Seleb Hijrah, Benarkah Gara-gara Tren Fashion Semata?

Seleb hijrah, benarkah gara-gara tren fashion semata? “Proses (hijrahnya) panjang. Intinya keinginannya sudah lama banget. Tapi terlalu banyak kegalauan, ketakutan dan keraguan,” ucap Fitrop.
Fitrop mengaku keinginannya untuk berhijab sudah terpikirkan sejak lama. Hanya saja banyak ketakutan yang sempat menghantuinya. (Foto: YouTube/Fitrop)

Jakarta, (Tagar 16/7/2018) – Di dalam Islam, perempuan yang baligh memiliki kewajiban untuk menutup auratnya. Jika dahulu menggunakan hijab atau pakaian yang tertutup terkesan kuno atau cupu, seiring berjalannya waktu penggunaan hijab justru tak kalah kece dengan pakaian lainnya.

Tak ayal jika perempuan saat ini cenderung lebih percaya diri saat mengenakan hijab, karena itu hijab mulai dikenakan tidak hanya oleh ibu rumah tangga tetapi hingga perempuan yang berkarir. Salah satunya publik figur atau selebriti.

Hidayah memang bisa datang kapan saja, di mana saja dan untuk siapa saja. Tak terkecuali dengan seleb Tanah Air. Misalnya saja aktris Fitri Tropika. Perempuan yang karib disapa Fitrop ini mengenakan hijab pertamanya pada Rabu (11/7) lalu. Ia bahkan mengabadikan moment tersebut di akun Instagram dan channel YouTube-nya.

Komedian yang saat itu memakai hijab segi empat berwarna hitam, tampak anggun dan bersahaja bahkan sekilas terlihat pangling.

Ini adalah catatan centhyl (centil) hari pertamaku berhijab yg kutuliskan dalam bahasa Ethiopia kuno dan kutulis di sehelai daun bayem segar yang mamah import dari Eropa utara. Tentunya ini berkat doa-doa, support dan positive energy dari sobat-sobat centhyl semua yang (seriously!) luar biasa membantu banget facing my 1st day struggles,” tulis Fitrop dalam caption foto yang diunggah ke Instagram pribadinya.

Saat dikonfirmasi Tagar, perempuan kelahiran Bandung itu mengaku keinginannya untuk berhijab sudah terpikirkan sejak lama. Hanya saja, kata dia, banyak kegalauan dan ketakutan yang sempat menghantuinya.

“Proses (hijrahnya) panjang. Intinya keinginannya sudah lama banget. Tapi terlalu banyak kegalauan, ketakutan dan keraguan,” ucapnya kepada Tagar, Senin (16/7).

Adapun ketakutan yang menghantui Fitrop dalam proses hijrah ini, kata Fitrop, lantaran ia merasa bahwa dirinya masih jauh dari sosok perempuan berhijab yang dinilai anggun, pendiam dan tenang.

“Ketakutannya nggak jelas kayak takut nggak bisa memenuhi ekspektasi orang-orang kalau berhijab itu harus anggun kalem, teduh dan adem ayem, yang mana karakter itu jauh banget dari karakter aku yang cetakannya seperti ini,” tandasnya.

Namun, keraguan-keraguan tersebut terpatahkan, saat pemain film Insya Allah Sah ini menyampaikan keinginan berhijabnya kepada sang suami, Irvan Hanafi.

“Sampai akhirnya udah nikah, minta (berhijab) sama suami, dan dapat jawaban yang menenangkan dari suami, dan akhirnya (keinginan berhijab) mantap. Ya karena ada support system yang baik,” bebernya.

Kepada Tagar,  perempuan yang mengawali karir sebagai penyiar radio ini mengaku saat pertama kali memutuskan berhijab ia belum banyak mengoleksi baju serta kerudung untuk menunjang aktivitasnya sehari-hari.

“Baju-baju pakai baju lama, kalau kerudung cuma punya empat saat memutuskan untuk mantap berhijab,” pungkasnya sambil terkekeh.

Fitrop mengaku, perubahan penampilannya sekarang tak menghambat pekerjaannya, justru menurut dia, ia semakin didekatkan dengan pekerjaan-pekerjaan yang baik dan nyaman untuknya.

"Alhamdulillah aku merasanya dengan penampilan yang sekarang ini malah mendekatkan aku dengan pekerjaan yang baik dan nyaman aku jalani," ucapnya.

Sebenarnya, fenemona hijrah yang dilakukan oleh seleb bukan kali pertama dilakukan oleh Fitrop.  Yang juga tak kalah menjadi sorotan adalah perubahan penampilan pembawa acara serta aktris yang kerap beradegan hot, Nikita Mirzani.

Bila dulu ia kerap tampil seksi di berbagai kesempatan dengan busana yang mengekspos lekuk tubuhnya, kini ia mengubah menjadi lebih religius dengan tampil tertutup dalam balutan busana muslim lengkap dengan hijab yang menutup kepala.

“Terima kasih telah memberi luka. Kujadikan ini sebagai pintu hijrahku,” tulis perempuan yang karib disapa Niki dalam keterangan foto yang diunggahnya di Instagram, pada Rabu (11/7).

Fenomena Lepas HijabRina Nose dan Marshanda. (Ilustrasi: Tagar/Gilang)

Lepas Hijab Normalkah?

Sementara itu, yang sangat disayangkan dari fenomena selebriti hijrah adalah yang terjadi pada pembawa acara sekaligus komedian Rina Nose. Rina memang sudah lebih dulu hijrah jauh sebelum Fitrop dan Nikita.

Namun, hijrahnya tak bertahan lama. Keputusan melepas hijab yang diambil pembawa acara kocak itu dibagikan dengan terang-terangan oleh Rina Nose sendiri melalui akun Instagram-nya pada 9 November 2017 lalu.

Rina Nose tak sendirian, aktris sekaligus penyanyi Marshanda juga pernah hijrah. Setelah menikah dengan Ben Kasyafani pada tahun 2011 silam, itulah kali pertama Marshanda memutuskan untuk berhijab.

Bahkan, Ibu dari Sienna Kasyafani ini juga menjadi seorang motivator dalam berbagai acara ke-Islam-an. Namun, setelah bercerai dari Ben sekitar 2 tahun yang lalu, Caca pun melepas jilbabnya.

Saat disinggung hal tersebut kepada Fitrop, ia hanya menanggapinya dengan santai. Menurut dia, tujuan dia berhijab bukan untuk manusia, melainkan untuk Allah SWT.  Fitrop pun mengaku tak masalah jika netizen membanding-bandingkan hijrahnya ini dengan aktris lain yang pada akhirnya harus berujung melepas hijab.

“Lama-lama sadar kan tujuan aku not to please people, but to please Allah kan. Selain we cannot always please everyone, mikir juga kalau sama netizen takut masa sama Allah nggak takut?" tegasnya.

Psikolog Astrid Novianti menilai fenomena lepas hijab yang dilakukan oleh aktris Tanah Air termasuk ke dalam perubahan nilai hidup atau life value. Hal tersebut, menurut Astrid memang sering terjadi bukan hanya dialami selebriti, tetapi juga semua kalangan.

“Perubahan nilai hidup (life values), perspektif dan prioritas, yang mana adalah normal, tidak hanya terjadi pada selebriti,” ujar Astrid saat dihubungi Tagar, Senin (16/7).

Senada dengan Astrid, psikolog lainnya Shahnaz Safitri menilai normal jika pola pikir seseorang berubah. Hanya saja, orang tersebut harus siap menerima setiap konsekuensi dari keputusan yang telah diambilnya.

People change sih that's normal. Tinggal konsekuensinya aja, mungkin ada yang kecewa dengan  keputusan-keputusan itu,” papar Shahnaz.

Shahnaz menambahkan, fenomena melepas hijab bisa dilihat dari dua sisi yakni sisi person alias sisi artisnya dan dari sisi lingkungan artis tersebut.

“Sisi artisnya, karena orang juga berubah. Yang hari ini kita anggap penting, belum tentu selalu begitu. Bisa jadi hijab itu dulunya dianggap penting tapi sekarang nggak (dianggap penting) lagi,” tuturnya.

“Kalau orangnya mau berhijab tapi lingkungan nggak mendukung, biasanya lebih goyah kan. Atau sebaliknya, lingkungan yang menyuruh tapi orangnya belum bulat tekadnya sama saja,” sambungnya.

Berhijab Karena Tren?

Di samping itu, Shahnaz menilai tak menutup kemungkinan jika beberapa aktris yang berhijrah didasari lantarn untuk ‘ikut-ikutan’ tren fashion semata.

“Kemungkinan (ikut-ikutan tren) itu ada aja sih, tapi dalamnya hati siapa yang tahu kan. Bisa jadi ada alasan yang lainnya lagi,” ungkap Shahnaz.

Dihubungi terpisah, Advisory Board Indonesia Fashion Chamber (IFC) Taruna K Kusmayadi menganggap kemajuan berbusana muslim merupakan bentuk kemajuan kita beragama dan industrinya yang memang harus diakselerasi.

“Kemajuan berbusana muslim karena kemajuan kita beragama dan industrinya yang memang harus diakselerasi. Berbusana muslim bagi para muslimah, berarti mengkonsumsi sebanyak enam hingga tujuh meter kain per orang. Bayangkan daya yang bisa menggenjot konsumsi serta kreativitas para pekerja fashion-nya,” papar Taruna saat diwawancara Tagar, Senin (16/7).

Taruna menilai, jika seseorang memutuskan untuk berhijab berdasarkan pengalaman kemajuan spiritual dalam beragama Islam, maka fenomena buka tutup hijab tidak akan terjadi.

“Seharusnya kalau kita berbusana muslim atau memutuskan untuk berbusana muslim berdasarkan pengalaman kemajuan spiritual dalam beragam Islam, pasti tidak semudah buka tutup hijab seperti kesamaan dari maju mundurnya tren busana muslim,” tandasnya. (sas)

Berita terkait
0
Pemerintah AS Siap Batalkan Pinjaman Mahasiswa Senilai 6 Miliar Dolar
AS akan batalkan pinjaman mahasiswa senilai 6 miliar dolar bagi 200.000 peminjam yang klaim bahwa mereka ditipu oleh perguruan tinggi mereka