Seluk Beluk Sistem Soft Live OYO Versi Eks Karyawan

Eks karyawan bidang Business Development PT OYO Rooms Indonesia Alex membeberkan sistem soft live yang diluncurkan pada 2019.
OYO Indonesia. (Foto: Instagram/@oyo.indonesia)

Jakarta - Eks karyawan bidang Business Development PT OYO Rooms Indonesia Alex mengatakan sistem soft live yang diluncurkan perusahaan akomodasi gubahan Ritesh Agarwal pada 2019, merupakan akal-akalan dari country head untuk menjajal posisinya di negara lain di luar Indonesia.

Pasalnya, salah satu syarat seorang country head untuk dapat menjajal negara lain adalah dengan mencapai room live (kamar yang sudah online dan siap jual di market place OYO) dua kali lipat dari jumlah yang dicapai pada waktu tertentu.

"Syarat dari manajemen sentral di India itu harus meningkatkan jumlah room live di portofolionya dia sebagai country head. Nah, kita di OYO itu ada namanya room sign dan room live yang dihitung pencapaian utama adalah room live. Karena itu sudah menghasilkan revenue untuk OYO Rooms," ucap Alex saat wawancara dengan Tagar TV, Rabu, 26 Agustus 2020.

Alex mencontohkan semisal seorang properti owner memiliki 10 kamar yang belum siap operasi artinya masih memerlukan pembelian barang, perbaikan atau bahkan masih dalam tahap pembangunan, tapi setuju bekerja sama dengan OYO, maka, pihak OYO akan membantu biaya yang diperlukan pemilik properti untuk memenuhi kebutuhan propertinya tersebut.

Setelah kedua belah pihak sepakat, owner properti diminta untuk menandatangani kontrak yang terhitung sebagai soft live dan diberi batas waktu sekitar 45-90 hari untuk masuk ke tahapan hard live.

"Hard live ini seperti live OYO sebelum peraturan ini ke luar. Kalau dulu kan kita ya sudah, sign dikasih waktu maksimal 30 atau 45 hari harus segera live, itu namanya hard live. Artinya, properti benar-benar live, jadi benar-benar siap untuk dijual. Nah, kalau soft live ini kaya live pura-pura. Jadi dianggap live," ujarnya.

Awalnya, pihak OYO sepakat untuk tidak memasukan kamar yang masih dalam tahapan soft live ke dalam aplikasi. Namun, tak lama kemudian, Alex mengatakan country head memutuskan kamar yang masih dalam tahapan soft live boleh ditampilkan di aplikasi OYO.

"Saya langsung merasa waduh celaka nih, kalau misalkan properti owner belum siap, saya paksa live dan itu seakan-akan live di aplikasi itu dampaknya akan sangat luar biasa fatal. Itulah kelemahan dari sistem soft live," tutur Alex. []

Berita terkait
Eks Pegawai OYO Sebut Subsidi Harga Gimik Perusahaan
Eks karyawan PT OYO Rooms Indonesia Axel menyebut program subsidi harga yang ditawarkan OYO kepada owner properti hanya gimik semata.
OYO Pilih PHK Besar-besaran, Eks Karyawan Buka Suara
Eks karyawan divisi Business Development PT OYO Rooms Indonesia Alex buka suara soal PHK besar-besaran perusahaan akomodasi asal India.
Dituding Buat Rugi, OYO Indonesia Somasi @oyobikinrugi
OYO Indonesia mengklaim akan mensomasi akun media sosial @oyobikinrugi. Pasalnya, akun itu dinilai menggiring opini negatif terhadap OYO Indonesia.