Sepotong Kenangan di Jembatan Romantis Curug Lawe

Jurang dengan kedalaman tak terukur, tak terlihat dasarnya, menganga di bawah jembatan.
Jembatan Romantis wisata air terjun Curug Lawe di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Diberi nama Romantis karena banyak pengunjung wanita yang langsung menggaet lengan pasangannya ketika melintasi badan jembatan. (ist)

Semarang, (Tagar 17/3/2018) – Jembatan ini berada di tengah jalur menuju lokasi air terjun Curug Lawe, Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Tiga puluh menit dari gerbang masuk Curug Lawe.

Jembatan yang sebenarnya merupakan saluran irigasi membentang di antara dua lereng tebing. Saluran irigasi ditutup dengan kayu, difungsikan sebagai alas jembatan. Butuh ekstra hati-hati saat melintasi alas jembatan, sebab kayu yang ada tampak sudah tua dan bisa licin kalau kena tetesan air hujan. Jurang dengan kedalaman tak terukur, tak terlihat dasarnya, menganga di bawah jembatan.

“Saluran irigasi yang jadi jembatan ini konstruksinya terbuat dari besi yang usianya sudah puluhan tahun. Penelitian dari pihak pengairan, masih kuat dilintasi orang, namun tidak boleh banyak-banyak,” tutur Abdul Wahid, 29, penjaga keamanan Curug Lawe.

Adrenalin meningkat ketika kaki menginjak papan jembatan, apalagi setelah mendengar daya tampung jembatan hanya mampu dilintasi sekitar 10 orang. Sementara pengaman hanya berupa pagar besi di satu sisi jembatan.

Muda-mudi saat melintasi jembatan ini secara refleks mengeratkan pegangan tangan karena takut tergelincir. Banyak di antara mereka menjadikan jembatan sebagai spot yang menarik untuk berswafoto dengan latar belakang rimbunnya belantara Gunung Ungaran.

Karena itulah masyarakat setempat menyebutnya jembatan romantis. (ags)

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.