Sensus 2020 Tunjukkan Masa Depan Populasi Amerika Bercorak Hispanik

Hasil sensus terbaru menunjukkan penduduk di Amerika Serikat (AS) akan corak populasi yang kian multietnis
Ilustrasi: Warga AS di Times Square New York, AS (Foto: nbcnews.com - Bebeto Matthews/AP file)

Jakarta - Hasil sensus penduduk di Amerika Serikat (AS) mengungkap corak populasi yang kian multietnis. Untuk pertama kalinya jumlah warga kulit putih mengalami penurunan, ketika angka populasi etnis Hispanik dan Asia justru meningkat.

Tidak satupun kelompok etnis di AS mendominasi jumlah populasi usia di bawah 18 tahun. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya jumlah warga kulit putih, yang dibarengi dengan ledakan populasi di komunitas Hispanik dan Asia.

Hasil sensus yang dirilis Biro Sensus, 12 Agustus 2021, itu menawarkan gambaran rinci tentang populasi AS, dan bakal menjadi acuan politik bagi partai-partai di Washington. Data yang dihasilkan juga akan dijadikan pegangan dalam rencana belanja pemerintah di masa depan.

warga california asWarga California, Amerika Serikat (Foto: dw.com/id)

Menurut hasil sensus terbaru, dominasi kulit putih di kelompok usia di bawah 18 tahun berkurang drastis dari 53,5% pada 2010 jadi 47,3% pada 2020.

Penurunan populasi yang dipicu tingkat kelahiran yang rendah di kalangan kulit putih menjadi faktor utama. Saat ini jumlah anak-anak di bawah 18 tahun berkurang dari 74,2 juta pada 2010, menjadi 73,1 juta pada 2020.

"Jika bukan karena kelompok Hispanik, Asia, warga etnis campuran, mereka adalah satu-satunya kelompok masyarakat yang jumlahnya bertambah di kelompok usia di bawah 18 tahun,” kata William Frey, peneliti senior di Brookings Metropolitan Policy Program.

"Kaum minoritas ini sangat penting bagi pertumbuhan di masa depan, bukan cuma untuk menambah populasi anak-anak, tetapi juga untuk angkatan kerja di masa depan,” ujar Frey.

hispanik bidenWarga Hispanik atau Latino di Amerika adalah kelompok pemilih minoritas terbesar dalam pemilu 2020 (foto: dok/voaindonesia.com/AFP).

Untuk saat ini, warga kulit putih masih mendominasi dengan jumlah 191 juta penduduk atau 57,8%, diikuti kelompok Hispanik dengan 62,1 juta penduduk. Sementara warga yang mengaku bukan Hispanik, Asia, Afrika-Amerika dan Indian Amerika merupakan kelompok ketiga terbesar dengan 49,9 juta.

Adapun warga kulit hitam mencakup 46,9 juta penduduk dan Asia sekitar 24 juta penduduk.

"Hasil sensus 2020 memastikan apa yang sudah kita ketahui selama ini, bahwa masa depan negara ini bercorak Latino,” kata Artuto Vargas, Direktur Asosiasi Latino Nasional.

Lonjakan populasi Hispanik mewakili separuh dari total pertumbuhan penduduk AS, dengan laju pertumbuhn sebesar 18,7%, dibandingkan 4,3% pada non-Hispanik.

hispanik trumpWarga Hispanik pendukung Presiden AS Donald Trump (foto: dok/voaindonesia.com/AP).

"Populasi AS menjadi multiras dan memiliki keragaman ras dan etnis lebih tinggi dari apa yang kami temukan satu dekade silam,” kata Nicholas Jones dari Biro Sensus.

Sejumlah pakar demografi meragukan penurunan pada jumlah populasi kulit putih. Sebagian berdalih, penurunan pada data statistik boleh jadi dipicu pergeseran identitas dari satu menjadi multiras pada sejumlah individu. Jumlah kelompok ini meningkat pesat dari sembilan juta pada 2010, menjadi hampir 40 juta penduduk pada 2020 [rzn/ts (rtr,ap)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Populasi Kulit Putih Amerika Turun di Bawah 50% Tahun 2045
Dengan jumlah populasi warga kulit putih Amerika diperkirakan menjadi kurang dari 50% pada tahun 2045 diperlukan buku anak yang beragam
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura