Sempat Demam, Balita di Malang Positif Covid-19

Satgas Covid-19 Kota Malang menyebutkan balita terinfeksi Covid-19 sempat dirawat di Rumah Sakit Hermina Malang.
Humas Satgas Covid-19 Kota Malang, dr Husnul Muarif. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Malang - Seorang balita di Kota Malang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 atau virus corona. Kasus berkaitan dengan balita ini merupakan pertama kalinya terjadi dan menambah daftar panjang catatan jumlah pasien Covid-19 menjadi 14 orang.

Hubungan Masyarakat Satuan Tugas Covid-19 Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan balita dinyatakan positif usai hasil swab-nya keluar pada Minggu, 26 April 2020 kemarin. Sebelumnya balita ini mengalami demam dan batuk serta ditetapkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 dan dibawa orang tuanya ke Rumah Sakit Hermina.

Dia ini masuk kategori PDP, karena kondisi klinisnya terus membaik.

Husnul mengungkapkan balita tersebut menjalani perawatan sejak Minggu 12 April 2020 lalu. Kemudian pada Selasa 14 dan Rabu 15 April 2020 dilakukan swab tenggorokan.

"Dia ini masuk kategori PDP, karena kondisi klinisnya terus membaik. Dia dipulangkan dan dirawat di rumahnya pada tanggal 16 (Kamis 16 April 2020) kemarin," kata Husnul dikonfirmasi Tagar melalui telepon, Senin, 27 April 2020.

"Kemudian, swab sudah dilakukan hasilnya baru keluar kemarin. Ternyata, sesuai rilisnya itu dia dinyatakan positif," imbuh dokter yang juga Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang ini.

Hingga saat ini, dia menjelaskan Satgas Covid-19 Kota Malang sudah melakukan tracing atau penelusuran siapa pernah kontak erat dengan balita tersebut. Hasil sementara ini dikatakannya kedapatan ibunya merupakan pedagang atau jualan di Pasar Gadang Kota Malang.

"Ibunya ini jualan di Pasar Gadang. Sehingga, nanti kita akan perluas lagi jangkauannya di sana. Seperti apa ibunya ini jualan di sana. Mungkin, langganan-langganan atau grosirannya itu," tuturnya.

Apakah berkaitan dengan pedagang sayur asal Tumpang, Kabupaten Malang yang sebelumnya dinyatakan hasil rapid test-nya reaktif (positif) Covid-19. Dia menyebutkan tidak berkaitan dan jarak tempat berjualan antara pasien tersebut dan ibu balita ini juga jauh.

"Sangat jauh ya. Dia berjualannya di perapatan Pasar Gadang. Tapi, untuk kondisi ibunya sehat-sehat saja dan tidak ada gejala klinis," tuturnya.

Oleh karena itu, tracing ini disebutkanya masih perlu diperluas lagi jangkauannya. Hal itu untuk mengetahui kejelasan riwayat balita tersebut seperti apa dan bagaimana bisa terpapar Covid-19.

"Makanya, kita akan perluas lagi jangkauannya. Khususnya, ibunya ini seperti apa selama jualan (di Pasar Gadang, Kota Malang)," tuturnya.

Selain itu, kata Husnul, pihaknya juga akan melakukan rapid test kepada semua keluarga dari balita tersebut. Tentunya juga untuk memperluas tracing-nya tersebut.

"Ini kan masih belum untuk keluarga balita ini. Nanti, kita akan segera lakukan itu," tuturnya.

Sebelumnya, Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan bahwa dalam tiga hari ini ada tambahan 6 pasien confirm positif Covid-19 yang tercatat sejak tanggal 23 April kemarin. Dipaparkannya dua orang diketahui dari kluster Sukolilo Surabaya atau pelatihan haji, tiga orang merupakan tenaga kesehatan dan satu merupakan seorang balita.

Sementara itu, melansir dari data Satgas Covid-19 Kota Malang tercatat sudah ada 851 kasus. Dengan rinciannya sebanyak 682 ODP (234 dipantau, 448 selesai dipantau), 155 PDP (9 meningggal dunia, 54 sehat atau selesai pengawasan, 92 perawatan) dan 14 positif Covid-19 (8 sembuh, 6 dirawat). []

Berita terkait
Melunak, Bupati Malang dan Wali Kota Batu Siap PSBB
Wali Kota Malang Sutiaji menyambut baik jika Bupati Malang dan Wali Kota Batu berubah pikiran dan setuju mengajukan PSBB ke Kemenkes.
Wali Kota Malang Kecewa Warga Covidiot Saat di Pasar
Wali Kota Malang Sutiaji akan menindak tegas bagi pedagang maupun warga yang tak mengindahkan anjuran Physical Distancing saat di pasar.
Wali Kota Malang Masih Berharap Penerapan PSBB
Wali Kota Malang Sutiaji meminta Pemprov Jatim untuk memfasilitasi penerapan PSBB di wilayah Malang Raya.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.