Sepak Terjang Sevilla vs Atletico Madrid

Sepak terjang Sevilla bermain imbang 1-1 dengan Atletico Madrid pada pekan ke-12 La Liga, membuat kedua tim gagal menggusur Barcelona.
Bek Eibar Paulo Oliveira (kiri) merebut bola dari penguasaan gelandang Sevilla Ever Banega dalam lanjutan Liga Spanyol di Stadion Ipurua, Eibar, Spanyol, Kamis (26/9/2019) setempat. (Foto: Tagar/ANTARA/AFP/Cesar Manso)

Jakarta - Sevilla bermain imbang 1-1 dengan Atletico Madrid pada pekan ke-12 La Liga. Hasil ini membuat kedua tim gagal menggusur Barcelona di puncak klasemen, Minggu dini hari, 3 November 2019 WIB. Bagi penggemar sepak bola pasti nama kedua klub ini sudah tidak asing lagi. Bahkan, sepak terjangnya di jagad sepak bola sudah tidak diragukan lagi.

Namun, bagi orang awam, perlu mengetahui Sevilla adalah klub sepak bola Spanyol yang bermarkas di kota Sevilla, berdiri pada 14 Oktober 1905 dan presiden pertama klub adalah D. José Luis Gallegos.

Sembilan tahun setelah berdiri, tepatnya tahun 1914, di bawah arahan pelatih baru Joaquín Caparrós, Sevilla pun bangkit dengan menjuarai Segunda Division musim 2000-2001.

Setelah melewati musim La Liga yang hanya finish di papan tengah, Sevilla akhirnya bisa finish di pos keenam musim 2003-2004 yang meraih tiket berlaga di Piala UEFA. Namun, di ajang Piala UEFA musim 2004-2005 Sevilla haarus tersingkir cepat di babak delapan besar oleh klub Parma.

Dalam laga  La Liga, Sevilla mempertahankan posisinya dengan finish di pos keenam lagi. Era 1970-an sampai 1980-an, perjalanan Sevilla hanya menghabiskan musimnya di La Liga dengan menempati posisi yang bergelombang dan kebanyakan Sevilla hanya finish di papan tengah klasemen.

Berbicara soal La Liga, akhir musim 1996-1997 Sevilla turun lagi ke Segunda Division. Baru bisa bangkit setelah musim 1998-1999 berada di pos keempat Segunda Division. Namun Sevilla hanya semusim di La Liga karena akhir musim 1999-2000 Sevilla terdegradasi lagi ke Segunda Division.

Masuknya pelatih Juande Ramos dan juga para pemain baru seperti Andrés Palop dari Valencia, Julien Escude dari Ajax, Javier Saviola dari Barcelona, Luis Fabiano dari Porto dan Frederic Kanoute dari Tottenham Hotspur, akhirnya bisa mengangkat performa Sevilla dan memecahkan 58 tahun nongelar klub dengan meraih gelar Piala EUFA tahun 2006 setelah mengalahkan klub Middlesbrough 4-0 di babak final. 

Sevilla juga berhasil meraih Piala Super UEFA dengan mengalahkan Barcelona. Musim 2006/2007 Sevilla dan meraih piala Copa del Rey serta mempertahankan Piala UEFA lagi dengan mengalahkan sesama klub Spanyol, Espanyol, di babak final.

Di liga domestik, Sevilla berhasil finish di pos ketiga yang memperoleh tiket bermain pertama kali di Liga Champions.

Di tengah kesuksesan, pada 26 Oktober 2007 sang pelatih Juande Ramos lebih memilih untuk mengundurkan diri dari Sevilla dan bergabung ke Liga Inggris, Tottenham Hotspur. 

Sevilla akhirnya mengangkat pelatih Sevilla B, Manolo Jiménez, untuk melatih tim utama. Namun dalam perjalanan karirnya beliau hanya bisa bersaing di lima besar La Liga dan memberikan piala Copa del Rey kelima tahun 2010 setelah mengalahkan Atletico Madrid di babak final. 

Karena gagal meloloskan Sevilla di babak playoff Liga Champions, Jimenez pun diberhentikan dan diganti oleh Gregorio Manzano. Namun Setelah membawa Sevilla finish di pos kelima La Liga, Manzano pun lebih memilih hijrah ke klub Atletico Madrid dan Sevilla langsung menunjuk Marcelino García Toral menjadi pelatih baru di musim 2011-2012.

Sevilla memakai Stadion Ramón Sánchez Pizjuán untuk menggelar laga kandangnya. Sevilla mempunyai julukan sebagai Sevillistas, Los Rojiblancos (Red-Whites) dan Los nervionenses.

Prestasi Sevilla:

  • 1 kali Juara La Liga: Tahun 1946
  • 5 kali Juara Piala Spanyol: Tahun 1935, 1939, 1948, 2007, 2010
  • 1 kali Juara Piala Super Spanyol: Tahun 2007
  • 2 kali Juara Piala UEFA: Tahun 2006 , 2007, 2015 (Europa League) , 2016
  • 1 kali Juara Super UEFA: Tahun 2006
  • 4 kali Juara Segunda División: Tahun 1929, 1934, 1969, 2001.

Sementara, Atletico Madrid atau Los Colchoneros, merupakan klub rival sekota Real Madrid, namun dengan catatan yang tidak secemerlang rekan satu kotanya.

Meski begitu, kini Atletico Madrid menjadi kekuatan yang tak bisa diremehkan begitu saja. Perlahan tapi pasti, klub yang sekarang bermarksas di Wanda Metropolitano itu sukses menjadi pesaing tim kuat La Liga bahkan Eropa lainnya.

Atlético de Madrid memiliki sejarah yang berhubungan dengan Athletic Club Bilbao. Klub ini kemudian berpisah dari induknya di Bilbao dan memiliki nama Athletic Madrid. Maka tak heran bila lambang dan jersey Atletico Madrid dengan Athletic Club Bilbao memiliki desain yang sama.

Athletic Club de Madrid, cikal bakal Atletico de Madrid didirikan pada 26 April 1903 oleh sekumpulan pelajar asal Basque di Madrid yang memandang kreasi mereka sebagai cabang Athletic de Bilbao, pada saat itu mereka mengusung warna biru dan putih yang persis dengan warna kebanggaan Athletic.

Saat berkunjung ke Inggris pada 1911, seorang perwakilan Athletic de Bilbao tidak bisa menemukan jersey biru-putih Blackburn namun dia memutuskan membawa pulang jersey Southampton. Athletic Bilbao kemudian memutuskan menggunakan warna Soton, sementara tim di Madrid tetap mempertahankan warna biru pada celana nya.

Persis pada tanggal 22 Januari 1911, Athletic de Madrid tampil untuk kali pertama dengan warna merah-putih dengan celana Biru. Ketika itu matras atau colchones di Spanyol banyak dibuat dengan warna garis merah dan putih. Dan karena alasan ini pula Atletico mendapat julukan Los Colchoneros

Antara 1920 dan 1930-an, Atletico dibesut pelatih Inggris, Fred Pentland, yang dijuluki ‘El Bombin’ berkat topi bundar yang selalu dikenakan dan hingga detik ini dia masih berstatus pelatih paling sukses sepanjang sejarah klub dengan dua gelar La Liga plus lima Copa del Rey.

Pada masa Perang Saudara 1936–1939, atas perintah Jenderal Francesco Franco, Athletic Madrid yang berisi orang-orang Basque diakuisisi oleh rezim dan di likuidasi dengan klub sepakbola milik Angkatan Udara Spanyol, Athletic Aviacion de Madrid. Pada 1940 akhirnya secara resmi mengganti nama menjadi Atlético de Madrid.

Periode 1947-1977 merupakan era keemasan Los Cholconeros. Atletico menyambar enam gelar La Liga dan lima Copa del Rey melengkapi satu gelar Winners Cup pada 1962.

Pada 1966, markas Atletico berganti nama dari stadion Manzanare menjadi nama mantan presiden klub, Vicente Calderon. Dan di tahun 1974 mereka sanggup melaju ke partai final Piala Eropa namun kalah empat gol tanpa balas di hadapan raksasa Bavaria.

Sebelum bergantinya milenium baru, Atletico sempat dua kali mencicipi Segunda hingga pada akhirnya kemunculan Diego Simeone pada Desember 2011, menjadi awal baru kesuksesan klub.

Juru taktik asal Argentina itu sukses mengantarkan Atletico Madrid ke tangga juara Liga Europa, Piala Super Eropa dan Copa del Rey, sekaligus mengakhiri dahaga puasa gelar La Liga yang kali terakhir direngkuh.

Fakta tentang Atletico Madrid

  • Tahun berdiri: 1903
  • Stadion markas: Vicente Calderon (kapasitas 54.851 orang)
  • Nama panggilan: Los Colchoneros (pembuat kasur), Los Rojiblancos (merah dan putih), Los Indios (Indian), El Atleti.
  • Warna kostum: merah, putih
  • Pencetak gol terbanyak sepanjang masa: Luis Aragones
  • Juara La Liga: sebanyak 9 kali pada tahun 1939-1940, 1940-1941, 1949-1950, 1950-1951, 1965-66, 1969-1970, 1972-1973, 1976-1977, 1995-1996
  • Juara Copa del Rey: sebanyak 9 kali pada tahun 1959-60, 1960-61, 1964-65, 1971-72, 1975-1976, 1984-1985, 1990-1991, 1991-1992, 1995-1996
  • Juara Piala UEFA/Liga Europa: sebanyak 2 kali yaitu pada tahun 2009-2010, 2011-2012
  • Juara Piala Winners: sebanyak 1 kali yaitu pada tahun 1960-1961. []
Berita terkait
Liga Spanyol: Eibar 3 - 2 Sevilla
Laga di La Liga Spanyol terus berjalan, kali ini Sevilla menantang Eibar di kandang Eibar, laga berakhir dengan 3-2 untuk Eibar
Pelatih Pecatan Real Madrid Tangani Sevilla
Mantan pelatih Real Madrid Julen Lopetegi bakal melatih di Sevilla. Dia menggantikan Joaquin Caparros untuk sementara waktu.
Rayakan Ballon d'Or, Ronaldo Cetak Dua Gol Kontra Sevilla
Cristiano Ronaldo merayakan penghargaan Ballon d'Or yang belum lama ini diraihnya dengan menyumbang dua gol pada pertandingangan Liga Spanyol.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.