Sembilan Kabupaten di Aceh dilanda Banjir

Sembilan kabupaten yaitu Aceh Barat, Aceh Singkil, Simeulue, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Jaya, Nagan Raya, Pidie, Aceh Utara.
Prajurit TNI AD Kodim 105/Aceh Barat membantu mengevakuasi barang berharga milik warga saat banjir melanda Desa Cot Amun, Samatiga, Aceh Barat, Aceh, Rabu (17/10/2018). Banjir akibat tingginya intensitas hujan dan amblasnya tebing sungai di kabupaten setempat mengakibatkan 80 desa di 10 Kecamatan terendam banjir dengan ketinggian air antara 50 cm sampai 150 cm. (Foto: Antara/Syifa Yulinnas)

Aceh, (Tagar 18/10/2018) - Sembilan Kabupaten terdiri dari 50 kecamatan dan 297 desa di Aceh terendam banjir akibat hujan deras yang melanda di kawasan tersebut, Rabu (17/10).

Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan, sembilan kabupaten yang terkena banjir yaitu Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Singkil, Simeulue, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Jaya, Nagan Raya, Pidie, dan Aceh Utara.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek mengatakan sejauh ini korban yang terdampak dari Aceh Barat, 3.303 KK, 11.250 jiwa, Aceh Singkil, 5.312 KK, 24.636 jiwa, Simeulue, 186 KK, 574 jiwa, Aceh Selatan, 5.669 KK, 20.252 Jiwa, Aceh Jaya, 1.759 KK, 5.580 jiwa, Nagan Raya, 971 KK, 3.046 jiwa.

"Simeulue, Aceh Barat Daya, Aceh jaya, Nagan Raya, Pidie dan Aceh Utara sebagian masih kita lakukan pendataan di beberapa desa," kata Ahmad Dadek saat dikonfirmasi, Rabu sore (17/10).

Baca juga: Banjir dan Longsor Terjang Aceh Selatan

Menurut Ahmad Dadek, banjir melanda disebabkan hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Aceh beberapa hari terakhir sejak Jumat (12/10).

"Hingga saat ini sebagian masyarakat masih bertahan di rumah masing-masing, namun ada sebagian yang mengungsi," jelasnya.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh mengatakan hujan yang terjadi pada beberapa hari terakhir ini yang melanda sebagian wilayah di Aceh akibat kehadiran fenomena pusaran Eddy.

"Munculnya pusaran Eddy di wilayah pesisir sekitar Aceh. Kalau badai tropis situ di Teluk Benggala sudah punah," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria Ahmad di Aceh Besar mengutip Antara.

Fenomena pusaran Eddy merupakan sirkulasi tertutup yang terjadi di wilayah Samudera Hindia Barat Sumatera, dan kondisinya tidak jauh berbeda dengan udara bertekanan rendah.

Dampak dari sirkulasi Eddy ini menimbulkan banyak tumbuhnya awan-awan hujan, dan curah hujan cenderung meningkat. Selain itu, pusaran ini juga mengakibatkan tingginya gelombang laut. Bahkan, menyebabkan angin lebih sedikit kencang, terutama di perairan. []

Berita terkait