Selandia Baru Soroti Penegakan HAM Kelompok Taliban

Pejuang Taliban menguasai istana kepresidenan di Kabul pada Minggu malam (15/8) setelah pasukan pimpinan Amerika Serikat pergi.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern meninggalkan lokasi setelah salat Jumat di Hagley Park depan masjid Al-Noor di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (22/3/2019). (Foto : Antara/Reuters/Jorge Silva)

Jakarta - Kemengan kelompok Taliban yang berhasil mengusai sebagian wilayah di Afghanistan mendapat banyak sorotan negara dunia. Salah satunya adalag negara Selandia Baru. Negara itu memohon agar kelompok fundamentalis Islam itu menegakkan Hak Asasi Manusiai (HAM).

HAM yang dimaksud Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardernyakni, dengan mengizinkan perempuan untuk melanjutkan pekerjaan dan pendidikan mereka. juga meminta Taliban membiarkan orang asing dan warga Afghanistan yang ingin meninggalkan negara itu pergi.

"Saya akan sekali lagi memohon kepada mereka yang membuat langkah-langkah ini dalam beberapa hari terakhir untuk mengakui apa yang telah diminta oleh masyarakat internasional—hak asasi manusia dan keselamatan rakyat mereka," kata Ardern pada konferensi pers di Ibu Kota Wellington, Senin, 16 Agustus, 2021.

"Apa yang ingin kami lihat adalah perempuan dan anak perempuan dapat mengakses pekerjaan dan pendidikan. Ini adalah hal-hal yang secara tradisional tidak tersedia bagi mereka ketika pemerintahan Taliban berkuasa ," kata dia.


Seluruh dunia menyaksikan. Taliban membuat klaim tentang jenis pemerintahan yang mereka inginkan.


Pejuang Taliban menguasai istana kepresidenan di Kabul pada Minggu malam (15/8) setelah pasukan pimpinan Amerika Serikat pergi dari Afghanistan dan negara-negara Barat bergegas mengevakuasi warganya.

Ardern mengatakan situasi di Afghanistan telah memburuk jauh lebih cepat dari yang diperkirakan. Upaya sedang dilakukan untuk mengevakuasi warga Selandia Baru dan beberapa warga Afghanistan yang bekerja dengan badan-badan Selandia Baru.

Sekitar 37 warga Afghanistan telah diidentifikasi telah bekerja bersama Pasukan Pertahanan Selandia Baru, kata Ardern.

Upaya akan dilakukan untuk mengevakuasi mereka dan orang-orang yang menjadi tanggung jawab mereka, ujar Ardern yang menambahkan bahwa pesawat militer C-I30 dan personel yang menyertainya akan dikirim untuk membantu evakuasi.

Taliban telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka akan melindungi kehidupan dan harta benda rakyat serta menciptakan lingkungan yang damai dan aman. Mereka juga mengumumkan pengampunan bagi siapa saja yang bekerja untuk pasukan asing pimpinan AS atau pemerintah lama.

"Seluruh dunia menyaksikan. Taliban membuat klaim tentang jenis pemerintahan yang mereka inginkan. Kami akan meminta mereka untuk mengizinkan orang-orang pergi dengan selamat," kata Ardern. "Ini bukan masalah kepercayaan—ini semua tentang tindakan, bukan kata-kata," tutur Ardern, menambahkan. (Antara/Reuters). []

Baca Juga: Indonesia Serukan Pemerintah Afghanistan dan Taliban Lanjutkan Dialog

Berita terkait
65 Negara Serukan Afghanistan Fasilitasi Evakuasi Warga Asing
Hampir 70 negara keluarkan pernyataan bersama serukan semua pihak untuk “menghormati dan memfasilitasi, keberangkatan warga asing dari Afghanistan
Paus Serukan Gencatan Senjata dan Perundingan di Afghanistan
Paus Fransiskus hari Minggu,15 Agustus 2021, mengatakan dia ikut merasakan “keprihatinan seluruh pihak atas situasi di Afghanistan”
Taliban Berkuasa Presiden Ashraf Ghani Tinggalkan Afghanistan
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, bersama wakil presiden dan beberapa pejabat senior lainnya, 15 Agustus 2021, terbang ke luar negara itu