Serang Suriah, Hancurkan Hubungan AS-Rusia

juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa aksi serangan itu telah menghancurkan hubungan antara Washington dan Moskow.
Kapal induk penghancur misil Angkatan Laut Amerika Serikat USS Ross (DDG 71) menembakkan rudal tomahawk serangan darat di Laut Mediterania, Jumat (7/4). (Foto: Ant/Reuters/Robert S. Price)

Florida/Moskow, (Tagar 7/4/2017) - Amerika Serikat pada Jumat menembakkan puluhan peluru kendali jelajah ke arah pangkalan udara Suriah, yang diduga merupakan lokasi peluncuran serangan senjata kimia mematikan, Selasa lalu.

Serangan tersebut memperlihatkan peningkatan peran militer AS di Suriah yang berpotensi meningkatkan ketegangan dengan Rusia.

Hanya beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan perintah serangan, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa aksi serangan itu telah menghancurkan hubungan antara Washington dan Moskow.

Dua kapal perang AS menembakkan 59 rudal jelajah dari kawasan timur laut Mediterania ke arah pangkalan udara Suriah yang dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan Presiden Bashar al-Assad, untuk menanggapi serangan gas beracun di daerah yang dikuasai pemberontak pada Selasa lalu, kata para pejabat AS.

Putin, sekutu setia Presiden Bashar, menganggap tindakan AS ini sebagai "agresi terhadap bangsa yang berdaulat" dengan "dalih yang dibuat-buat" dan upaya sinis untuk mengalihkan perhatian dunia dari kasus kematian warga sipil di Irak, kata juru bicaranya, Dmitry Peskov. (Fet/Ant/Reuters)

Berita terkait