Palembang - Puluhan siswa SD dan TK dari Tahfizh Plus Khoiru Ummah, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), menggelar aksi 'Jeritan Hati Anak Melawan Kabut Asap'.
Aksi dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas kabut asap sebagai dampak kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di beberapa wilayah di Sumsel.
Dengan membawa beberapa poster bertuliskan 'Kembalikan Udara Segar Kami' atau juga 'Waspada Kabut Asap' aksi digelar dengan membacakan puisi dan surat terbuka untuk pemerintah.
Kepala Sekolah Tahfizh Plus Khoiru Ummah, Nurlela mengatakan, aksi para siswanya merupakan bagian pembelajaran dari beberapa mata pelajaran.
Semoga Bapak Presiden Jokowi memberikan pengobatan gratis kepada teman- teman kami yang terkena ISPA
"Ya, seperti pelajaran bahasa Indonesia yakni anak-anak diajarkan melatih diri untuk mengungkapkan apa yang dialaminya. Dalam hal ini bertema kabut asap, dalam bentuk puisi dan surat terbuka. Dalam pelajaran Geografi melatih siswa untuk memahami penyebab kabut asap dan solusinya," terang Nurlela, Kamis 24 Oktober 2019.
Menurut Nurlela, selama kabut asap sudah dua kali sekolah mereka diliburkan, dari tiga hingga seminggu lamanya.
"Kami sudah dua kali diliburkan. Anak-anak ada yang terkena ISPA dan mata perih. Ini sangat terganggu apalagi anak-anak sedih tidak bisa belajar di sekolah," ungkapnya.
Bilal Habibi, siswa yang membacakan surat terbuka untuk pemerintah terkait kabut asap, menyampaikan keluh kesahnya selama terjadi kabut asap.
"Pernah sesak nafas, mata juga perih, sedih gak bisa sekolah apalagi sempat libur satu minggu," kata Billal.
Dia meminta pemerintah bisa segera menghentikan kebakaran hutan dan lahan agar kabut asap ikut hilang, serta para pembakar hutan dan lahan bisa bertanggung jawab dan diberi sanksi.
"Semoga Bapak Presiden Jokowi memberikan pengobatan gratis kepada teman- teman kami yang terkena ISPA," katanya.[]