Semburat Jingga di Langit Pantai Cemara Sewu Cilacap

Setelah melewati jejeran pohon karet dan hamparan sawah, wisatawan bisa menikmati makanan laut segar.
Senja di Pantai Cemawa Sewu Cilacap. (Foto: Istimewa)

Cilacap, (Tagar 30/4/2018) - Semburat jingga perlahan-lahan merekah di langit menandakan matahari mulai tenggelam. Namun, tawa anak-anak yang berlarian serta suara deburan ombak, masih terdengar bersahut-sahutan.

Selain itu, suara motor jenis 'All Terrain Vehicle' atau ATV yang berlalu lalang di pinggir pantai juga ikut meramaikan suasana menjelang temaram.

Fenomena matahari terbenam yang mengantarkan pada pergantian hari tersebut dapat dilihat dengan sangat jelas di Pantai Cemara Sewu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Cahaya keemasan yang memantul di pasir kehitaman serta ombak yang berkejar-kejaran dapat dinikmati di salah satu sudut pantai, sambil menyantap tempe mendoan yang tersaji hangat, lengkap dengan taburan cabai rawit hijau.

Banyak kedai terbuat dari kayu berjejer di sepanjang jalan menuju pantai, menawarkan kuliner lokal yang sangat memanjakan lidah, mulai dari tempe mendoan hingga pecel.

Sepotong tempe mendoan berukuran besar dengan harga sekitar Rp3.000 yang cukup membuat kenyang, akan menjadi teman pas saat menikmati keindahan senja di pantai tersebut.

Selain itu, secangkir teh atau kopi panas juga dapat dipesan untuk menemani pengunjung yang duduk-duduk dengan santai seraya menghangatkan badan setelah lelah bermain air di laut.

Terlebih lagi, terpaan angin juga terasa makin kencang seiring dengan perjalanan siang hari menuju gelap.

Seorang pengunjung, Yoga Hadi (66) yang datang dari Purwokerto, mengatakan dirinya sangat menikmati suasana di pantai tersebut.

Menurut dia, pantai tersebut sangat bagus dan cukup bersih, serta mudah dijangkau dari Purwokerto.

Dia mengatakan, pantai ini sangat cocok sebagai tujuan wisata keluarga, terutama bagi yang memiliki anak-anak kecil.

Ia datang ke pantai itu bersama keluarga. Cucunya terlihat sangat senang berlarian di sepanjang bibir pantai yang cukup bersih dan luas. Selain itu, cukup banyak makanan yang dijajakan warga untuk dinikmati pengunjung bersama seluruh anggota keluarganya.

Hanya saja, orang tua harus mengawasi anak-anak mereka dengan saksama karena dikhawatirkan ada ombak besar yang tiba-tiba datang.

Ombak yang datang ke pantai beragam. Kadang berupa ombak-ombak kecil namun tiba-tiba ada ombak yang besar.

"Sehingga anak-anak perlu diawasi demi keamanan bersama," katanya.

Sembilan Puluh Menit 

Pantai Cemara Sewu bisa ditempuh dengan waktu perjalanan sekitar 90 menit dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Akses jalan menuju lokasi pantai sudah terbilang baik, dengan pemandangan yang indah mulai dari jejeran pohon karet hingga hamparan sawah.

Setelah tiba di lokasi, pengunjung dapat menuju area parkir kendaraan bermotor yang berjarak sekitar 50 meter dari bibir pantai.

Setelah itu pengunjung bisa berjalan kaki menuju bibir pantai, sambil melewati jejeran kedai-kedai yang menjual makanan hingga pakaian.

Edi (30) salah satu warga yang tinggal di sekitar pantai tersebut, mengatakan banyak wisatawan yang datang dari luar Kabupaten Cilacap, salah satunya dari Kabupaten Banyumas.

"Pantai ini selalu ramai pengunjung, sebagian besar berasal dari Kabupaten Banyumas dan juga sekitarnya," katanya.

Pada Sabtu dan Minggu serta pada hari libur nasional lainnya, pantai tersebut akan makin ramai dikunjungi wisatawan ketimbang hari-hari biasa.

Bahkan, sebagian dari mereka ada yang datang sejak pukul 05.00 Wib. Tentunya dengan berbagai tujuan, ada yang sekadar ingin menikmati fenomena terbitnya matahari atau ada juga yang ingin menikmati air laut pada pagi hari.

Selain bermain air di laut, pengunjung juga bisa menyewa motor jenis ATV untuk berjalan-jalan di sepanjang bibir pantai sambil menikmati suasana.

Edi mengatakan, motor jenis ATV tersebut ditawarkan dengan harga yang beragam, yaitu mulai dari Rp15.000 hingga di atas Rp50.000 tergantung lama pemakaian.

Sementara itu, dia juga mengatakan tidak jauh dari pantai tersebut, wisatawan bisa menikmati makanan laut segar.

"Sekitar lima menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor dari sini, pengunjung bisa menikmati makanan laut segar, ada ikan, udang, dan lain sebagainya, bisa dimasak di tempat dan langsung dinikmati atau bisa juga dibawa pulang," katanya.

Potensi Wisata 

Sementara itu, Pengamat Pariwisata Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Chusmeru, mengatakan Pantai Cemara Sewu mempunyai potensi sebagai objek wisata pantai andalan Kabupaten Cilacap selain Teluk Penyu dan Widara Payung.

Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya pengembangan objek wisata pantai di Cilacap.

Misalkan, aksesibilitas berupa infrastruktur jalan menuju objek wiasta yang perlu terus ditingkatkan.

Selain itu, penataan kios di sepanjang pantai juga perlu memperhatikan dan mempertimbangkan estetika, agar tampak rapi, bersih, dan indah.

Pasalnya, menurut dia, bentuk atau arsitektur kios dan letak kios yang tidak tertata baik, justru dapat mengurangi keindahan pantai.

Selain itu, perlu penambahan wahana bermain di semua pantai di Cilacap agar wisatawan mempunyai banyak pilihan aktivitas rekreasi.

"Juga, perlu ditambah spot foto di sepanjang pantai agar lebih instagenik, agar pengunjung bisa langsung mengunggah ke media sosial," katanya.

Dia mengatakan objek wisata pantai akan lebih menarik apabila sering diselenggarakan atraksi seni budaya daerah di pantai tersebut.

Namun, hal yang terpenting, sampah dan kebersihan harus menjadi perhatian utama. Perlu disediakan tempat sampah yang mudah terjangkau oleh wisatawan dengan jumlah yang memadai.

Hal lain yang juga krusial di setiap objek wisata pantai adalah faktor keamanan dan keselamatan wisatawan.

Oleh karena itu, berbagai rambu bahaya perlu dipasang di tempat yang mudah terlihat dan didukung petugas penyelamat pantai yang siaga setiap saat, memberi informasi, mengawasi, dan mengingatkan wisatawan agar selalu berada di batas aman. (ant/af)

Berita terkait
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.