Paket Sembako
Bansos Covid-19 yang diberikan Pemkot Semarang tak hanya melulu paket sembako. Ada banyak ragam bansos, apa saja?
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.